KUMPULAN KRYA TULIS

Thursday, January 5, 2017

CONTOH KARYA TULIS FUEL OIL PURIFIER



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan sektor ekonomi banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam bidang pelayaran, maka banyak perusahaan yang menggunakan jasa angkutan laut dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
Perusahaan pelayaran dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa, seiring dengan besarnya persaingan usaha pelayaran. Upaya tersebut sudah diwujudkan dengan panggunaan teknologi pada kapal-kapal di perusahaan pelayaran.
Salah satu penunjang utama dalam operasi mesin adalah konsumsi bahan bakar pada mesin tersebut. Apabila kualitas dan kuantitas bahan bakar untuk mesin telah sesuai dengan supply yang dibutuhkan oleh mesin, maka kinerja mesin tersebut akan lancar. Namun apabila terjadi ketidaklancaran supply bahan bakar, maka kinerja mesin menjadi kurang maksimal. Gangguan dan hambatan pada saat barlayar harus ditekan sekecil mungkin. Gangguan yang terjadi tentu saja akan sangat merugikan banyak pihak apabila tidak dapat diatasi dalam waktu yang singkat. Kelancaran pada mesin induk juga didukung oleh permesinan bantu yang menjadi sebuah sistem diatas kapal.
Purifier adalah salah satu jenis pesawat bantu diatas kapal yang digunakan untuk memisahkan bahan bakar ataupun minyak lumas dengan cairan lain yang berbeda berat jenisnya. Dalam system bahan bakar pemisahan ini dimaksudkan untuk dapat membersihkan bahan bakar dari kotoran cair maupun padat sehingga dapat mengoptimalkan supply kualitas dan kuantitas bahan bakar untuk mesin. Berdasarkan hal pentingnya peran kerja purifier tersebut diatas, maka penulis bergagasan untuk membuat karya tulis dengan judul : ”PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM.CARAKA JAYA NIAGA III-23

B.   PEMBATASAN MASALAH
Dengan rumusan latar belakang masalah yang telah tersebut diatas, maka pembatasan masalah dalam penulisan karya tulis ini yaitu meliputi :
·        Pengertian dasar tentang fuel oil purifier dan dasar cara kerjanya.
·        Pengoperasian yang benar terhadap fuel oil purifier.
·        Perawatan rutin fuel oil purifier dan komponennya.
·        Trouble shooting / penemuan kesalahan terhadap operasional fuel oil purifier yang tidak normal.
C.   TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan karya tulis ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara detail mengenai :
·        Prisip kerja dan fungsi dari fuel oil purifier.
·        Sistem pengoperasian fuel oil purifier yang benar.
·        Cara perawatan berkala terhadap fuel oil purifier untuk mencegah kerusakan serta cara menganalisis dan penanganan kerusakan yang terjadi  apabila fuel oil purifier  tidak bekerja dengan normal.

D.   KEGUNAAN PENULISAN
Penyusunan karya tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23   sekiranya dapat berguna untuk berbagai pihak diantaranya :
·        Khususnya bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh program diploma di STIMART “AMNI”  Semarang.
·        Bagi rekan-rekan taruna yang berdedikasi sebagai calon masinis yang disiapkan untuk dapat bekerja diatas kapal.
·        Masyarakat secara umum yang hendak mengetahui secara detail mengenai dasar kerja, pengoperasian, perawatan serta cara menganalisa kerusakan pada fuel oil purifier.


E.   METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis diantaranya meliputi :
1)    Metode secara langsung
Yang dimaksud adalah dengan langsung terjun memegang objek yang dimaksud, yaitu dengan melakukan pengoperasian, perawatan dan overhaul secara langsung terhadap fuel oil purifier.
2)    Metode dengan interview
Yaitu dengan melakukan tanya-jawab kepada masinis diatas kapal mengenai operasional, perawatan dan penanganan saat terjadi kerusakan pada fuel oil purifier.

3)    Metode kepustakaan
Untuk melengkapi pengetahuan dan pendalaman teori dasar  tentang fuel oil purifier didapat dari berbagai buku perpustakaan STIMART “AMNI” Semarang.

F.    SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis dengan judul PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN FUEL OIL PURIFIER PADA KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23, terdiri dari empat BAB, diantaranya meliputi :
§  Bagian awal merupakan BAB I yang merupakan bagian pendahuluan. Pada bagian pertama ini tersusun atas latar belakang masalah,pembatasan masalah serta tujuan dan kegunaan penulisan karya tulis.
§  Bagian kedua adalah BAB II, bagian kedua berisi tentang data-data kapal (ship’s particulas), daftar awak kapal (crew list), serta struktur organisasi yang ada diatas kapal.
§  BAB III merupakan  pemaparan dari pelaksanan praktek tentang pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier diatas kapal. Isi pemaparan yang dibahas dalam bagian ini meliputi prinsip kerja dan fungsi fuel oil purifier , cara pengoperasian, perawatan serta analisis penemuan kerusakan (trouble shooting) pada fuel oil purifier.
§  Bagian terakhir,BAB IV adalah bagian penutup yang tersusun atas kesimpulan dan saran yang didapat dari pelaksanan praktek dalam pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier. Lampiran-lampiran gambar yang menunjang dalam penjelasan pembahasan dan pelaksanan kerja juga akan tersusun pada bagian dari karya tulis ini.
BAB II
DATA KAPAL

  1. Data Kapal ( Ship’s Particular )
Ship Name                               : KM. CARAKA JAYA NIAGA III-23
Owner                                        : PT. SAMUDERA INDONESIA ( S.I.S.M )
Call Sign                                  : Y-E-Y-I
Port Registry                            : Jakarta
Built                                           : 1976
Kind of Vessel                         : CARGO/semi container
Classification                           : BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia ) &  
IMO Number                            : 7509237
Main Engine Type                   : PAL – MAN – B&W MITSUI 5S 26 MC
Length Over All (LOA)            : 98.00 Meter
Breath Moulded (BM)             : 16.50 Meter
Depth Moulded (DM)              : 8, 70 Meter
      Gross Tonnage (GT)               : 3256 Ton
Net Tonnage (NT)                   : 2306 Ton
Dead Weight Ton (DWT)       : 4.013.65 Ton
Max. Loaded Center               : 420 TEU’S




  1. Daftar Awak Kapal (Crew List )
NO
NAMA
JABATAN
1
AGUS NUR WAHID
MASTER
2

CHIEF OFFICER
3
SUNARI
2ND OFFICER
4
SOEWARSO
3RD OFFICER
5
SUKERY
CHIEF ENGINEER
6
SUYATNO
2ND ENGINEER
7

3RD ENGINEER
8
MARTHEN MARKUS
4TH ENGINEER
9
HERMAN
BOATSWAIN
10
IRFAN AGUS WAHYUDI
SAILOR A
11

SAILOR B
12
EDO SULISTYO
SAILOR C
13
SOFANI
ENG. FOREMAN
14
QOLIQ BASYORY
OLIMAN A
15
ARDIANSYAH
OLIMAN B
16
NOBAT
OLIMAN C
17
MUSA
CHIEF COOK
18
ZAINAL ABIDIN
ORDINARY SAILOR
19
CARDEXA OVERANTYA VADIM
ENGINE CADET
20
ABDUL KARIM
DECK CADET

C.   Struktur Organisasi Kapal


 








3rd Off.
 
                                                                                                                                   








 


                                                                                                                                   









Oiler A
 

Oiler B
 

Oiler C
 



 







BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

  1. Prinsip Kerja dan Fungsi Fuel Oil Purifier
Purifier merupakan komponen system bahan bakar  atau minyak lumas yang berfungsi sebagai salah satu pembersih bahan bakar dan minyak lumas yang paling efektif jika dibandingkan dengan komponen lain yang mempunyai fungsi sama yaitu filter dan tangki endap.
Prinsip kerja utamanya sebagaimana telah diketahui bahwa air dan partikel padat serta minyak yang berbeda berat jenisnya dapat dipisahkan dengan adanya gaya tarik bumi (gravity) yaitu dengan pengendapan, namun cara tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Bentuk pengendapan sederhana ( gambar 1 ) dapat disempurnakan  dengan peralatan susunan mangkuk (gambar 2 ).
Jelas sekali bahwa dalam teknik pemisahan secara pengendapan yang menggunakan gaya tarik bumi atau gravity ,tidak dimungkinkan percepatan diubah untuk mempercepat proses pemisahan,tetapi dengan menggunakan gaya sentrifugal yang dihasilkan dengan putaran cepat,dimana gaya gravitasi digantikan dengan gaya sentrifugal akan menghasilkan gaya pemisah yang  ribuan kali lebih besar ( gambar 3 ).

Pengertian purifier adalah pemisah dua cairan yang berbeda berat jenisnya.Bagaimanapun dalam hal ini termasuk pemisah partikel padat dari cairan yang diinginkan. Dikapal, purifier berfungsi untuk membersihkan bahan bakar  atau minyak lumas dari kotoran cair maupun padat (lumpur). Bowl duduk pada poros yang berujung konis , selanjutnya distributor yang menyangga susunan disc beraada dalam bowl. Disc-disc ini ditutup dengan top disc dan membentuk saluran keluar ,saluran air dan saluran minyak atau bahan bakar keluar ( gambar 5 ).


  1. Pengoperasian Fuel Oil Purifier
1.    Petunjuk Keselamatan Kerja
Pada pengoperasian fuel oil purifier agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan maka harus memahamitentang sistem fuel oil purifier tersebut ( gambar 4 ) serta perlu diperhatikan peringatan-peringatan / instruksi pengoperasian yang telah ditetapkan oleh pabrik.
Adapun hal-hal penting yang harus dilakukan diantaranya adalah :
a.    Tidak melepas bagian apapun dari fuel oil purifier atau sambungan masuk dan keluar sebelum mangkuk benar-benar berhenti.
b.    Pemeriksaan mangkuk dengan memutar mangkuk dengan tangan mangkuk harus mudah berputar.
c.    Jadwal pelumas harus diikuti dengan benar.
d.    Jangan sekali – kali menggunakan nyala api untuk memanaskan komponen mangkuk atau sebagainya.
e.    Alat pengaman harus diperiksa secara teratur.

2.    Menjalankan Fuel Oil Purifier
Sebagai penunjang kerja diatas kapal prosedur mengoperasikan fuel oil purifier  yaitu:
a.    Lepaskan rem dengan memutar tuas  handle searah jarum jam.
b.    Periksa apakah mangkuk dapat diputar dengan tangan.
c.    Tutup cover hood dan kencangkan baut pengikatnya.
d.    Periksa tinggi permukaan minyak lumas pada gear box melelui gelas duga, pastikan jumlah minyak lumas dalam gear box adalah sedikit melebihi setengah permukaan gelas duga.
e.    Buka inlet dan outlet valve pada transfer pump yang menunjang dalam pengoperasian sistem.
f.      Jalankan motor, pastikan putaran bowl adalah searah putaran jarum jam, tunggu 3 - 4 menit sampai mangkuk mencapai kecepatan yang ditentukan ( 1800 rpm ).
g.    Lakukan flashing yaitu setelah mangkuk mencapai kecepatan putar yang normal, atur pengisian air dengan menggerakkan selenoid valve block water pada posisi terbuka. ( pada sisitem yang dilengkapi sistem automatic control maka valve ini akan terbuka dan tertutup dengan otomatis sesuai program kerja dalam controller )
h.    Setelah proses flashing diatas, buka seluruh inlet dan outlet valve yang menuju heater serta valve yang menunjang kerja fuel oil purifier. Setelah bahan bakar mengalami proses pemanasan pada heater maka akan dialirkan menuju purifier untuk prosess purifikasi selanjutnya.
i.      Perhatikan minyak serta air atau kotoran yang keluar melalui gelas duga, pastikan fuel oil purifier  berfungsi dengan baik.

3.    Menghentikan Fuel Oil Purifier
Prosedur atau langkah–langkah menghentikan fuel oil purifier adalah sebagai berikut:

a.    Tekan tombol stop pada panel box untuk menghentikan putaran motor.
b.    Lakukan flashing dengan bantuan media air seperti langkah awal dalan pengoperasian tersebut diatas.
c.    Pasang rem dengan memutar tangkai berlawanan dengan arah jarum jam, tunggu sampai mangkuk berhenti berputar dengan melihat cakera pada indikator putaran.
d.    Setelah putaran motor berhenti, tutup kembali sejumlah valve yang awalnya dibuka.
e.    Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian fuel oil purifier, maka untuk menghentikannya denagn cepat  tekan emergency stop button yang terpasang ada disamping body fuel oil purifier.

  1. Perawatan Fuel Oil Purifier
1.    Membersihkan Komponen Mangkuk
Pada jangka waktu tertentu komponen mangkuk harus dibersihkan dari endapan lumpur yang menempel pada permukaan mangkuk. Pembersihan ringan dari komponen mangkuk  tergantung dari kadar kotoran dalam minyak yang diproses. Sebagai tambahan pada pembersihan penghantar lumpur dan ruangan lumpur, cakera harus dicuci.
Adapun langkah-langkah membersihkan komponen mangkuk dilakukan sebagai berikut:
a.    Hentikan pengoperasian fuel oil purifier.
b.    Lepaskan baut pengikat kap dan buka kap tersebut dengan menahan kap tersebut menggunakan cincin penahan.
c.    Untuk melepas putar sekrup pengaman searah putaran jarum jam, lakukan dimangkuk dasar tanpa paksaan. Salah satu lakukan terdapat dibawah tanda ”O” pada mangkuk atas
d.    Lepaskan cincin pengaman (ulir kiri) dengan cara mengetuk tangkai kunci pas
e.    Angkat mangkuk dan komponen yang lain keatas.
f.      Tempatkan mangkuk dan komponen yang lainnya  bersama set cakera dalam tempat berisi cairan pembersih atau solar.
g.    Setelah komponen mangkuk dan komponen yang lain, pasang kembali semua komponen fuel oil purifier dengan mengikuti kebalikan dari langkah pembongkaran

2.    Membongkar Komponen Fuel Oil Purifier
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a.    Setelah menghentikan fuel oil purifier, bongkar komponen mangkuk.
b.    Buka cincin pengaman dengan kunci siku (ulir kiri) dan lepaskan cincin pengaman.
c.    Lepaskan mangkuk atas berikut gasket.
d.    Lepaskan penyalur lumpur dan bersihkan.
e.    Lepaskan baut pengaman pada mangkuk dasar dengan menggunakan tarikan baut lain.
f.      Sesudah melepaskan mangkuk dasar dari kerucut poros ulir, bersihkan seluruh komponen
g.    Gasket yang membesar harus dikeringkan ditempat panas, supaya gasket tersebut mendapatkan kembali ukurun semula dan dapat dipakai kembali
h.    Yakinkan leher distributor, bersihkan dari kotoran yang terkumpul dengan menggunakan sikat.
i.      Sesudah dibersihkan, bagian ulir diberi sedilit gemuk atau special grease yang tercampur pasta molybdenum disuliphide dan gemuk kualitas tinggi.
j.      Periksa kembali semua komponen dan gasket, apabila ditemukan kerusakan segera ganti dengan set yang baru.
k.    Pasang kembali komponen uang telah dibersihkan, merakit komponen mangkuk dengan urutan sebaliknya dari langkah pembongkaran. Susunan komponen fuel oil purifier terlampir pada gambar 6.

3.    Membersihkan Fuel Oil Purifier Untuk Jangka Waktu yang Lama
Pemeliharaan tidak tepat akan mengakibatkan korosi dari bagian-bagian mangkuk jika fuel oil  purifier  tidak dijalankan dalam waktu yang cukup lama. Sebelum menghentikan fuel oil  purifier  untuk jangka waktu lama, komponen fuel oil  purifier  harus dibersihkan seluruhnya. Bagian komponen mangkuk yang sudah bersih harus dikeringkan serta diberi gemuk untuk mencegah korosi. Komponen mangkuk harus dikunci sesudah dibersihkan dan dipasang kembali, dengan memasang rem dan kencangkan sekrup pengaman mangkuk untuk mencegah kerusakan pada pada bantalan yang mungkin disebabkan oleh getaran kapal.
Keluarkan minyak pelumas dan isi minyak pencegah korosi, kedalam ruang roda gigi. Tinggi permukaan harus rata pada tinggi pertengahan, bahwa semua bagian roda gigi terendam dengan minyak pencegah korosi. Minyak tersebut dikeluarkan lagi. Tindakan khusus untuk menghilangkan pencegahan korosi tidak perlu. Periksa kebocoran pipa hubungan antara katup, jika perlu lepaskan pipa hubungan antara katup. Sebelum menjalankan kembali fuel oil purifier, isi minyak pelumas sesuai dengan spesifikasi. Tinggi dari permukaan minyak harus sedikit diatas dari tanda tengah dari gelas duga.

  1. TROUBLE SHOOTING
1.    Putaran Mangkuk Tidak mencapaai Kecepatan Maksimal
a.  Kemungkinan penyebab dari gangguan tersebut adalah :
1)     Rem terpasang.
2)     Sekrup penjamin mangkuk masuk.
3)     Hubungan listrik motor salah.
4)     Bidang gesekan sepatu kopling berminyak.
5)     Lapisan sepatu kopling aus.
6)     Jumlah sepatu kopling kurang.
7)     Cairan terkumpul dibagian atas dari rangka, dan memperlambat putaran mangkuk.

b.    Langkah –langkah perbaikanya :
1)    Lepaskan tuas rem dengan memutar tangkai searah jarum jam.
2)    Lepaskan sekrup penjamin mangkuk.
3)    Periksa hubungan kawat listrik.
4)    Keringkan bidang gesekan, gunakan bensin atau tricholorethylene atau cairan pelarut lain.
5)    Ganti sepatu kopling.
6)    Tambahkan sepatu kopling.
7)    Periksa pipa buang rangka, cairan harus dapat keluar bebas, bersihkan bagian dalam rangka.

2.    Putaran Mangkuk Melebihi Kecepatan Normal
a.    Kemungkinan penyebab dari gangguan tersebut adalah :
1)    Kesalahan pada frekuensi power supply (50 Hz atau 60 Hz).
2)    Kesalahan pemasangan pada blok penggerak.
b.    Langkah –langkah perbaikan :
1)     Periksa frekuensi power supply elektro motor.
2)     Periksa pemasangan blok penggerak pada purifier.

3.    Putaran Mangkuk Tidak Seimbang
a.    Kemungkinan penyebab kerusakan :
1)    Kemungkinan penyebab dilihat dari bagian mangkuk :
a)    Padatan melekat dalam mangkuk tidak rata.
b)    Rakitan mangkuk tidak sempurna atau bagian-bagian dari mangkuk lain ( jika banyak pemisah terpasang ) tertukar.
c)    Tekanan dalam susunan cakera berkurang.
d)    Bagian-bagian mangkuk rusak.
e)    Tabung karet metal dalam bantulan laher aus.
f)     Tekanan dalam bantalan dasar aus.
g)    Bantalan aus.
2)    Bagian roda gigi dalam kondisi buruk :
a)    Aus normal.
b)    Aus premature disebabkan oleh :
-         Tidak ada minyak pada umumnya bagian menjadi biru warnanya.
-         Minyak dengan kekentalan terlalu rendah.
-         Partikel metal terdapat dalam minyak mungkin disebabkan oleh penggantian satu roda gigi seharusnya dua roda gigi.
c)    Langkah-langkah perbaikannya :
1)    Bagian Mangkuk
a)    Berhentikan pemisah,pasang rem,tutup katup minyak kotor masuk bersihkan mangkuk.
b)    Rakit mangkuk dengan baik.
c)    Periksa apakah cincin pengaman mangkuk terpasang kencang,periksa jumlah cakera,jika perlu ditambah dengan cadangan atau cakera kompensasi.
d)    Kirim mangkuk kepabrik atau bengkel yang diakui, jangan mencoba memperbaiki sendiri. Jangan dilas atau disolder, mangkuk dibuat dari baja disepuh panas.
e)    Ganti tabung karet metal.
f)     Pasang per tekan rusak.
2)     Bersihkan ruang roda gigi seluruhnya, ganti rakitan roda ulir dan juga poros ulir(jangan ganti sebagian),ganti minyak jika perlu,gantilah lebih sering.


4.    Transfer Pump Tidak Menghisap
a.    Kemungkinan Penyebab Kerusakan :
1)    Pompa rusak.
2)    Pipa hisap tersumbat atau bocor.
3)    Saringan awal tersumbat atau bocor.
4)    Kesalahan pemasangan kabel power supply sehingga terjadi kesalahan perputaran pompa.
b.    Langkah-langkah perbaikanya :
1)    Periksa cincin perapat pada poros pompa.
2)    Bersihkan atau berikan perapat pada pipa hisap, periksa  katup dasar.
3)    Bersihkan saringan awal, ganti gasket jika diperlukan.
4)    Periksa arah putaran pompa serta periksa ulang sambungan power supply pada elektromotor.






BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
1.    Pada pengoperasian fuel oil purifier agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan, maka harus diperhatikan peringatan - peringatan  /  instruksi pengoperasian yang telah ditetapkan oleh pabrik.
2.    Perawatan fuel oil purifier berguna untuk kelancaran dalam  pengoperasian fuel oil purifier itu sendiri, dengan pengoperasian dan perawatan fuel oil purifier yang baik maka akan menarapkan suasana kerja yang lancar, karena fuel oil purifier adalah mesin penunjang bagi kelancaran kapal .
3.    Penanganan gangguan yang terjadi pada komponen maupun sistem operasi fuel oil purifier, terlabih dahulu harus mengetahui penyebab dari gangguan tersebut.







  1. Saran
1.    Setiap orang yang mengoperasikan fuel oil purifier harus mengerti dan menguasai persyaratan-persyaratan dalam mengoperasikan fuel oil purifier agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2.    Untuk menerapkan suasana kerja yang lancar didalam pengoperasian fuel oil purifier, maka diperlukan perawatan yang tepat  sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik.
3.    Operator harus menguasai teori tentang operasiaonal kerja fuel oil purifier  agar dalam perbaikan dalam menangani gangguan-gangguan dari fuel oil purifier dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.










  1. Lampiran
Data Teknis Tentang Fuel Oil Purifier
Nomor Produksi                                : 881034-01-08
Tipe                                                     : MOPX 205 TGT-24
Berat jenis cairan                              : 1000 Kg / Cm2
Berat jenis endapan                          : 2326 Kg / Cm2
Berat jenis pengisian                        : 1100 Kg / Cm2
Kapasitas hidrolis                             : 4900 liter / jam
Temp.pengisian min – maks           : 0 – 100oC
Temperature lingkunan                     : 5 – 55oC
Kecepatan bowl maksimal               : 7537 rpm pada 60 Hz
Kecepatan motor maksimal             : 1800 rpm pada 60 Hz
Putaran                                   : 142 – 150 rpm pada 60 Hz
Kapasitas pelumas                           : ± 4 liter
Daya pemakaian motor                    : 4 KW
Tenaga maksimal                             : 6.5 KW ( pada start awal)
Tenaga maksimal                 : 2.2 KW ( pada kec. normal)
Kapasitas bowl                                  : 3.1 Liter
Waktu start                                         : 2 – 2.2 menit
Waktu stop                                         : 3.5 – 4.5 menit
Berat purifier                                      : 430 Kg
Berat Bowl                                          : 56 Kg
Konsumsi air maks                           : 6 liter

No comments:

Post a Comment