BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dengan
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan sektor
ekonomi banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam bidang pelayaran, maka
banyak perusahaan yang menggunakan jasa angkutan laut dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
Perusahaan pelayaran
dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa, seiring
dengan besarnya persaingan usaha pelayaran. Upaya tersebut sudah diwujudkan
dengan panggunaan teknologi pada kapal-kapal di perusahaan pelayaran.
Salah satu penunjang utama
dalam operasi mesin adalah konsumsi bahan bakar pada mesin tersebut. Apabila
kualitas dan kuantitas bahan bakar untuk mesin telah sesuai dengan supply yang dibutuhkan oleh mesin, maka
kinerja mesin tersebut akan lancar. Namun apabila terjadi ketidaklancaran supply bahan bakar, maka kinerja mesin
menjadi kurang maksimal. Gangguan dan hambatan pada saat barlayar harus ditekan
sekecil mungkin. Gangguan yang terjadi tentu saja akan sangat merugikan banyak
pihak apabila tidak dapat diatasi dalam waktu yang singkat. Kelancaran pada
mesin induk juga didukung oleh permesinan bantu yang menjadi sebuah sistem
diatas kapal.
Purifier
adalah salah satu jenis pesawat bantu diatas kapal yang digunakan untuk
memisahkan bahan bakar ataupun minyak lumas dengan cairan lain yang berbeda
berat jenisnya. Dalam system bahan bakar pemisahan ini dimaksudkan untuk dapat
membersihkan bahan bakar dari kotoran cair maupun padat sehingga dapat
mengoptimalkan supply kualitas dan
kuantitas bahan bakar untuk mesin. Berdasarkan hal pentingnya peran kerja purifier tersebut diatas, maka penulis
bergagasan untuk membuat karya tulis dengan judul : ”PENGOPERASIAN DAN
PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM.CARAKA JAYA NIAGA III-23
B.
PEMBATASAN
MASALAH
Dengan rumusan latar
belakang masalah yang telah tersebut diatas, maka pembatasan masalah dalam
penulisan karya tulis ini yaitu meliputi :
·
Pengertian dasar tentang fuel oil purifier dan dasar cara
kerjanya.
·
Pengoperasian yang benar
terhadap fuel oil purifier.
·
Perawatan rutin fuel oil purifier dan komponennya.
·
Trouble
shooting / penemuan kesalahan
terhadap operasional fuel oil purifier
yang tidak normal.
C.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan karya tulis
ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara detail mengenai :
·
Prisip kerja dan fungsi dari
fuel oil purifier.
·
Sistem pengoperasian fuel oil purifier yang benar.
·
Cara perawatan berkala
terhadap fuel oil purifier untuk
mencegah kerusakan serta cara menganalisis dan penanganan kerusakan yang
terjadi apabila fuel oil purifier tidak
bekerja dengan normal.
D.
KEGUNAAN
PENULISAN
Penyusunan
karya tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23 sekiranya dapat berguna untuk berbagai pihak
diantaranya :
·
Khususnya bagi penulis
sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh program diploma di STIMART
“AMNI” Semarang.
·
Bagi rekan-rekan taruna yang
berdedikasi sebagai calon masinis yang disiapkan untuk dapat bekerja diatas
kapal.
·
Masyarakat secara umum yang
hendak mengetahui secara detail mengenai dasar kerja, pengoperasian, perawatan
serta cara menganalisa kerusakan pada fuel
oil purifier.
E.
METODE
PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data
dalam penyusunan karya tulis diantaranya meliputi :
1) Metode
secara langsung
Yang dimaksud adalah dengan langsung terjun
memegang objek yang dimaksud, yaitu dengan melakukan pengoperasian, perawatan
dan overhaul secara langsung terhadap
fuel oil purifier.
2)
Metode dengan interview
Yaitu dengan melakukan tanya-jawab kepada
masinis diatas kapal mengenai operasional, perawatan dan penanganan saat
terjadi kerusakan pada fuel oil purifier.
3) Metode
kepustakaan
Untuk melengkapi
pengetahuan dan pendalaman teori dasar tentang
fuel oil purifier didapat dari
berbagai buku perpustakaan STIMART “AMNI” Semarang.
F.
SISTEMATIKA
PENULISAN
Karya
tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23, terdiri dari empat
BAB, diantaranya meliputi :
§ Bagian
awal merupakan BAB I yang merupakan bagian pendahuluan. Pada bagian pertama ini
tersusun atas latar belakang masalah,pembatasan masalah serta tujuan dan
kegunaan penulisan karya tulis.
§ Bagian
kedua adalah BAB II, bagian kedua berisi tentang data-data kapal (ship’s particulas), daftar awak kapal (crew list), serta struktur organisasi
yang ada diatas kapal.
§ BAB
III merupakan pemaparan dari pelaksanan
praktek tentang pengoperasian dan perawatan fuel
oil purifier diatas kapal. Isi pemaparan yang dibahas dalam bagian ini
meliputi prinsip kerja dan fungsi fuel
oil purifier , cara pengoperasian, perawatan serta analisis penemuan
kerusakan (trouble shooting) pada fuel oil purifier.
§ Bagian
terakhir,BAB IV adalah bagian penutup yang tersusun atas kesimpulan dan saran
yang didapat dari pelaksanan praktek dalam pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier. Lampiran-lampiran
gambar yang menunjang dalam penjelasan pembahasan dan pelaksanan kerja juga
akan tersusun pada bagian dari karya tulis ini.
BAB II
DATA KAPAL
- Data Kapal ( Ship’s Particular )
Ship Name :
KM.
CARAKA JAYA NIAGA III-23
Owner :
PT. SAMUDERA INDONESIA ( S.I.S.M )
Call Sign :
Y-E-Y-I
Port Registry :
Jakarta
Built :
1976
Kind of Vessel :
CARGO/semi container
Classification :
BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia ) &
IMO Number :
7509237
Main Engine Type :
PAL – MAN – B&W MITSUI 5S 26 MC
Length Over All (LOA) :
98.00 Meter
Breath Moulded (BM) :
16.50 Meter
Depth Moulded (DM) :
8, 70 Meter
Gross Tonnage (GT) : 3256 Ton
Net Tonnage (NT) :
2306 Ton
Dead Weight Ton (DWT) :
4.013.65 Ton
Max. Loaded Center :
420 TEU’S
- Daftar Awak Kapal (Crew List )
NO
|
NAMA
|
JABATAN
|
1
|
AGUS NUR WAHID
|
MASTER
|
2
|
|
CHIEF OFFICER
|
3
|
SUNARI
|
2ND OFFICER
|
4
|
SOEWARSO
|
3RD OFFICER
|
5
|
SUKERY
|
CHIEF ENGINEER
|
6
|
SUYATNO
|
2ND ENGINEER
|
7
|
|
3RD ENGINEER
|
8
|
MARTHEN MARKUS
|
4TH ENGINEER
|
9
|
HERMAN
|
BOATSWAIN
|
10
|
IRFAN AGUS WAHYUDI
|
SAILOR A
|
11
|
|
SAILOR B
|
12
|
EDO SULISTYO
|
SAILOR C
|
13
|
SOFANI
|
ENG. FOREMAN
|
14
|
QOLIQ BASYORY
|
OLIMAN A
|
15
|
ARDIANSYAH
|
OLIMAN B
|
16
|
NOBAT
|
OLIMAN C
|
17
|
MUSA
|
CHIEF COOK
|
18
|
ZAINAL ABIDIN
|
ORDINARY SAILOR
|
19
|
CARDEXA OVERANTYA VADIM
|
ENGINE CADET
|
20
|
ABDUL KARIM
|
DECK CADET
|
C.
Struktur Organisasi Kapal
![]() |
|
![]() |
|||
![]() |
|||




|
|
|
|||||||
![]() |
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
- Prinsip Kerja dan Fungsi Fuel Oil Purifier
Purifier merupakan komponen system bahan
bakar atau minyak lumas yang berfungsi
sebagai salah satu pembersih bahan bakar dan minyak lumas yang paling efektif
jika dibandingkan dengan komponen lain yang mempunyai fungsi sama yaitu filter dan tangki endap.
Prinsip
kerja utamanya sebagaimana telah diketahui bahwa air dan partikel padat serta
minyak yang berbeda berat jenisnya dapat dipisahkan dengan adanya gaya tarik
bumi (gravity) yaitu dengan
pengendapan, namun cara tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Bentuk
pengendapan sederhana ( gambar 1 ) dapat disempurnakan dengan peralatan susunan mangkuk (gambar 2 ).
Jelas
sekali bahwa dalam teknik pemisahan secara pengendapan yang menggunakan gaya
tarik bumi atau gravity ,tidak
dimungkinkan percepatan diubah untuk mempercepat proses pemisahan,tetapi dengan
menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan dengan putaran cepat,dimana gaya
gravitasi digantikan dengan gaya sentrifugal akan menghasilkan gaya pemisah
yang ribuan kali lebih besar ( gambar 3
).
Pengertian
purifier adalah pemisah dua cairan
yang berbeda berat jenisnya.Bagaimanapun dalam hal ini termasuk pemisah
partikel padat dari cairan yang diinginkan. Dikapal, purifier berfungsi untuk membersihkan bahan bakar atau minyak lumas dari kotoran cair maupun
padat (lumpur). Bowl duduk pada poros
yang berujung konis , selanjutnya distributor
yang menyangga susunan disc beraada
dalam bowl. Disc-disc ini ditutup dengan top
disc dan membentuk saluran keluar ,saluran air dan saluran minyak atau
bahan bakar keluar ( gambar 5 ).
- Pengoperasian Fuel Oil Purifier
1. Petunjuk Keselamatan Kerja
Pada pengoperasian fuel oil purifier agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diinginkan maka harus memahamitentang sistem fuel oil purifier tersebut ( gambar 4 )
serta perlu diperhatikan peringatan-peringatan / instruksi pengoperasian yang
telah ditetapkan oleh pabrik.
Adapun
hal-hal penting yang harus dilakukan diantaranya adalah :
a. Tidak melepas bagian apapun dari fuel oil purifier atau
sambungan masuk dan keluar sebelum mangkuk benar-benar berhenti.
b. Pemeriksaan mangkuk dengan memutar mangkuk dengan tangan
mangkuk harus mudah berputar.
c. Jadwal pelumas harus diikuti dengan benar.
d. Jangan
sekali – kali menggunakan nyala api untuk memanaskan komponen mangkuk atau
sebagainya.
e. Alat pengaman harus diperiksa secara teratur.
2. Menjalankan Fuel
Oil Purifier
Sebagai
penunjang kerja diatas kapal prosedur mengoperasikan fuel oil purifier yaitu:
a. Lepaskan rem dengan memutar tuas handle
searah jarum jam.
b. Periksa apakah mangkuk dapat diputar dengan tangan.
c. Tutup cover hood
dan kencangkan baut pengikatnya.
d. Periksa tinggi permukaan minyak lumas pada gear box melelui gelas duga, pastikan
jumlah minyak lumas dalam gear box adalah
sedikit melebihi setengah permukaan gelas duga.
e. Buka inlet dan outlet valve pada transfer pump yang menunjang dalam pengoperasian sistem.
f. Jalankan motor, pastikan putaran bowl adalah searah putaran jarum jam, tunggu 3 - 4 menit sampai
mangkuk mencapai kecepatan yang ditentukan ( 1800 rpm ).
g. Lakukan flashing
yaitu setelah mangkuk mencapai kecepatan putar yang normal, atur pengisian air
dengan menggerakkan selenoid valve block water pada posisi terbuka. ( pada
sisitem yang dilengkapi sistem automatic
control maka valve ini akan
terbuka dan tertutup dengan otomatis sesuai program kerja dalam controller )
h. Setelah proses flashing
diatas, buka seluruh inlet dan outlet valve yang menuju heater serta valve yang menunjang kerja fuel
oil purifier. Setelah bahan bakar mengalami proses pemanasan pada heater maka akan dialirkan menuju
purifier untuk prosess purifikasi selanjutnya.
i. Perhatikan minyak serta air atau kotoran yang keluar
melalui gelas duga, pastikan fuel oil
purifier berfungsi dengan baik.
3. Menghentikan Fuel
Oil Purifier
Prosedur atau
langkah–langkah menghentikan fuel oil purifier
adalah sebagai berikut:
a. Tekan
tombol stop pada panel box untuk menghentikan putaran motor.
b. Lakukan
flashing dengan bantuan media air
seperti langkah awal dalan pengoperasian tersebut diatas.
c. Pasang
rem dengan memutar tangkai berlawanan dengan arah jarum jam, tunggu sampai
mangkuk berhenti berputar dengan melihat cakera pada indikator putaran.
d. Setelah
putaran motor berhenti, tutup kembali sejumlah valve yang awalnya dibuka.
e. Apabila
terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian fuel oil purifier, maka untuk menghentikannya denagn cepat tekan
emergency stop button yang terpasang ada
disamping body fuel oil purifier.
- Perawatan Fuel Oil Purifier
1. Membersihkan Komponen Mangkuk
Pada jangka waktu tertentu komponen
mangkuk harus dibersihkan dari endapan lumpur yang menempel pada permukaan
mangkuk. Pembersihan ringan dari komponen mangkuk tergantung dari kadar kotoran dalam minyak
yang diproses. Sebagai tambahan pada pembersihan penghantar lumpur dan ruangan
lumpur, cakera harus dicuci.
Adapun langkah-langkah
membersihkan komponen mangkuk dilakukan sebagai berikut:
a. Hentikan
pengoperasian fuel oil purifier.
b. Lepaskan baut pengikat kap dan buka kap tersebut dengan
menahan kap tersebut menggunakan cincin penahan.
c. Untuk melepas putar sekrup pengaman searah putaran jarum
jam, lakukan dimangkuk dasar tanpa paksaan. Salah satu lakukan terdapat dibawah
tanda ”O” pada mangkuk atas
d. Lepaskan cincin pengaman (ulir kiri) dengan cara mengetuk
tangkai kunci pas
e. Angkat
mangkuk dan komponen yang lain keatas.
f. Tempatkan mangkuk dan komponen yang lainnya bersama set cakera dalam tempat berisi cairan
pembersih atau solar.
g. Setelah komponen mangkuk dan komponen yang lain, pasang
kembali semua komponen fuel oil purifier
dengan mengikuti kebalikan dari langkah pembongkaran
2. Membongkar Komponen Fuel
Oil Purifier
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Setelah menghentikan fuel
oil purifier, bongkar komponen mangkuk.
b. Buka cincin pengaman dengan kunci siku (ulir kiri) dan
lepaskan cincin pengaman.
c. Lepaskan
mangkuk atas berikut gasket.
d. Lepaskan
penyalur lumpur dan bersihkan.
e. Lepaskan baut pengaman pada mangkuk dasar dengan menggunakan
tarikan baut lain.
f. Sesudah melepaskan mangkuk dasar dari kerucut poros ulir,
bersihkan seluruh komponen
g. Gasket yang membesar harus dikeringkan ditempat panas,
supaya gasket tersebut mendapatkan kembali ukurun semula dan dapat dipakai
kembali
h. Yakinkan leher distributor, bersihkan dari kotoran yang
terkumpul dengan menggunakan sikat.
i. Sesudah dibersihkan, bagian ulir diberi sedilit gemuk atau
special grease yang tercampur pasta molybdenum disuliphide dan gemuk
kualitas tinggi.
j. Periksa kembali semua komponen dan gasket, apabila
ditemukan kerusakan segera ganti dengan set yang baru.
k. Pasang kembali komponen uang telah dibersihkan, merakit
komponen mangkuk dengan urutan sebaliknya dari langkah pembongkaran. Susunan
komponen fuel oil purifier terlampir
pada gambar 6.
3. Membersihkan Fuel
Oil Purifier Untuk Jangka Waktu yang Lama
Pemeliharaan tidak tepat
akan mengakibatkan korosi dari bagian-bagian mangkuk jika fuel oil purifier tidak dijalankan dalam waktu yang cukup lama.
Sebelum menghentikan fuel oil purifier
untuk jangka waktu lama, komponen fuel
oil purifier harus dibersihkan seluruhnya. Bagian komponen mangkuk yang sudah bersih harus
dikeringkan serta diberi gemuk untuk mencegah korosi. Komponen mangkuk harus
dikunci sesudah dibersihkan dan dipasang kembali, dengan memasang rem dan
kencangkan sekrup pengaman mangkuk untuk mencegah kerusakan pada pada bantalan
yang mungkin disebabkan oleh getaran kapal.
Keluarkan
minyak pelumas dan isi minyak pencegah korosi, kedalam ruang roda gigi. Tinggi
permukaan harus rata pada tinggi pertengahan, bahwa semua bagian roda gigi
terendam dengan minyak pencegah korosi. Minyak tersebut dikeluarkan lagi.
Tindakan khusus untuk menghilangkan pencegahan korosi tidak perlu. Periksa
kebocoran pipa hubungan antara katup, jika perlu lepaskan pipa hubungan antara
katup. Sebelum menjalankan kembali fuel
oil purifier, isi minyak pelumas sesuai dengan spesifikasi. Tinggi dari
permukaan minyak harus sedikit diatas dari tanda tengah dari gelas duga.
- TROUBLE SHOOTING
1. Putaran Mangkuk Tidak mencapaai Kecepatan Maksimal
a. Kemungkinan
penyebab dari gangguan tersebut adalah :
1) Rem terpasang.
2) Sekrup penjamin mangkuk
masuk.
3) Hubungan listrik motor
salah.
4) Bidang gesekan sepatu
kopling berminyak.
5) Lapisan sepatu kopling aus.
6) Jumlah sepatu kopling
kurang.
7)
Cairan terkumpul dibagian atas dari rangka, dan memperlambat
putaran mangkuk.
b. Langkah –langkah
perbaikanya :
1)
Lepaskan tuas rem dengan memutar tangkai searah jarum jam.
2)
Lepaskan
sekrup penjamin mangkuk.
3)
Periksa
hubungan kawat listrik.
4)
Keringkan bidang gesekan, gunakan bensin atau tricholorethylene atau cairan pelarut
lain.
5)
Ganti
sepatu kopling.
6)
Tambahkan
sepatu kopling.
7)
Periksa pipa buang rangka, cairan harus dapat keluar
bebas, bersihkan bagian dalam rangka.
2. Putaran Mangkuk Melebihi Kecepatan Normal
a.
Kemungkinan penyebab dari gangguan tersebut adalah :
1) Kesalahan pada frekuensi
power supply (50 Hz atau 60 Hz).
2) Kesalahan pemasangan pada
blok penggerak.
b.
Langkah
–langkah perbaikan :
1)
Periksa frekuensi power supply elektro motor.
2)
Periksa
pemasangan blok penggerak pada purifier.
3. Putaran Mangkuk Tidak Seimbang
a. Kemungkinan penyebab
kerusakan :
1)
Kemungkinan
penyebab dilihat dari bagian mangkuk :
a)
Padatan melekat dalam mangkuk tidak rata.
b)
Rakitan mangkuk tidak sempurna atau bagian-bagian dari
mangkuk lain ( jika banyak pemisah terpasang ) tertukar.
c)
Tekanan
dalam susunan cakera berkurang.
d)
Bagian-bagian
mangkuk rusak.
e)
Tabung karet metal dalam bantulan laher aus.
f)
Tekanan
dalam bantalan dasar aus.
g)
Bantalan
aus.
2)
Bagian roda gigi dalam kondisi buruk :
a)
Aus
normal.
b)
Aus
premature disebabkan oleh :
-
Tidak ada minyak pada umumnya bagian menjadi biru
warnanya.
-
Minyak
dengan kekentalan terlalu rendah.
-
Partikel metal terdapat dalam minyak mungkin disebabkan
oleh penggantian satu roda gigi seharusnya dua roda gigi.
c)
Langkah-langkah
perbaikannya :
1)
Bagian
Mangkuk
a)
Berhentikan
pemisah,pasang rem,tutup katup minyak kotor masuk bersihkan mangkuk.
b)
Rakit
mangkuk dengan baik.
c)
Periksa
apakah cincin pengaman mangkuk terpasang kencang,periksa jumlah cakera,jika
perlu ditambah dengan cadangan atau cakera kompensasi.
d)
Kirim
mangkuk kepabrik atau bengkel yang diakui, jangan mencoba memperbaiki sendiri. Jangan
dilas atau disolder, mangkuk dibuat dari baja disepuh panas.
e)
Ganti
tabung karet metal.
f)
Pasang
per tekan rusak.
2)
Bersihkan
ruang roda gigi seluruhnya, ganti rakitan roda ulir dan juga poros ulir(jangan
ganti sebagian),ganti minyak jika perlu,gantilah lebih sering.
4. Transfer
Pump Tidak Menghisap
a.
Kemungkinan
Penyebab Kerusakan :
1)
Pompa
rusak.
2)
Pipa
hisap tersumbat atau bocor.
3)
Saringan
awal tersumbat atau bocor.
4)
Kesalahan
pemasangan kabel power supply sehingga terjadi kesalahan perputaran pompa.
b.
Langkah-langkah
perbaikanya :
1)
Periksa cincin perapat pada poros pompa.
2)
Bersihkan atau berikan perapat pada pipa hisap, periksa katup dasar.
3)
Bersihkan saringan awal, ganti gasket jika diperlukan.
4)
Periksa arah putaran pompa serta periksa ulang sambungan power supply pada elektromotor.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
1. Pada
pengoperasian fuel oil purifier agar
tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan, maka harus diperhatikan
peringatan - peringatan / instruksi pengoperasian yang telah ditetapkan
oleh pabrik.
2. Perawatan
fuel oil purifier berguna untuk
kelancaran dalam pengoperasian fuel oil purifier itu sendiri, dengan
pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier
yang baik maka akan menarapkan suasana kerja yang lancar, karena fuel oil purifier adalah mesin penunjang
bagi kelancaran kapal .
3. Penanganan
gangguan yang terjadi pada komponen maupun sistem operasi fuel oil purifier, terlabih dahulu harus mengetahui penyebab dari
gangguan tersebut.
- Saran
1. Setiap
orang yang mengoperasikan fuel oil
purifier harus mengerti dan menguasai persyaratan-persyaratan dalam
mengoperasikan fuel oil purifier agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Untuk menerapkan suasana kerja yang lancar didalam
pengoperasian fuel
oil purifier, maka diperlukan perawatan yang tepat
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik.
3.
Operator
harus menguasai teori tentang operasiaonal kerja fuel oil purifier agar dalam
perbaikan dalam menangani gangguan-gangguan dari fuel oil purifier dapat
dilakukan dengan tepat dan cepat.
- Lampiran
Data
Teknis Tentang Fuel Oil Purifier
Nomor Produksi : 881034-01-08
Tipe : MOPX 205 TGT-24
Berat jenis
cairan : 1000 Kg / Cm2
Berat jenis
endapan : 2326 Kg / Cm2
Berat jenis
pengisian : 1100 Kg / Cm2
Kapasitas
hidrolis : 4900 liter / jam
Temp.pengisian
min – maks : 0 – 100oC
Temperature
lingkunan : 5 – 55oC
Kecepatan bowl maksimal : 7537 rpm pada
60 Hz
Kecepatan motor
maksimal : 1800 rpm pada 60 Hz
Putaran : 142 – 150
rpm pada 60 Hz
Kapasitas
pelumas : ± 4 liter
Daya pemakaian
motor : 4 KW
Tenaga maksimal
: 6.5 KW ( pada start awal)
Tenaga maksimal : 2.2 KW ( pada kec. normal)
Kapasitas bowl :
3.1 Liter
Waktu start : 2 – 2.2 menit
Waktu stop : 3.5 – 4.5 menit
Berat purifier : 430 Kg
Berat Bowl : 56 Kg
Konsumsi
air maks : 6 liter
No comments:
Post a Comment