PERAWATAN TURBO CHARGER UNTUK
MENUNJANG KINERJA MESIN PENGGERAK UTAMA
DI
KM. NUSANTARA PELANGI 02
PT. JATIM PERKASA LINE
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peningkatan sektor ekonomi banyak dipengaruhi
oleh perkembangan dalam bidang pelayaran, maka banyak perusahaan yang
menggunakan jasa angkutan laut dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan tersebut.
Perusahaan
pelayaran dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna
jasa, seiring dengan besarnya persaingan usaha pelayaran. Upaya tersebut sudah
diwujudkan dengan penggunaan teknologi pada kapal-kapal di perusahaan
pelayaran.
Sebagai taruna maritim yang dipersiapkan untuk bisa mengoperasikan
kapal sesuai dengan prosedur dan keamanan awak kapal dan muatan, maka
diperlukan berbagai pelatihan dan pendidikan dalam pengoperasian kapal.
Dalam fungsi dan
peranannya Turbo Charger adalah
merupakan suatu bagian mesin penggerak utama yang sangat penting dalam
proses kelancaran pelayaran dari kapal itu sendiri. Karena sangat pentingnya
fungsi turbocharger diatas kapal, maka tanpa turbocharger
kelancaran pengoperasian mesin penggerak utama kapal dalam
pelayaran kurang maximal atau bahkan terganggu.
Mengingat
pentingnya peranan turbocharger tersebut,maka perawatan terhadap turbocharger
dikapal perlu mendapatkan perhatian khusus agar selalu siap digunakan dan
berkerja dengan baik untuk menunjang kondisi performa mesin penggerak
utama kapal dalam
pelayaran. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul “PERAWATAN TURBO CHARGER UNTUK
MENUNJANG KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA”, yang diperoleh selama
menjalani praktek berlayar Di KM.
NUSANTARA PELANGI 02 pada perusahaan PT.
JATIM PERKASA LINES.
1.2
PEMBATASAN
MASALAH
Dengan rumusan
latar belakang masalah yang telah tersebut di atas, Maka pembatasan masalah dalam penulisan karya
tulis ini meliputi :
1.
Pengertian dan fungsi dasar tentang
Turbo Charger.
2.
Pengetahuan tentang jenis -jenis Turbo Charger.
3.
Pengertian tentang bagian bagian Turbo Charger.
4.
Perawatan tentang Turbo Charger.
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari
penulisan karya tulis tersebut adalah untuk dapat mengetahui cara detail mengenai :
1.
Mengetahui Prinsip kerja dari Turbo Charger.
2.
Fungsi dan kegunaan Turbo Charger.
3.
Memberi pengetahuan perawatan Turbo Charger untuk menunjang kinerja
mesin penggerak utama yang benar sesuai dengan buku panduan manual yang ada
diatas kapal.
4.
Memberikan solusi permasalahan yang
terjadi pada Turbo Charger dengan benar.
1.4
KEGUNAAN
PENULISAN
Penyusunan
laporan kerja praktek dengan judul PERAWATAN TURBOCHARGER UNTUK MENUNJANG
KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA, Sekiranya dapat berguna untuk
berbagai pihak diantaranya :
1.
Khususnya bagi penulis sebagai salah
satu syarat untuk dapat menempuh program diploma di STIMART “AMNI” Semarang.
2.
Bagi rekan-rekan satu angkatan yang
nantinya akan bekerja diatas kapal sebagai
ahli mesin kapal agar siap dan mengetahui berbagai peralatan yang ada diatas
kapal.
3.
Masyarakat secara umum yang hendak
mengetahui cara detail mengenai dasar kerja, pengoperasian, perawatan,
pemeliharaan, desain, dan masalah yang ditimbulkan dari penggunaan Turbo Charger.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN
PUSTAKA
Perawatan dan Pemeliharaan
adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik Non –
Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan
baik dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda
yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan
internasional.
Perawatan
kapal dalam arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk
menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi baik di laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut
pada setiap saat dengan kemampuan di atas kondisi minimum tertentu.
Perawatan juga
diartikan sebagai kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.
Sistem perawatan
berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal yang
lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah :
1.
Mengoptimalkan daya dan hasil
guna material sesuai fungsi dan manfaatnya
(efficiency material).
2.
Mencegah terjadinya kerusakan
berat secara mendadak (breakdown),
serta mencegah menurunnya efisiensi.
3. Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti
menambah hari – hari efektif kerja kapal (commission
days)
4.
Mengurangi jumlah perbaikan dan
waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan perbaikan Dok tahunan.
2.2.
GAMBARAN UMUM OBYEK PENULISAN
1. Sejarah Singkat KM. NUSANTARA PELANGI 02
KM. NNUSANTARA PELANGI 02 yang sebelumnya memiliki nama FUYANG88 M, merupakan
kapal buatan cina dan datang ke indonesia pada tahun 2006, lalu registrasi di
indonesia pada tahun 2013 di miliki oleh perusahaan surabaya yaitu PT. JATIM
PERKASA LINE, Kapal ini merupakan kapal
cargo memiliki GRT 3106, dengan panjang keseluruhan 79,80 meter dan lebar 13,50
meter, dengan rute pelayaran tidak menentu, Berikut data-data KM. NUSANTARA
PELANGI 02 :
Nama
kapal : . KM. NUSANTARA
PELANGI 02
(Fuyang88 M)
Imo/mssi : 413570450
Jenis kapal : Cargo
Bendera :
Indonesia
Pembuatan :
China
Pelabuhan registrasi : Bitung/2013
Klasifikasi :
Bki
Gt :
3.106 ton
Dwt :
4.605 ton
Panjang :
79,80 meter
Lebar :
13,50 meter
ME type/model : Wuxi 4
stroke/g6300z014bh
Nomor seri me :
0609051
Deliver date :
2006.5
Rotation direction :
Clockwise
Kw/rpm :
1.765/400
Jumlah Silinder :
6
Kecepatan :
14 knot
Konsumsi Bahan Bakar : 5 Ton
Kapasitas Bahan Bakar :
93 Ton
Kapasitas Air Tawar :
50 Ton
Mesin
bantu
Mesin bantu empat unit
Mesin bantu 1 : dx disel4cylinder/ccfj80/1500rpm/80kw
Mesin bantu 2 : dx disel 4cylinder/ccfj80/1500rpm/80kw
Mesin bantu 3 : dx disel 4cylinder/ccfg501200rpm/60kw
Mesin bantu 4 : dx disel 4cylinder/ccfg50/1200rpm/60kw
Mesin crane dua unit
Crane 1 : hitachi/5ton/6p13fod3660
Crane
2 : hitachi/5ton/6p13fod3659
2. Stuktur Organisasi dan Tata Kerja di Kapal
KM. NUSANTARA PELANGI 02
Adapun struktur organisasi di terdapat pada daftar lampiran.
Struktur organisasi di KM.
NUSANTARA PELANGI 02 yang terbagi atas tiga departemen yang mana ke tiga bagian
tersebut di sajikan sebagai berikut:
1. Deck
Departement
Adapun susunan
struktur organisasi untuk deck departemen yang dikepalai oleh seorang nahkoda adalah sebagai berikut:
a) Nahkoda
b) Mualim
I
c) Mualim
II
d) Markonis
e) Bosun
f)
Juru Mudi I, II, III
g) Klasi
h) Kadet
deck
2. Catering Departement
Adapun susunan struktur organisasi di KM. NUSANTARA PELANGI 02 untuk catering departemen Hanya ada koki
3. Engine Departement
Adapun untuk susunan struktur organisasi engine departemen yang dikepalai
oleh seorang KKM adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kamar Mesin
b. Masinis II
c. Masinis III
d. Oiler I,II,III
e. Kadet mesin
Daftar Awak Kapal
No
Nama
Jabatan
Ijazah
Kebangsaan
1
Freddy
Fasuma
Nahkoda
ANT-III
indonesia
2
Cetty
F. Ratulangi
Mualim I
ANT-IV
Indonesia
3
Husen
Yusuf
Mualim II
ANT-V
Indonesia
4
Arif
Budi Susanto
Markonis
GMDSS
Indonesia
5
Jhon
Kabuhung.H
KKM
ANT-III
Indonesia
6
Ahmad
Sena
MasinisII
ATT-IV
Indonesia
7
Stevy
Olfianus Luhukay
Masinis III
ATT-IV
Indonesia
8
Trinanto
Bosun
ANT-D
Indonesia
9
Saepudin
A/B
ANT-D
Indonesia
10
Aris
Adiana
A/B
ANT-D
Indonesia
11
Kisan
Rokhimatumullah
A/B
ANT-D
Indonesia
12
Heri
Op/Crane
SIO
Indonesia
13
Hartono
Op/Crane
SIO
Indonesia
14
Heri
Susanto
Oiler
ATT-D
Indonesia
15
Eko
A. Prastio
Oiler
ATT-D
Indonesia
16
Neriyanto
Oiler
BST
Indonesia
17
Aldi
Faizal
Koki
BST
Indonesia
18
Nova
Edi Prabowo
Klasi
BST
Indonesia
19
Jamal
Mutaqin
Kadet Deck
BST
Indonesia
20
Fendi
Adi Wibowo
Kadet Mesin
BST
Indonesia
Jumlah
crew kapal KM. NUSANTARA PELANGI 02, ada 20
orang
termasuk Nahkoda.
Struktur Organisasi Dikapal
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis
dengan judul PERAWATAN TURBOCHARGER UNTUK MENUNJANG
KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA,
terdiri dari empat BAB, diantaranya meliputi :
1.
Bagian awal meliputi BAB I yang
merupakan bagian pendahuluan. Pada bagian pertama ini tersusun atas latar
belakang masalah, pembatasan masalah, serta tujuan dan kegunaan penulisan karya tulis.
2.
Bagian kedua adalah BAB II, bagian kedua
berisi tentang data data kapal (ship’s particular), daftar awak kapal (crew
list), serta struktur organisasi yang ada diatas kapal.
3.
Bagian ketiga adalah BAB III, Berisi tentang
sistematika penulisan karya tulis dan metode pengumpulan data.
4.
Bagian ketiga adalah BAB IV, Berisi
tentang hasil dan pembahasan, merupakan pemaparan dari pelaksanaan praktek
tentang perawatan dan fungsi Turbo
Charger diatas kapal. Isi pemaparan yang dibahas dalam bagian ini meliputi
pengertian, prinsip kerja, kerusakan yang terjadi, perawatan, sistem pelumasan,
dan kelebihan dari pemasangan Turbo
Charger.
5.
Bagian ke empat adalah BAB IV, adalah bagian penutup yang tersusun
atas kesimpulan dan saran yang didapat dari pelaksanaan praktek dalam perawatan
Turbo Charger yang menunjang, juga di
sertakan guna menunjang guna menunjang penjelasan tentang pembahasan kerja yang
terdapat pada setiap bagian penulisan karya tulis ini.
5.2
METODE
PENGUMPULAN DATA
Metode
pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis diantaranya
meliputi :
1.
Metode secara langsung.
Yang dimaksud metode secara langsung adalah dengan terjun langsung untuk
memegang dan mengamati objek penelitian yang dimaksut. Yaitu dengan melaksanakan
perawatan, pembongkaran, pembersihan serta pengoperasian dari Turbo Charger
2.
Metode dengan interview.
Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan kepala kamar
mesin dan perwira-perwira mesin lainya mengenai prinsip kerja, pengoperasian,
perawatan, dan perbaikan dari Turbo
Charger.
3.
Metode kepustakaan.
Untuk melengkapi pengetahuan dan pendalaman materi dari
sistem dasar Turbo Charger didapat
dari berbagai buku yang ada di atas kapal maupun browsing di internet.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
PENGERTIAN TURBO CHARGER
Turbo Charger merupakan sebuah peralatan,
untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan
energi gas buang. Turbo Charger
merupakan perlatan untuk mengubah sistem pemasukan secara alami dengan sistem
paksa. Kalau sebelumnya pemasukan udara mengandalkan kevakuman yang dibentuk
karena gesekan piston pada langkah
isap, maka dengan Turbo Charger udara
ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin
gas buang .
Untuk menghasilkan
pembakaran yang sempurna, maka diperlukan tambahan udara yang dialirkan kedalam
ruang selinder mesin pada sejumlah aliran bahan bakar tertentu. Bila kepekatan
udara bertambah sebelum ditambahkan kedalam silinder , seluruh bahan bakar
terbakar dan daya mesin bertambah.
Untuk itu mesin
diesel yang dilengkapi dengan Turbo
Charger bertujuan untuk memadatkan udara masuk kedalam silinder mesin.
Sehingga daya mesin lebih besar dibanding mesin dengan dimensi yang sama.
kompresor yang digunakan dalam motor pembakaran dalam
untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan meningkatkan massa oksigen yang
memasuki motor. Kunci keuntungan dari Turbo
Charger adalah sebuah peningkatan tenaga mesin
4.2
KEUNTUNGAN
DAN KELEBIHAN TURBO CHARGER
1.
Keuntungan Turbo Charger :
Beberapa
keuntungan dalam pemasangan Turbo Charger
pada mesin penggerak utama diantaranya yaitu:
a.
Lebih Responsif
Dalam penerapan
standar, adalah hal yg realistis untuk melipat gandakan tenaga dari suatu mesin
melalui Turbo Charger. turbocharger
juga berperan mencegah hilangnya tenaga pada daerah dataran tinggi, dan
memberikan keuntungan yg signifikan pada mesin-mesin diesel telah
ber-Turbocharger
b.
Lebih Ekonomis
Turbo Charger lebih ekonomis karena energi yang digunakan adalah
energi yang sudah terkonsumsi atau daur ulang energi yang dihasilkan oleh mesin
itu sendiri, memanfaatkanya untuk menjadikan tenagga mesin tersebut menjadi
lebih besar dengan menciptakan friksi. Sebagai dampaknya, mesin dengan
turbocharger menjadikan penggunaan bahan bakar lebih hemat
c.
Lebih Ramh lingkungan
Karena Turbo Charger mengirimkan lebih banyak
udara ke mesin, pembakaran bahan bakar berlangsung lebih mudah, dan lebih
bersih. Mesin Mesin Diesel
modern dengan turbocharger
menghasilkan Emisi NOx dan CO2 yg lebih rendah 50%
d.
Menghasilkan daya yang lebih besar
Turbo
Charger memberikan torsi yg lebih besar, sehingga
performa mesin menjadi lebih ganas dan memberikan kenikmatan dalam menggunakan
mesin diesel sesungguhnya.
2.
Kekurangan
Turbocharger
Beberapa kekurangan
dalam pemasangan Turbo Charger pada
mesin penggerak utama diantaranya yaitu:
a.
Membutuhkan perawatan ekstra terutama pelumasan
Turbo Charger lebih membutuhkan
perawatan ekstra dalam pelumasan untuk kelancaran putaran poros dan karena
putaran yang sangat tinggi dapat menghasilkan panas yang berlebih bahkan tidak
terkontrol, hal tersebut dapat mengakibatkan keausan terhadap bearing dan
bagian bagian penting yang lain dari Turbo
Charger.
b.
Lebih berisik.
Pemasangan Turbocharger membuat kamar mesin lebih bising karena turbocharger mengeluarkan suara
berdenging yang dihasilkan dari putaran turbin pada Turbocharger yang tinggi.
4.3
JENIS-JENIS TURBO CHARGER
Jenis-Jenis Turbo Charger dibedakan dari konstruksi
sudu-sudu turbin dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Fixed Geometry Turbo Charger
Fixed Geometry Turbo Charger adalah Turbo Charger dengan sudu-sudu turbin
yang tetap sehingga tekanan yang dihasilkan dari fixed geometry Turbo Charger cukup besar dan penggunaan
bahan bakar
padamesin diesel yang
menggunakan Fixed Geometry Turbocharger lebih boros.
2.
Variable Geometry Turbo Charger
Variable Geometry Turbo Charger adalah Turbo Charger dengan sudu-sudu turbin
berubah-ubah, sehingga tekanan yang dihasilkan dari fixed geometry
Turbo Charger cukup kecil dan
penggunaan bahan bakar padamesin diesel yang menggunakan variable Geometry Turbo Charger lebih irit.
4.4
KOMPONEN DAN KELENGKAPAN DARI TURBO
CHARGER
1.
Turbin..
Turbin adalah
sebuah komponen mekanik yang berfungsi untuk mengkonversikan energi panas
fluida yang melewatinya menjadi energi mekanis putaran poros turbin. Setiap
turbin selalu melibatkan fluida yang mengandung energi panas yang mengalir
melewati sudu-sudu turbin
Setiap sudu
turbin berdesain membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat fluida melewatinya,
fluida akan terekspansi diikuti dengan perubahan energi panas menjadi mekanis.
Fluida yang dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran poros pada
sistem turbocharger tentu saja adalah udara gas buang dari hasil
pembakaran motor bakar. Gas buang ini masih menyimpan cadangan energi berbentuk
panas dan tekanan yang masih cukup bermanfaat.
- Kompresor
Kompresor pada Turbo
Charger, berfungsi untuk
mengubah energi mekanis putaran poros Turbo
Charger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada pada satu
poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai
memutar turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang
sama. Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai
tenaga penggerak kompresor
Kompresor turbocharger bertipe sentrifugal dan tersusun atas
dua bagian utama yakni sudu-sudu rotor dan casing. Pada saat impeller
rotor kompresor mulai berputar dengan kecepatan tinggi, udara atmosfer akan
mulai terhisap dan masuk ke kompresor melalui sisi inlet. Udara ini akan
diakselerasi oleh impeller secara radial menjauhi poros kompresor. Pada saat
udara terakselerasi hingga ke casing kompresor yang juga berfungsi
sebagai diffuser, kecepatan aliran udara akan turun dan tekanan statiknya akan
meningkat. Peningkatan tekanan udara ini akan diikuti dengan kenaikan
temperatur juga. Selanjutnya, udara terkompresi ini dikeluarkan untuk menuju ke
intercooler.
- Center Housing and Rotating Assembly(CHRA)
Masing-masing turbin dan kompresor pada Turbo
Charger tersusun atas bagian
rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros yang ditopang
oleh sebuah sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah antara
turbin dan kompresor. Untuk kebutuhan assembly, casing
turbin dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem bernama Center Housing & Rotating
Assembly (CHRA). Karena
sistem bearing juga terletak pada CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge
juga berpusat pada CHRA.
Putaran poros Turbo Charger dapat mencapai 100.000 rpm. Dengan
putaran secepat itu, dibutuhkan bearing dengan kualitas baik. Thrust bearing tradisional dari turbocharge biasanya terbuat dari perunggu.
Pada perkembangan selanjutnya bearing modern Turbo Charger adalah berupa ball bearing dengan bahan keramik.
Penggunaan ball
bearing lebih banyak dipilih karena lifetime turbocharger menjadi
lebih baik.
- Kelengkapan Mesin Turbo Charger
a.
Inter Cooler
Intercooler Udara yang
mengalami kenaikan tekanan di dalam sebuah ruangan dengan volume konstan, akan
diikuti pula dengan kenaikan temperaturnya. Dalam termodinamika, proses ini
disebut dengan proses isokhorik atau isovolumetrik. Setiap kompresor pasti
diikuti dengan proses isokhorik ini, tak terkecuali kompresor pada Turbo
Charger. Hal ini ditandai dengan
naiknya temperatur udara terkompresi yang keluar dari kompresor turbocharger. Atas dasar inilah dibutuhkan
sebuah sistem pendingin udara bernama intercooler sebelum udara bertekanan
tersebut masuk ke intake
manifold.
Intercooler merupakan sebuah heat exchanger yang umumnya menggunakan
udara atmosfer sebagai media cooler.
Udara terkompresi masuk ke sisi tubing kecil
yang tersusun atas plat-plat tipis aluminium mirip konstruksi radiator. Udara
atmosfer mengalir dengan bantuan kipas melewati sela-sela tubing dan
menyerap panas udara terkompresi melalui permukaan pipa.
1)
Tipe-tipe
Intercooler
Secara umum,
intercooler dibedakan menjadi 3 jenis. Intercooler
jenis udara ke udara, udara ke air, dan one shot:
a)
Udara ke udara adalah jenis
intercooler yang paling jarang digunakan pada mesin
kapal tetapi banyak digunakan dalam mesin kendaraan lain saat ini. Yang perlu diperhatikan dalam interccoler jenis ini
adalah lekukan dan perubahan ukuran harus sesedikit mungkin. Selain itu,
sambungan dan selang karet harus yang berkualitas baik agar mampu menahan
tekanan Turbo. Tempat pemasangan Turbo juga perlu diperhatikan, harus
ditempatkan di tempat yang sebanyak mungkin mendapat hembusan angin segar.
b)
Intercooler udara ke air awalnya
digunakan untuk kapal-kapal laut. pada jenis ini air bersirkulasi untuk untuk
mendinginkan udara, pada dasarnya prinsip kerjanya sama seperti air radiator.
Komponen terpenting dalam intercooler jenis ini adalah pompa airnya. Untuk itu
biasanya pompa air disambungkan dengan accu
12 volt yang dipasang seri ataupun paralel.
c)
Intercooler One Shot memiliki kemampuan
pendingin udara yang sangat tinggi dan cukup mendinginkan Turbo dan udaranya
dalam waktu singkat.
b.
Saluran Pipa Turbo
Charger
Penggunaan turbocharger tidak dapat dipisahkan dengan saluran
pipa yang menghubungkan berbagai komponen mesin. Saluran pipa turbocharger dapat dikelompokan menjadi dua bagian,
yakni saluran panas dan saluran dingin. Pipa saluran panas mengalirkan gas
buang dari ruang bakar ke sisi inlet turbin turbocharger, serta membuang gas buang keluaran turbin menuju sistem exhaust
(knalpot). Sedangkan pipa saluran dingin mengalirkan udara atmosfer masuk ke
kompresor, udara bertekanan dari outlet kompresor ke intercooler, serta mengalirkan udara dingin
bertekanan dari intercooler ke intake manifold motor bakar. Dikarenakan perbedaan tipe fluida yang melewati kedua
saluran tersebut, tentu saja karakteristik material yang digunakan oleh
keduanya juga berbeda. Sisi gas buang harus menggunakan material yang tahan
terhadap temperatur, tekanan tinggi, backpressure, dan tegangan (stress). Sedangkan sisi udara terkompresi
diguanakan material yang kuat untuk tekanan tinggi.
4.5
PRINSIP KERJA DARI TURBO
CHARGER
Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah
asupan udara yang masuk ke dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang
hasil dari pembakaran. Turbocharger merupakan peralatan untuk mengubah sistem
pemasukan udara dari konsep natural atau alami menjadi sistem induksi paksa.
Jika sebelumnya udara yang akan dimasukkan ke dalam silinder hanya mengandalkan
kevakuman yang dibentuk dari pergerakan
piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah hisap, maka dengan
turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang
diputar oleh turbin yang digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil
pembakaran. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan
tambahan udara yang dialirkan ke dalam silinder sejumlah aliran bahan bakar
tertentu.
Bila kepekatan udara
bertambah sebelum ditambahkan ke dalam silinder, seluruh bahan bakar
terbakar dan daya mesin akan bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi
dengan turbocharger bertujuan untuk
memadatkan udara masuk ke dalam silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar
dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama.
Dengan kata lain Kerja turbocharger
sendiri adalah memanfaatkan gas buang dari ruang bakar untuk masuk ke turbo.
Hal ini menyebabkan bagian lain dari turbo berputar, yang bertugas menarik
udara yang
didinginkan lewat intercooler untuk dikirim ke dalam
mesin yang membantu proses pembakaran bahan bakar.
Prinsip dasar
dibalik penggunaan Turbo Charger
cukup sederhana, namun sebuah turbocharger adalah sebuah komponen mesin yg
sangat kompleks. tidak hanya komponen-komponen dalam turbocharger itu sendiri
yg harus terkoordinasi secara tepat, tapi jg turbocharger dan mesin harus benar-benar
cocok. jika tidak, maka dapat menghasilkan mesin yg tidak efisien dan bahkan
kerusakan.
a) Tahap Kerja Mesin
Utama
Ada 4 tahap kerja yaitu :
a. Hisap (Charge
Exchange Stroke)
Pada mesin Diesel
, piston bergerak kebawah dan udara ditarik melalui katup masuk dalam mesin diesel udara dicampurkan dengan
solar didalam silinder. Pada mesin dengan
turbocharger, udara di kompress sebelum masuk ke silinder selama menunggu klep
hisap terbuka. Hal tersebut akan membuat udara berada pada pada tekanan yang
lebih tinggi pada saat udara kadar udara yang lebih besar masuk kedalam ruang
bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih efisien.
b. Kompresi (Power
Stroke)
Ketika Piston bergerak keatas, udara udara di kompresi menjadi tekanan tinggi sehingga menaikan suhu udara tersebut.
c. Ekspansi (Power
Stroke)
Dalam tahap ini bahan bakar di
injeksikan kedalam silinder dan campuran udara dengan
bahan bakar bertekanan tinggi tersebut akan terbakar secara spontan. kemudian, ledakan tersebut
mendorong piston bergerak kebawah.
d.
Pembuangan (ChargeExchangeStroke)
Gas Buang
dikeluarkan melalui katup pembuangan ketika piston bergerak keatas. Pada mesin
dengan Turbocharger, Udara di kompress sebelum masuk ke dalam silinder
selama langkah hisap. karena proses tersebut berada
pada tekanan yg lebih tinggi, kadar udara yg lebih besar masuk kedalam ruang
bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih efisien. hal ini meningkatkan Power
Output, memberikan torsi yg lebih besar pada top speed dibandingkan pada mesin
biasa dengan volume mesin yg sama, dan mengurangi kadar emisi gas buang.
Beberapa mesin Diesel bisa di set up untuk menerima udara lebih
namun dengan takaran solar yg sama, yg tidak hanya meningkatkan tenaga tapi
juga menghasilkan gas buang yg lebih bersih.
b) Proses Aliran Udara Melalui Sistem Turbo
Ada tujuh tahap dari proses aliran udara
untuk pembakaran melalui sistem Turbo
Charger langkah langkah tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Udara bersih masuk dihisap oleh Turbo Charger
2) Turbo
Charger memampatkan udara menekan
menuju intercooler
3) Intercooler menurunkan suhu udara yang melewatinya
4) Udara yang sudah dingin di hisap masuk ke dalam
cylinder untuk pembakaran
5) Setelah selesai pembakaran udara bilas akan keluar
dari cylinder
6) Udara bilas yang keluar dari cylinder masuk ke Turbo Charger lalu menendang/memutar turbin
pada turbo
7) Gas buang keluar dari Turbo Charger lalu dibuang melalui cerobong exhouse
c)
Sistem Pelumasan
Untuk melumasi full-floating bearing
di dalam center housing, oli mesin disalurkan dari oil inlet pipe dan
disirkulasikan di antara bearing-bearing. Setelah melumasi
bearing-bearing, oli ini mengalir melalui oil outlet pipe dan kembali ke
oil pan. Kelangsungan penyediaan
minyak untuk bantalan turbocharger dankapasitas harus sedemikian rupa sehingga
bantalan tidak akan rusak
d)
Sistem Pendinginan
Turbo Charger didinginkan oleh air tawar pendingin dari pompa gandeng mesin induk. Air pendingin dari
cooler dihisap oleh pompa gandeng mesin induk lalu diteruskan ke pipa yang
sebagian besar mengalir ke jacket cooling
mesin induk, dan juga ke turbocharger untuk mendinginkan turbocharger. Kemudian dari turbocharger
diteruskan ke pipa keluaran pendingin mesin induk selanjutnya menuju ke cooler kembali untuk didinginkan
4.6
PERAWATAN TURBO
CHARGER
Untuk
menjaga perangkat turbocharger pada mesin induk selalu bekerja optimal,
dibutuhkan perawatan, seperti berikut ini:
1.
Melakukan pengecekan pada minyak lumas Turbocharger
Minyak lumas
yang berperan sangat penting terhadap Turbocharger
sangat perlu dilakukan mengingat Turbocharger
mempinyai putaran poros yang tinggi. Pengecekan dilakukan dengan melihat
pada gelas duga yang ada pada bagian tertentu dari Turbocharger.
2.
Perawatan turbin dan kompressor
side
- perawatan turbin
perawatan
turbine dilakukan pada komdisi fisik turbin, sudu-sudu yang mengalami dorongan
dari gas buang mesin harus di pastikan dalam kondisi baik, serta pembersihan
kerak kotoran dari gas buang yang menempel pada sudu-sudu turbin di bersihkan.
- perawatan kompressor side
pembersiha pada sudu-sudu kompressor wheel dari
kotoran-kotoran yang lolos dari filter dan terhisap masuk kedalam kompressor
lalu menempel ke sudu-sudu tersebut. Pembersihan dilakukan dengan air sabun,
atau sebaiknya dilakukan menggunakan cairan chemical cleaner jika kotoran sudah
mengerak. Pengecekan juga dilakukan pada kondisi fisik dari kompressor,
memastikan dalam kondisi baik pada sudu-sudu kompressor tersebut.
3.
Perawatan intercooler
Menghilangkan
debu, deposit karbon dan kotoran lainya dengan bantuan udara tekan, lalu
merendam intercooler kedalam kimia pembersih (chemical cleaner) dan dipanasi
hingga ± 70ºC, di diamkan dalam kondisi ini sekitar 12-16 jam setelah itu
bersihkan dengan air tawar dengan cara menyemprotkan sampai semua kotoran
hilang. Setelah itu semprotkan udara terkompresi untuk menghilangkan partikel
air dari intercooler dan keringkan
4.
Bersihkan filter udara
Filter udara juga menjadi komponen penting dalam sistem
turbocharger. Oleh karena itu, sebaiknya bersihkan secara rutin filter udara
mesin induk. Kalau perlu, ganti filter jika sudah tak layak. Jika filter udara
tersumbat maka aliran udara yang masuk ke ruang pembakaran akan terhambat.
Beberapa indikasi kerusakan pada Turbo
Charger mesin dapat dilihat dari warna asap yang dihasilkan alat berat,
suara bising mesin hingga menurunnya performa mesin induk
4.7
KERUSAKAN YANG TERJADI PADA TURBO
CHARGER
Ada
beberapa sebab Terjadinya kerusakan terhadap Turbo Charger diantaranya yaitu :
1.
Kerusakan mekanisme yang disebabkan karena
kurangnya pelumasan
Saat engine start up turbo mulai berputar, pada saat itu oli membutuhkan
waktu untuk bersirkulasi, karena itu akselerasi pada engine atau pengoperasian
engine dengan beban akan menyebabkan turbo mengalami kekurangan pelumasan,
akibatnya besarnya gesekan pada bearing atau komponen-komponen yang bergesekan
(running part).
Contoh
kasus :
a. Setelah disimpan dalam waktu yang
lama (after long storage)
b. Setelah penggantian oli
c. Setelah penggantian filter oli
d. Pada saat pemanasan (warming up) di musim dingin (pelumasan tidak bisa efektif karena viskositas oli yang tinggi)
e. Akselerasi yang tiba-tiba pada saat
engine baru start
f. mesin mati mendadak
2.
Kerusakan yang disebabkan oleh turunnya
kualitas oli (oil deteriorated)
Efek:
a. Scufed (tergores) atau kerusakan pada journal bearing
b. Thrust collar mengalami goresan (pick up)
atau scufing (lecet) pada bagian yang bersentuhan dengan journal bearing
c. Thrust bearings dan thrust collar mengalami
goresan (scufed) dan kerusakan
setelah lama beroperasi
d. Turbin shaft mengalami goresan (scufed)
pada bagian yang sliding dengan journal bearing.
3.
Kerusakan
yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts,
stone, washers etc) di air intake
system.
Debu, benda
asing dll yang masuk melalui air intake piping menyebabkan kerusakan atau
perubahan bentuk (deformation) pada
impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise.
Penyebab:
a. Pembersih elemen udara rusak (air cleaner
element is broken)
b. Air leakage (kebocoran) dari sambungan intake
manifold
4.
Kerusakan
yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts,
stone, washers etc) di air exhaust
system.
Benda asing dll yang ada pada saluran exhaust menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk (deformation)
pada impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise.
Penyebab
:
a. kerusakan pada engine inner part (valve, valve seat, cotter dll)
b. serpihan dari dalam exhaust sistem (kerak (casting sand))
yang lepas, beram (burrs), dll)
5.
Kerusakan karena temperatur terlalu tinggi
Saat exhaust temperatur naik
berlebihan, temperatur turbo charge dan komponen-komponennya akan ikut naik,
pada saat itu turbin,impeler dan bearing akan contact dan mengalami
kerusakan
Penyebab:
b. Fuel injection berlebihan yang disebabkan oleh peng-adjust-an fuel injection pump yang kurang tepat.
c. Pembakaran tidak sempurna (abnormal
combustion) yang disebabkan oleh kualitas penyemprotan fuel injection
nozzel dan timing injeksinya.
d. Pembakaran yang tidak merata yang
disebabkan karena air cleaner buntu, air cleaner element yang buntu atau (cloged)
atau leaking air pipe.
6.
Mesin mengeluarkan asap
hitam/tenaga lemah
a.
Periksa saringan udara, saringan udara yang kotor
akan
menghambat udara yang dihisap oleh Turbo Charger
b.
Periksa kebocoran udara pada saluran masuk
compressor turbocharger
c.
Periksa untuk melihat apakah rotor turbocharger
dapat berputar bebas, kotoran dapat menghambat
aliran udara
d.
Wastegates tidak bisa menutup.
7.
Mesin mengeluarkan asap
putih/kebocoran oli
a.
Periksa kondisi ring dan valve guide
b.
Beberapa kebocoran saat idle merupakan hal yang
normal, saringan udara yang kotor dan blow by gas yang berlebihan dapat
menyebabkan kebocoran seal oli
c.
Baut pelumasan turbocharger macet
d.
Gesekan pada permukaan rumah Turbo Charger dapat menyebabkan rusaknya seal
yang mengakibatkan kebocoran oli.
8.
Suara Berisik
Gesekan
antara turbin dengan permukaan rumah turbocharger atau objek lain yang masuk ke dalam Turbo Charger dapat menyebabkan
suara berisik.
4.8
HAL-HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN :
Berikut hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat mesin beroperasi untuk menjaga ketahanan Turbocharger.
1.
Apabila mesin berputar dan tutup saringan udara atau selang
dilepas, maka partikel-partikel atau benda asing (kotoran) akan masuk dan dapat
merusak turbine dan compressor wheel
yang berputar pada kecepatan tinggi.
2.
Hindari pemindahan kecepatan RPM mesin secara mendadak agar keausan pada
bearing Turbocharger dapat
dihindari, dan pada saat mematikan
mesin posisikan handle pada RPM rendah untuk sementara waktu. Hal tersebut
bertujuan untuk menurunkan suhu Turbocharger
sebelum mematikan mesin, menghindari penurunan
suhu Turbocharger secara drastis yang dapat merusak bearing Turbocharger.
3.
Apabila turbochager
tidak berfungsi dan harus diganti, pertama periksalah item berikut ini,
kemungkinan merupakan penyebab yang diperlukan perbaikan :
a.
kualitas dan
kuantitas oli mesin
b.
kondisi bagaimana
turbo chager digunakan
c.
saluran oli ke
turbocharger
4.
Sebelum melepas Turbo Charger, sumbatlah saluran-saluran
intake dan exhaust serta saluran masuk oli (inlet
oil) untuk mencegah masuknya kotoran atau komponen lainnya
5.
Perhatikan saat
memasang atau melepas kembali turbocharger, jangan menjatuhkan atau memukulnya
pada benda lain, atau memegang pada bagian-bagian yang mudah berubah bentuk
seperti actuator rod dan sebagainya.
4.9 PEMERIKSAAN TURBO CHARGER
1. Pemeriksaan Turbo Charger Pada Mesin Induk
a.
Memeriksa sistem pengisapan
udara
Periksa kebocoran atau
kotoran yang menyumbat antara saringan udara dan saluran masuk
turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan kepala
silinder. Apabila ditemukan problem, bersihkan, perbaiki atau ganti
komponen-komponennya.
b.
Memeriksa sistem saluran buang
Periksa kebocoran atau
kotoran yang menyumbat antara kepala silinder dan saluran masuk (inlet)
turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan pipa
knalpot. Apabila ditemukan suatu problem, bersihkan, perbaiki atau ganti
komponen-komponennya.
c.
Memeriksa kebebasan radial (radial play) dari turbin shaft
1) Dari lubang saluran oli, masukkan dial indicator melalui
lubang pada bearing spacer sehingga menyentuh bagian tengah poros.
2) Gerakkan poros turbine keatas dan kebawah, dan ukurlah
radial play (kebebasan rasial) poros tersebut. kebebasan radial 0,09 maka gantilah turbocharger assembly.
d.
Memeriksa kebebasan aksial
(axial play) dari turbine shaft
1) Masukkan dial indicator kedalam lubang turbine housing
hingga menyentuh ujung poros
2) Gerakan poros pada arah aksial, ukur aksial play poros
tersebut. axial play : 0.09 maka gantilah turbocharger assembly
- Memeriksa kondisi sudu sudu
kompressor
Pemeriksaan pada sudu sudu kompressor
dilakukan untuk mengetahui kondisi sidu sudu agar dapat bekerja dengan baik,
sudu sudu inilah yang akan menghisap udara dan menekanya ke dalam cylinder
udara yang mengandung partikel abrasif,
dapat merusak atau menghancurkan sudu sudu turbin,tersebut sehngga tekanan udara
yang dihasilkan oleh Turbo Charger
akan berkurang.
Adapun cara pemeriksaan terhadap sudu sudu
tersebut sebagai berikut:
1.
Buka/lepaskan filter udara masuk Turbo
Charger
2.
Lakukan pemeriksaan pada sudu sudu secara berurutan di putar pelan pelan
secara teliti. Lakukan perbaikan atau penggantian jika ditemukan kerusakan
yuang parah
3.
Pasang kembali dengan urutan yang benar sesuai manual book
4.
Periksa ulang dan pastikan tidak ada yang tertinggal
f.
Memeriksa putaran compressor
wheel
Pemeriksaan pada compressor wheel dilakukan untuk menjaga putaran turbin
kompressor tetap lancar dan lembut, menghindari gesekan berlebihan pada poros
atau turbin dengan cover Turbo Charger
yang dapat menghambat putaran menjadikan putaran kurang maximal adapun cara
melakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1.
lepaskan selang
saringan udara
2.
putar compressor
wheel dengan tangan, periksa apakah dapat berputar dengan lembut. apabila tidak
atau kasar saat berputar, ganti Turbocharger
assembly
3.
Pastikan turbine sudah dapat berputar dengan baik dan pastikan juga tidak
ada benda asing yang tertinggal didalam, karena dapat merusak Turbocharger
4.
Pasang kembali sesuai dengan urutan atau sesuai dengan buku petunjuk
perawatan Turbocharger
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah diuraikan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Turbocharger merupakan alat yang sangat menunjang kinerja dari mesin induk dikapal
2.
Turbocharger berfungsi menambah tekanan udara dengan memanfaatkan gas buang melalui
turbin untuk memutar kompressor agar mengompresikan udara ruangan masuk kedalam
ruang bakar, sehingga dapat meningkatkan tenagga penggerak utama.
3.
Penggunaan Turbocharger lebih membutuhkan perawatan secara berkala terutama pada pelumasan karena
putaran turbin yang tinggi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan.
5.2 Saran-saran
1.
Agar terwujud disiplin kerja,
maka sebelum kita melakukan pekerjaan kita harus mengecek terlebih dahulu
kondisi mesin itu.
2.
Dalam waktu mengerjakan suatu
pekerjaan sebaiknya dilakukan dengan teliti , hati-hati serta berkerja sama
dengan baik.
3.
Memperhatikan kondisi pesawat
yang kita jalankan baik tekanan ,pendingin dan pelumasannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Maintenence of Turbocharger.2006. Turbocharger manual book.semua halaman.
Maintenence of intercooler.2006.intercooler manual
book.
Semua halaman
Teknologi motor disel. Turbocharger.2012.halaman tersedia:
http://berbagi-pengetahuan
berbagi.blogspot.in/2012/04/turbocharger.html
Intercoolers.2016/3/2halaman tersedia:
Blogspot,(2013),perawatan intercooler, halaman tersedia:
http://hfoplant.blogspot.co.id/2011/05/charge-air-inter-cooler.html/15/04/2016
PERAWATAN TURBO CHARGER UNTUK
MENUNJANG KINERJA MESIN PENGGERAK UTAMA
DI
KM. NUSANTARA PELANGI 02
PT. JATIM PERKASA LINE
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peningkatan sektor ekonomi banyak dipengaruhi
oleh perkembangan dalam bidang pelayaran, maka banyak perusahaan yang
menggunakan jasa angkutan laut dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan tersebut.
Perusahaan
pelayaran dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna
jasa, seiring dengan besarnya persaingan usaha pelayaran. Upaya tersebut sudah
diwujudkan dengan penggunaan teknologi pada kapal-kapal di perusahaan
pelayaran.
Sebagai taruna maritim yang dipersiapkan untuk bisa mengoperasikan
kapal sesuai dengan prosedur dan keamanan awak kapal dan muatan, maka
diperlukan berbagai pelatihan dan pendidikan dalam pengoperasian kapal.
Dalam fungsi dan
peranannya Turbo Charger adalah
merupakan suatu bagian mesin penggerak utama yang sangat penting dalam
proses kelancaran pelayaran dari kapal itu sendiri. Karena sangat pentingnya
fungsi turbocharger diatas kapal, maka tanpa turbocharger
kelancaran pengoperasian mesin penggerak utama kapal dalam
pelayaran kurang maximal atau bahkan terganggu.
Mengingat
pentingnya peranan turbocharger tersebut,maka perawatan terhadap turbocharger
dikapal perlu mendapatkan perhatian khusus agar selalu siap digunakan dan
berkerja dengan baik untuk menunjang kondisi performa mesin penggerak
utama kapal dalam
pelayaran. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul “PERAWATAN TURBO CHARGER UNTUK
MENUNJANG KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA”, yang diperoleh selama
menjalani praktek berlayar Di KM.
NUSANTARA PELANGI 02 pada perusahaan PT.
JATIM PERKASA LINES.
1.2
PEMBATASAN
MASALAH
Dengan rumusan
latar belakang masalah yang telah tersebut di atas, Maka pembatasan masalah dalam penulisan karya
tulis ini meliputi :
1.
Pengertian dan fungsi dasar tentang
Turbo Charger.
2.
Pengetahuan tentang jenis -jenis Turbo Charger.
3.
Pengertian tentang bagian bagian Turbo Charger.
4.
Perawatan tentang Turbo Charger.
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari
penulisan karya tulis tersebut adalah untuk dapat mengetahui cara detail mengenai :
1.
Mengetahui Prinsip kerja dari Turbo Charger.
2.
Fungsi dan kegunaan Turbo Charger.
3.
Memberi pengetahuan perawatan Turbo Charger untuk menunjang kinerja
mesin penggerak utama yang benar sesuai dengan buku panduan manual yang ada
diatas kapal.
4.
Memberikan solusi permasalahan yang
terjadi pada Turbo Charger dengan benar.
1.4
KEGUNAAN
PENULISAN
Penyusunan
laporan kerja praktek dengan judul PERAWATAN TURBOCHARGER UNTUK MENUNJANG
KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA, Sekiranya dapat berguna untuk
berbagai pihak diantaranya :
1.
Khususnya bagi penulis sebagai salah
satu syarat untuk dapat menempuh program diploma di STIMART “AMNI” Semarang.
2.
Bagi rekan-rekan satu angkatan yang
nantinya akan bekerja diatas kapal sebagai
ahli mesin kapal agar siap dan mengetahui berbagai peralatan yang ada diatas
kapal.
3.
Masyarakat secara umum yang hendak
mengetahui cara detail mengenai dasar kerja, pengoperasian, perawatan,
pemeliharaan, desain, dan masalah yang ditimbulkan dari penggunaan Turbo Charger.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN
PUSTAKA
Perawatan dan Pemeliharaan
adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik Non –
Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan
baik dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda
yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan
internasional.
Perawatan
kapal dalam arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk
menjaga agar kapal selalu berada dalam kondisi baik di laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan laut
pada setiap saat dengan kemampuan di atas kondisi minimum tertentu.
Perawatan juga
diartikan sebagai kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.
Sistem perawatan
berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal yang
lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah :
1.
Mengoptimalkan daya dan hasil
guna material sesuai fungsi dan manfaatnya
(efficiency material).
2.
Mencegah terjadinya kerusakan
berat secara mendadak (breakdown),
serta mencegah menurunnya efisiensi.
3. Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti
menambah hari – hari efektif kerja kapal (commission
days)
4.
Mengurangi jumlah perbaikan dan
waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan perbaikan Dok tahunan.
2.2.
GAMBARAN UMUM OBYEK PENULISAN
1. Sejarah Singkat KM. NUSANTARA PELANGI 02
KM. NNUSANTARA PELANGI 02 yang sebelumnya memiliki nama FUYANG88 M, merupakan
kapal buatan cina dan datang ke indonesia pada tahun 2006, lalu registrasi di
indonesia pada tahun 2013 di miliki oleh perusahaan surabaya yaitu PT. JATIM
PERKASA LINE, Kapal ini merupakan kapal
cargo memiliki GRT 3106, dengan panjang keseluruhan 79,80 meter dan lebar 13,50
meter, dengan rute pelayaran tidak menentu, Berikut data-data KM. NUSANTARA
PELANGI 02 :
Nama
kapal : . KM. NUSANTARA
PELANGI 02
(Fuyang88 M)
Imo/mssi : 413570450
Jenis kapal : Cargo
Bendera :
Indonesia
Pembuatan :
China
Pelabuhan registrasi : Bitung/2013
Klasifikasi :
Bki
Gt :
3.106 ton
Dwt :
4.605 ton
Panjang :
79,80 meter
Lebar :
13,50 meter
ME type/model : Wuxi 4
stroke/g6300z014bh
Nomor seri me :
0609051
Deliver date :
2006.5
Rotation direction :
Clockwise
Kw/rpm :
1.765/400
Jumlah Silinder :
6
Kecepatan :
14 knot
Konsumsi Bahan Bakar : 5 Ton
Kapasitas Bahan Bakar :
93 Ton
Kapasitas Air Tawar :
50 Ton
Mesin
bantu
Mesin bantu empat unit
Mesin bantu 1 : dx disel4cylinder/ccfj80/1500rpm/80kw
Mesin bantu 2 : dx disel 4cylinder/ccfj80/1500rpm/80kw
Mesin bantu 3 : dx disel 4cylinder/ccfg501200rpm/60kw
Mesin bantu 4 : dx disel 4cylinder/ccfg50/1200rpm/60kw
Mesin crane dua unit
Crane 1 : hitachi/5ton/6p13fod3660
Crane
2 : hitachi/5ton/6p13fod3659
2. Stuktur Organisasi dan Tata Kerja di Kapal
KM. NUSANTARA PELANGI 02
Adapun struktur organisasi di terdapat pada daftar lampiran.
Struktur organisasi di KM.
NUSANTARA PELANGI 02 yang terbagi atas tiga departemen yang mana ke tiga bagian
tersebut di sajikan sebagai berikut:
1. Deck
Departement
Adapun susunan
struktur organisasi untuk deck departemen yang dikepalai oleh seorang nahkoda adalah sebagai berikut:
a) Nahkoda
b) Mualim
I
c) Mualim
II
d) Markonis
e) Bosun
f)
Juru Mudi I, II, III
g) Klasi
h) Kadet
deck
2. Catering Departement
Adapun susunan struktur organisasi di KM. NUSANTARA PELANGI 02 untuk catering departemen Hanya ada koki
3. Engine Departement
Adapun untuk susunan struktur organisasi engine departemen yang dikepalai
oleh seorang KKM adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kamar Mesin
b. Masinis II
c. Masinis III
d. Oiler I,II,III
e. Kadet mesin
Daftar Awak Kapal
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Ijazah
|
Kebangsaan
|
1
|
Freddy
Fasuma
|
Nahkoda
|
ANT-III
|
indonesia
|
2
|
Cetty
F. Ratulangi
|
Mualim I
|
ANT-IV
|
Indonesia
|
3
|
Husen
Yusuf
|
Mualim II
|
ANT-V
|
Indonesia
|
4
|
Arif
Budi Susanto
|
Markonis
|
GMDSS
|
Indonesia
|
5
|
Jhon
Kabuhung.H
|
KKM
|
ANT-III
|
Indonesia
|
6
|
Ahmad
Sena
|
MasinisII
|
ATT-IV
|
Indonesia
|
7
|
Stevy
Olfianus Luhukay
|
Masinis III
|
ATT-IV
|
Indonesia
|
8
|
Trinanto
|
Bosun
|
ANT-D
|
Indonesia
|
9
|
Saepudin
|
A/B
|
ANT-D
|
Indonesia
|
10
|
Aris
Adiana
|
A/B
|
ANT-D
|
Indonesia
|
11
|
Kisan
Rokhimatumullah
|
A/B
|
ANT-D
|
Indonesia
|
12
|
Heri
|
Op/Crane
|
SIO
|
Indonesia
|
13
|
Hartono
|
Op/Crane
|
SIO
|
Indonesia
|
14
|
Heri
Susanto
|
Oiler
|
ATT-D
|
Indonesia
|
15
|
Eko
A. Prastio
|
Oiler
|
ATT-D
|
Indonesia
|
16
|
Neriyanto
|
Oiler
|
BST
|
Indonesia
|
17
|
Aldi
Faizal
|
Koki
|
BST
|
Indonesia
|
18
|
Nova
Edi Prabowo
|
Klasi
|
BST
|
Indonesia
|
19
|
Jamal
Mutaqin
|
Kadet Deck
|
BST
|
Indonesia
|
20
|
Fendi
Adi Wibowo
|
Kadet Mesin
|
BST
|
Indonesia
|
Jumlah
crew kapal KM. NUSANTARA PELANGI 02, ada 20
orang
termasuk Nahkoda.
Struktur Organisasi Dikapal
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis
dengan judul PERAWATAN TURBOCHARGER UNTUK MENUNJANG
KINERJA MESIN PENGERAK UTAMA,
terdiri dari empat BAB, diantaranya meliputi :
1.
Bagian awal meliputi BAB I yang
merupakan bagian pendahuluan. Pada bagian pertama ini tersusun atas latar
belakang masalah, pembatasan masalah, serta tujuan dan kegunaan penulisan karya tulis.
2.
Bagian kedua adalah BAB II, bagian kedua
berisi tentang data data kapal (ship’s particular), daftar awak kapal (crew
list), serta struktur organisasi yang ada diatas kapal.
3.
Bagian ketiga adalah BAB III, Berisi tentang
sistematika penulisan karya tulis dan metode pengumpulan data.
4.
Bagian ketiga adalah BAB IV, Berisi
tentang hasil dan pembahasan, merupakan pemaparan dari pelaksanaan praktek
tentang perawatan dan fungsi Turbo
Charger diatas kapal. Isi pemaparan yang dibahas dalam bagian ini meliputi
pengertian, prinsip kerja, kerusakan yang terjadi, perawatan, sistem pelumasan,
dan kelebihan dari pemasangan Turbo
Charger.
5.
Bagian ke empat adalah BAB IV, adalah bagian penutup yang tersusun
atas kesimpulan dan saran yang didapat dari pelaksanaan praktek dalam perawatan
Turbo Charger yang menunjang, juga di
sertakan guna menunjang guna menunjang penjelasan tentang pembahasan kerja yang
terdapat pada setiap bagian penulisan karya tulis ini.
5.2
METODE
PENGUMPULAN DATA
Metode
pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis diantaranya
meliputi :
1.
Metode secara langsung.
Yang dimaksud metode secara langsung adalah dengan terjun langsung untuk
memegang dan mengamati objek penelitian yang dimaksut. Yaitu dengan melaksanakan
perawatan, pembongkaran, pembersihan serta pengoperasian dari Turbo Charger
2.
Metode dengan interview.
Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan kepala kamar
mesin dan perwira-perwira mesin lainya mengenai prinsip kerja, pengoperasian,
perawatan, dan perbaikan dari Turbo
Charger.
3.
Metode kepustakaan.
Untuk melengkapi pengetahuan dan pendalaman materi dari
sistem dasar Turbo Charger didapat
dari berbagai buku yang ada di atas kapal maupun browsing di internet.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
PENGERTIAN TURBO CHARGER
Turbo Charger merupakan sebuah peralatan,
untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan
energi gas buang. Turbo Charger
merupakan perlatan untuk mengubah sistem pemasukan secara alami dengan sistem
paksa. Kalau sebelumnya pemasukan udara mengandalkan kevakuman yang dibentuk
karena gesekan piston pada langkah
isap, maka dengan Turbo Charger udara
ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin
gas buang .
Untuk menghasilkan
pembakaran yang sempurna, maka diperlukan tambahan udara yang dialirkan kedalam
ruang selinder mesin pada sejumlah aliran bahan bakar tertentu. Bila kepekatan
udara bertambah sebelum ditambahkan kedalam silinder , seluruh bahan bakar
terbakar dan daya mesin bertambah.
Untuk itu mesin
diesel yang dilengkapi dengan Turbo
Charger bertujuan untuk memadatkan udara masuk kedalam silinder mesin.
Sehingga daya mesin lebih besar dibanding mesin dengan dimensi yang sama.
kompresor yang digunakan dalam motor pembakaran dalam
untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan meningkatkan massa oksigen yang
memasuki motor. Kunci keuntungan dari Turbo
Charger adalah sebuah peningkatan tenaga mesin
4.2
KEUNTUNGAN
DAN KELEBIHAN TURBO CHARGER
1.
Keuntungan Turbo Charger :
Beberapa
keuntungan dalam pemasangan Turbo Charger
pada mesin penggerak utama diantaranya yaitu:
a.
Lebih Responsif
Dalam penerapan
standar, adalah hal yg realistis untuk melipat gandakan tenaga dari suatu mesin
melalui Turbo Charger. turbocharger
juga berperan mencegah hilangnya tenaga pada daerah dataran tinggi, dan
memberikan keuntungan yg signifikan pada mesin-mesin diesel telah
ber-Turbocharger
b.
Lebih Ekonomis
Turbo Charger lebih ekonomis karena energi yang digunakan adalah
energi yang sudah terkonsumsi atau daur ulang energi yang dihasilkan oleh mesin
itu sendiri, memanfaatkanya untuk menjadikan tenagga mesin tersebut menjadi
lebih besar dengan menciptakan friksi. Sebagai dampaknya, mesin dengan
turbocharger menjadikan penggunaan bahan bakar lebih hemat
c.
Lebih Ramh lingkungan
Karena Turbo Charger mengirimkan lebih banyak
udara ke mesin, pembakaran bahan bakar berlangsung lebih mudah, dan lebih
bersih. Mesin Mesin Diesel
modern dengan turbocharger
menghasilkan Emisi NOx dan CO2 yg lebih rendah 50%
d.
Menghasilkan daya yang lebih besar
Turbo
Charger memberikan torsi yg lebih besar, sehingga
performa mesin menjadi lebih ganas dan memberikan kenikmatan dalam menggunakan
mesin diesel sesungguhnya.
2.
Kekurangan
Turbocharger
Beberapa kekurangan
dalam pemasangan Turbo Charger pada
mesin penggerak utama diantaranya yaitu:
a.
Membutuhkan perawatan ekstra terutama pelumasan
Turbo Charger lebih membutuhkan
perawatan ekstra dalam pelumasan untuk kelancaran putaran poros dan karena
putaran yang sangat tinggi dapat menghasilkan panas yang berlebih bahkan tidak
terkontrol, hal tersebut dapat mengakibatkan keausan terhadap bearing dan
bagian bagian penting yang lain dari Turbo
Charger.
b.
Lebih berisik.
Pemasangan Turbocharger membuat kamar mesin lebih bising karena turbocharger mengeluarkan suara
berdenging yang dihasilkan dari putaran turbin pada Turbocharger yang tinggi.
4.3
JENIS-JENIS TURBO CHARGER
Jenis-Jenis Turbo Charger dibedakan dari konstruksi
sudu-sudu turbin dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Fixed Geometry Turbo Charger
Fixed Geometry Turbo Charger adalah Turbo Charger dengan sudu-sudu turbin
yang tetap sehingga tekanan yang dihasilkan dari fixed geometry Turbo Charger cukup besar dan penggunaan
bahan bakar
padamesin diesel yang
menggunakan Fixed Geometry Turbocharger lebih boros.
2.
Variable Geometry Turbo Charger
Variable Geometry Turbo Charger adalah Turbo Charger dengan sudu-sudu turbin
berubah-ubah, sehingga tekanan yang dihasilkan dari fixed geometry
Turbo Charger cukup kecil dan
penggunaan bahan bakar padamesin diesel yang menggunakan variable Geometry Turbo Charger lebih irit.
4.4
KOMPONEN DAN KELENGKAPAN DARI TURBO
CHARGER
1.
Turbin..
Turbin adalah
sebuah komponen mekanik yang berfungsi untuk mengkonversikan energi panas
fluida yang melewatinya menjadi energi mekanis putaran poros turbin. Setiap
turbin selalu melibatkan fluida yang mengandung energi panas yang mengalir
melewati sudu-sudu turbin
Setiap sudu
turbin berdesain membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat fluida melewatinya,
fluida akan terekspansi diikuti dengan perubahan energi panas menjadi mekanis.
Fluida yang dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran poros pada
sistem turbocharger tentu saja adalah udara gas buang dari hasil
pembakaran motor bakar. Gas buang ini masih menyimpan cadangan energi berbentuk
panas dan tekanan yang masih cukup bermanfaat.
- Kompresor
Kompresor pada Turbo
Charger, berfungsi untuk
mengubah energi mekanis putaran poros Turbo
Charger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada pada satu
poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai
memutar turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang
sama. Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai
tenaga penggerak kompresor
Kompresor turbocharger bertipe sentrifugal dan tersusun atas
dua bagian utama yakni sudu-sudu rotor dan casing. Pada saat impeller
rotor kompresor mulai berputar dengan kecepatan tinggi, udara atmosfer akan
mulai terhisap dan masuk ke kompresor melalui sisi inlet. Udara ini akan
diakselerasi oleh impeller secara radial menjauhi poros kompresor. Pada saat
udara terakselerasi hingga ke casing kompresor yang juga berfungsi
sebagai diffuser, kecepatan aliran udara akan turun dan tekanan statiknya akan
meningkat. Peningkatan tekanan udara ini akan diikuti dengan kenaikan
temperatur juga. Selanjutnya, udara terkompresi ini dikeluarkan untuk menuju ke
intercooler.
- Center Housing and Rotating Assembly(CHRA)
Masing-masing turbin dan kompresor pada Turbo
Charger tersusun atas bagian
rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros yang ditopang
oleh sebuah sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah antara
turbin dan kompresor. Untuk kebutuhan assembly, casing
turbin dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem bernama Center Housing & Rotating
Assembly (CHRA). Karena
sistem bearing juga terletak pada CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge
juga berpusat pada CHRA.
Putaran poros Turbo Charger dapat mencapai 100.000 rpm. Dengan
putaran secepat itu, dibutuhkan bearing dengan kualitas baik. Thrust bearing tradisional dari turbocharge biasanya terbuat dari perunggu.
Pada perkembangan selanjutnya bearing modern Turbo Charger adalah berupa ball bearing dengan bahan keramik.
Penggunaan ball
bearing lebih banyak dipilih karena lifetime turbocharger menjadi
lebih baik.
- Kelengkapan Mesin Turbo Charger
a.
Inter Cooler
Intercooler Udara yang
mengalami kenaikan tekanan di dalam sebuah ruangan dengan volume konstan, akan
diikuti pula dengan kenaikan temperaturnya. Dalam termodinamika, proses ini
disebut dengan proses isokhorik atau isovolumetrik. Setiap kompresor pasti
diikuti dengan proses isokhorik ini, tak terkecuali kompresor pada Turbo
Charger. Hal ini ditandai dengan
naiknya temperatur udara terkompresi yang keluar dari kompresor turbocharger. Atas dasar inilah dibutuhkan
sebuah sistem pendingin udara bernama intercooler sebelum udara bertekanan
tersebut masuk ke intake
manifold.
Intercooler merupakan sebuah heat exchanger yang umumnya menggunakan
udara atmosfer sebagai media cooler.
Udara terkompresi masuk ke sisi tubing kecil
yang tersusun atas plat-plat tipis aluminium mirip konstruksi radiator. Udara
atmosfer mengalir dengan bantuan kipas melewati sela-sela tubing dan
menyerap panas udara terkompresi melalui permukaan pipa.
1)
Tipe-tipe
Intercooler
Secara umum,
intercooler dibedakan menjadi 3 jenis. Intercooler
jenis udara ke udara, udara ke air, dan one shot:
a)
Udara ke udara adalah jenis
intercooler yang paling jarang digunakan pada mesin
kapal tetapi banyak digunakan dalam mesin kendaraan lain saat ini. Yang perlu diperhatikan dalam interccoler jenis ini
adalah lekukan dan perubahan ukuran harus sesedikit mungkin. Selain itu,
sambungan dan selang karet harus yang berkualitas baik agar mampu menahan
tekanan Turbo. Tempat pemasangan Turbo juga perlu diperhatikan, harus
ditempatkan di tempat yang sebanyak mungkin mendapat hembusan angin segar.
b)
Intercooler udara ke air awalnya
digunakan untuk kapal-kapal laut. pada jenis ini air bersirkulasi untuk untuk
mendinginkan udara, pada dasarnya prinsip kerjanya sama seperti air radiator.
Komponen terpenting dalam intercooler jenis ini adalah pompa airnya. Untuk itu
biasanya pompa air disambungkan dengan accu
12 volt yang dipasang seri ataupun paralel.
c)
Intercooler One Shot memiliki kemampuan
pendingin udara yang sangat tinggi dan cukup mendinginkan Turbo dan udaranya
dalam waktu singkat.
b.
Saluran Pipa Turbo
Charger
Penggunaan turbocharger tidak dapat dipisahkan dengan saluran
pipa yang menghubungkan berbagai komponen mesin. Saluran pipa turbocharger dapat dikelompokan menjadi dua bagian,
yakni saluran panas dan saluran dingin. Pipa saluran panas mengalirkan gas
buang dari ruang bakar ke sisi inlet turbin turbocharger, serta membuang gas buang keluaran turbin menuju sistem exhaust
(knalpot). Sedangkan pipa saluran dingin mengalirkan udara atmosfer masuk ke
kompresor, udara bertekanan dari outlet kompresor ke intercooler, serta mengalirkan udara dingin
bertekanan dari intercooler ke intake manifold motor bakar. Dikarenakan perbedaan tipe fluida yang melewati kedua
saluran tersebut, tentu saja karakteristik material yang digunakan oleh
keduanya juga berbeda. Sisi gas buang harus menggunakan material yang tahan
terhadap temperatur, tekanan tinggi, backpressure, dan tegangan (stress). Sedangkan sisi udara terkompresi
diguanakan material yang kuat untuk tekanan tinggi.
4.5
PRINSIP KERJA DARI TURBO
CHARGER
Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah
asupan udara yang masuk ke dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang
hasil dari pembakaran. Turbocharger merupakan peralatan untuk mengubah sistem
pemasukan udara dari konsep natural atau alami menjadi sistem induksi paksa.
Jika sebelumnya udara yang akan dimasukkan ke dalam silinder hanya mengandalkan
kevakuman yang dibentuk dari pergerakan
piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah hisap, maka dengan
turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang
diputar oleh turbin yang digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil
pembakaran. Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan
tambahan udara yang dialirkan ke dalam silinder sejumlah aliran bahan bakar
tertentu.
Bila kepekatan udara
bertambah sebelum ditambahkan ke dalam silinder, seluruh bahan bakar
terbakar dan daya mesin akan bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi
dengan turbocharger bertujuan untuk
memadatkan udara masuk ke dalam silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar
dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama.
Dengan kata lain Kerja turbocharger
sendiri adalah memanfaatkan gas buang dari ruang bakar untuk masuk ke turbo.
Hal ini menyebabkan bagian lain dari turbo berputar, yang bertugas menarik
udara yang
didinginkan lewat intercooler untuk dikirim ke dalam
mesin yang membantu proses pembakaran bahan bakar.
Prinsip dasar
dibalik penggunaan Turbo Charger
cukup sederhana, namun sebuah turbocharger adalah sebuah komponen mesin yg
sangat kompleks. tidak hanya komponen-komponen dalam turbocharger itu sendiri
yg harus terkoordinasi secara tepat, tapi jg turbocharger dan mesin harus benar-benar
cocok. jika tidak, maka dapat menghasilkan mesin yg tidak efisien dan bahkan
kerusakan.
a) Tahap Kerja Mesin
Utama
Ada 4 tahap kerja yaitu :
a. Hisap (Charge
Exchange Stroke)
Pada mesin Diesel
, piston bergerak kebawah dan udara ditarik melalui katup masuk dalam mesin diesel udara dicampurkan dengan
solar didalam silinder. Pada mesin dengan
turbocharger, udara di kompress sebelum masuk ke silinder selama menunggu klep
hisap terbuka. Hal tersebut akan membuat udara berada pada pada tekanan yang
lebih tinggi pada saat udara kadar udara yang lebih besar masuk kedalam ruang
bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih efisien.
b. Kompresi (Power
Stroke)
Ketika Piston bergerak keatas, udara udara di kompresi menjadi tekanan tinggi sehingga menaikan suhu udara tersebut.
c. Ekspansi (Power
Stroke)
Dalam tahap ini bahan bakar di
injeksikan kedalam silinder dan campuran udara dengan
bahan bakar bertekanan tinggi tersebut akan terbakar secara spontan. kemudian, ledakan tersebut
mendorong piston bergerak kebawah.
d.
Pembuangan (ChargeExchangeStroke)
Gas Buang
dikeluarkan melalui katup pembuangan ketika piston bergerak keatas. Pada mesin
dengan Turbocharger, Udara di kompress sebelum masuk ke dalam silinder
selama langkah hisap. karena proses tersebut berada
pada tekanan yg lebih tinggi, kadar udara yg lebih besar masuk kedalam ruang
bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih efisien. hal ini meningkatkan Power
Output, memberikan torsi yg lebih besar pada top speed dibandingkan pada mesin
biasa dengan volume mesin yg sama, dan mengurangi kadar emisi gas buang.
Beberapa mesin Diesel bisa di set up untuk menerima udara lebih
namun dengan takaran solar yg sama, yg tidak hanya meningkatkan tenaga tapi
juga menghasilkan gas buang yg lebih bersih.
b) Proses Aliran Udara Melalui Sistem Turbo
Ada tujuh tahap dari proses aliran udara
untuk pembakaran melalui sistem Turbo
Charger langkah langkah tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Udara bersih masuk dihisap oleh Turbo Charger
2) Turbo
Charger memampatkan udara menekan
menuju intercooler
3) Intercooler menurunkan suhu udara yang melewatinya
4) Udara yang sudah dingin di hisap masuk ke dalam
cylinder untuk pembakaran
5) Setelah selesai pembakaran udara bilas akan keluar
dari cylinder
6) Udara bilas yang keluar dari cylinder masuk ke Turbo Charger lalu menendang/memutar turbin
pada turbo
7) Gas buang keluar dari Turbo Charger lalu dibuang melalui cerobong exhouse
c)
Sistem Pelumasan
Untuk melumasi full-floating bearing
di dalam center housing, oli mesin disalurkan dari oil inlet pipe dan
disirkulasikan di antara bearing-bearing. Setelah melumasi
bearing-bearing, oli ini mengalir melalui oil outlet pipe dan kembali ke
oil pan. Kelangsungan penyediaan
minyak untuk bantalan turbocharger dankapasitas harus sedemikian rupa sehingga
bantalan tidak akan rusak
d)
Sistem Pendinginan
Turbo Charger didinginkan oleh air tawar pendingin dari pompa gandeng mesin induk. Air pendingin dari
cooler dihisap oleh pompa gandeng mesin induk lalu diteruskan ke pipa yang
sebagian besar mengalir ke jacket cooling
mesin induk, dan juga ke turbocharger untuk mendinginkan turbocharger. Kemudian dari turbocharger
diteruskan ke pipa keluaran pendingin mesin induk selanjutnya menuju ke cooler kembali untuk didinginkan
4.6
PERAWATAN TURBO
CHARGER
Untuk
menjaga perangkat turbocharger pada mesin induk selalu bekerja optimal,
dibutuhkan perawatan, seperti berikut ini:
1.
Melakukan pengecekan pada minyak lumas Turbocharger
Minyak lumas
yang berperan sangat penting terhadap Turbocharger
sangat perlu dilakukan mengingat Turbocharger
mempinyai putaran poros yang tinggi. Pengecekan dilakukan dengan melihat
pada gelas duga yang ada pada bagian tertentu dari Turbocharger.
2.
Perawatan turbin dan kompressor
side
- perawatan turbin
perawatan
turbine dilakukan pada komdisi fisik turbin, sudu-sudu yang mengalami dorongan
dari gas buang mesin harus di pastikan dalam kondisi baik, serta pembersihan
kerak kotoran dari gas buang yang menempel pada sudu-sudu turbin di bersihkan.
- perawatan kompressor side
pembersiha pada sudu-sudu kompressor wheel dari
kotoran-kotoran yang lolos dari filter dan terhisap masuk kedalam kompressor
lalu menempel ke sudu-sudu tersebut. Pembersihan dilakukan dengan air sabun,
atau sebaiknya dilakukan menggunakan cairan chemical cleaner jika kotoran sudah
mengerak. Pengecekan juga dilakukan pada kondisi fisik dari kompressor,
memastikan dalam kondisi baik pada sudu-sudu kompressor tersebut.
3.
Perawatan intercooler
Menghilangkan
debu, deposit karbon dan kotoran lainya dengan bantuan udara tekan, lalu
merendam intercooler kedalam kimia pembersih (chemical cleaner) dan dipanasi
hingga ± 70ºC, di diamkan dalam kondisi ini sekitar 12-16 jam setelah itu
bersihkan dengan air tawar dengan cara menyemprotkan sampai semua kotoran
hilang. Setelah itu semprotkan udara terkompresi untuk menghilangkan partikel
air dari intercooler dan keringkan
4.
Bersihkan filter udara
Filter udara juga menjadi komponen penting dalam sistem
turbocharger. Oleh karena itu, sebaiknya bersihkan secara rutin filter udara
mesin induk. Kalau perlu, ganti filter jika sudah tak layak. Jika filter udara
tersumbat maka aliran udara yang masuk ke ruang pembakaran akan terhambat.
Beberapa indikasi kerusakan pada Turbo Charger mesin dapat dilihat dari warna asap yang dihasilkan alat berat, suara bising mesin hingga menurunnya performa mesin induk
Beberapa indikasi kerusakan pada Turbo Charger mesin dapat dilihat dari warna asap yang dihasilkan alat berat, suara bising mesin hingga menurunnya performa mesin induk
4.7
KERUSAKAN YANG TERJADI PADA TURBO
CHARGER
Ada
beberapa sebab Terjadinya kerusakan terhadap Turbo Charger diantaranya yaitu :
1.
Kerusakan mekanisme yang disebabkan karena
kurangnya pelumasan
Saat engine start up turbo mulai berputar, pada saat itu oli membutuhkan
waktu untuk bersirkulasi, karena itu akselerasi pada engine atau pengoperasian
engine dengan beban akan menyebabkan turbo mengalami kekurangan pelumasan,
akibatnya besarnya gesekan pada bearing atau komponen-komponen yang bergesekan
(running part).
Contoh
kasus :
a. Setelah disimpan dalam waktu yang
lama (after long storage)
b. Setelah penggantian oli
c. Setelah penggantian filter oli
d. Pada saat pemanasan (warming up) di musim dingin (pelumasan tidak bisa efektif karena viskositas oli yang tinggi)
e. Akselerasi yang tiba-tiba pada saat
engine baru start
f. mesin mati mendadak
2.
Kerusakan yang disebabkan oleh turunnya
kualitas oli (oil deteriorated)
Efek:
a. Scufed (tergores) atau kerusakan pada journal bearing
b. Thrust collar mengalami goresan (pick up)
atau scufing (lecet) pada bagian yang bersentuhan dengan journal bearing
c. Thrust bearings dan thrust collar mengalami
goresan (scufed) dan kerusakan
setelah lama beroperasi
d. Turbin shaft mengalami goresan (scufed)
pada bagian yang sliding dengan journal bearing.
3.
Kerusakan
yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts,
stone, washers etc) di air intake
system.
Debu, benda
asing dll yang masuk melalui air intake piping menyebabkan kerusakan atau
perubahan bentuk (deformation) pada
impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise.
Penyebab:
a. Pembersih elemen udara rusak (air cleaner
element is broken)
b. Air leakage (kebocoran) dari sambungan intake
manifold
4.
Kerusakan
yang disebabkan oleh benda asing (contoh nuts,
stone, washers etc) di air exhaust
system.
Benda asing dll yang ada pada saluran exhaust menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk (deformation)
pada impeler dan juga menyebabkan terjadinya noise.
Penyebab
:
a. kerusakan pada engine inner part (valve, valve seat, cotter dll)
b. serpihan dari dalam exhaust sistem (kerak (casting sand))
yang lepas, beram (burrs), dll)
5.
Kerusakan karena temperatur terlalu tinggi
Saat exhaust temperatur naik
berlebihan, temperatur turbo charge dan komponen-komponennya akan ikut naik,
pada saat itu turbin,impeler dan bearing akan contact dan mengalami
kerusakan
Penyebab:
b. Fuel injection berlebihan yang disebabkan oleh peng-adjust-an fuel injection pump yang kurang tepat.
c. Pembakaran tidak sempurna (abnormal
combustion) yang disebabkan oleh kualitas penyemprotan fuel injection
nozzel dan timing injeksinya.
d. Pembakaran yang tidak merata yang
disebabkan karena air cleaner buntu, air cleaner element yang buntu atau (cloged)
atau leaking air pipe.
6.
Mesin mengeluarkan asap
hitam/tenaga lemah
a.
Periksa saringan udara, saringan udara yang kotor
akan
menghambat udara yang dihisap oleh Turbo Charger
b.
Periksa kebocoran udara pada saluran masuk
compressor turbocharger
c.
Periksa untuk melihat apakah rotor turbocharger
dapat berputar bebas, kotoran dapat menghambat
aliran udara
d.
Wastegates tidak bisa menutup.
7.
Mesin mengeluarkan asap
putih/kebocoran oli
a.
Periksa kondisi ring dan valve guide
b.
Beberapa kebocoran saat idle merupakan hal yang
normal, saringan udara yang kotor dan blow by gas yang berlebihan dapat
menyebabkan kebocoran seal oli
c.
Baut pelumasan turbocharger macet
d.
Gesekan pada permukaan rumah Turbo Charger dapat menyebabkan rusaknya seal
yang mengakibatkan kebocoran oli.
8.
Suara Berisik
Gesekan
antara turbin dengan permukaan rumah turbocharger atau objek lain yang masuk ke dalam Turbo Charger dapat menyebabkan
suara berisik.
4.8
HAL-HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN :
Berikut hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat mesin beroperasi untuk menjaga ketahanan Turbocharger.
1.
Apabila mesin berputar dan tutup saringan udara atau selang
dilepas, maka partikel-partikel atau benda asing (kotoran) akan masuk dan dapat
merusak turbine dan compressor wheel
yang berputar pada kecepatan tinggi.
2.
Hindari pemindahan kecepatan RPM mesin secara mendadak agar keausan pada
bearing Turbocharger dapat
dihindari, dan pada saat mematikan
mesin posisikan handle pada RPM rendah untuk sementara waktu. Hal tersebut
bertujuan untuk menurunkan suhu Turbocharger
sebelum mematikan mesin, menghindari penurunan
suhu Turbocharger secara drastis yang dapat merusak bearing Turbocharger.
3.
Apabila turbochager
tidak berfungsi dan harus diganti, pertama periksalah item berikut ini,
kemungkinan merupakan penyebab yang diperlukan perbaikan :
a.
kualitas dan
kuantitas oli mesin
b.
kondisi bagaimana
turbo chager digunakan
c.
saluran oli ke
turbocharger
4.
Sebelum melepas Turbo Charger, sumbatlah saluran-saluran
intake dan exhaust serta saluran masuk oli (inlet
oil) untuk mencegah masuknya kotoran atau komponen lainnya
5.
Perhatikan saat
memasang atau melepas kembali turbocharger, jangan menjatuhkan atau memukulnya
pada benda lain, atau memegang pada bagian-bagian yang mudah berubah bentuk
seperti actuator rod dan sebagainya.
4.9 PEMERIKSAAN TURBO CHARGER
1. Pemeriksaan Turbo Charger Pada Mesin Induk
a.
Memeriksa sistem pengisapan
udara
Periksa kebocoran atau
kotoran yang menyumbat antara saringan udara dan saluran masuk
turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan kepala
silinder. Apabila ditemukan problem, bersihkan, perbaiki atau ganti
komponen-komponennya.
b.
Memeriksa sistem saluran buang
Periksa kebocoran atau
kotoran yang menyumbat antara kepala silinder dan saluran masuk (inlet)
turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan pipa
knalpot. Apabila ditemukan suatu problem, bersihkan, perbaiki atau ganti
komponen-komponennya.
c.
Memeriksa kebebasan radial (radial play) dari turbin shaft
1) Dari lubang saluran oli, masukkan dial indicator melalui
lubang pada bearing spacer sehingga menyentuh bagian tengah poros.
2) Gerakkan poros turbine keatas dan kebawah, dan ukurlah
radial play (kebebasan rasial) poros tersebut. kebebasan radial 0,09 maka gantilah turbocharger assembly.
d.
Memeriksa kebebasan aksial
(axial play) dari turbine shaft
1) Masukkan dial indicator kedalam lubang turbine housing
hingga menyentuh ujung poros
2) Gerakan poros pada arah aksial, ukur aksial play poros
tersebut. axial play : 0.09 maka gantilah turbocharger assembly
- Memeriksa kondisi sudu sudu kompressor
Pemeriksaan pada sudu sudu kompressor
dilakukan untuk mengetahui kondisi sidu sudu agar dapat bekerja dengan baik,
sudu sudu inilah yang akan menghisap udara dan menekanya ke dalam cylinder
udara yang mengandung partikel abrasif,
dapat merusak atau menghancurkan sudu sudu turbin,tersebut sehngga tekanan udara
yang dihasilkan oleh Turbo Charger
akan berkurang.
Adapun cara pemeriksaan terhadap sudu sudu
tersebut sebagai berikut:
1.
Buka/lepaskan filter udara masuk Turbo
Charger
2.
Lakukan pemeriksaan pada sudu sudu secara berurutan di putar pelan pelan
secara teliti. Lakukan perbaikan atau penggantian jika ditemukan kerusakan
yuang parah
3.
Pasang kembali dengan urutan yang benar sesuai manual book
4.
Periksa ulang dan pastikan tidak ada yang tertinggal
f.
Memeriksa putaran compressor
wheel
Pemeriksaan pada compressor wheel dilakukan untuk menjaga putaran turbin
kompressor tetap lancar dan lembut, menghindari gesekan berlebihan pada poros
atau turbin dengan cover Turbo Charger
yang dapat menghambat putaran menjadikan putaran kurang maximal adapun cara
melakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1.
lepaskan selang
saringan udara
2.
putar compressor
wheel dengan tangan, periksa apakah dapat berputar dengan lembut. apabila tidak
atau kasar saat berputar, ganti Turbocharger
assembly
3.
Pastikan turbine sudah dapat berputar dengan baik dan pastikan juga tidak
ada benda asing yang tertinggal didalam, karena dapat merusak Turbocharger
4.
Pasang kembali sesuai dengan urutan atau sesuai dengan buku petunjuk
perawatan Turbocharger
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment