KUMPULAN KRYA TULIS

Thursday, January 5, 2017

CONTOH KARYA TULIS INJECTOR



BAB III
CARA KERJA DAN PERAWATAN INJECTOR

A.   Pengertian Injector
Injector adalah salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel. Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector dirancang untuk menerima  tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder. Tekanan injector di MT. PERMATA NIAGA 3 untuk mesin utama antara 240 sampai 250 kg/cm². Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injectror ini, sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector, maka injektor akan kita temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda antara lain terdiri atas berlubang satu (Single hole) dan injector berlubang banyak (multi hole). Injector model pin atau trotle, injektor ini terdapat dalam model trotle dan model pintle. Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan dan karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda yang bergantung pada proses pembakarannya dan proses pembakaran ini ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injector ini antara lain adalah seperti berikut Injector berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang tinggi.
Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung). Injektor dengan model pin, injektor model pin ini model trotle maupun model pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.
Injector pada motor diesel berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar ke dalam selinder pada akhir langkah kompresi saat piston berada pada 10° sebelum TMA sampai 12° setelah TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injector ) menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut sempurnya secara continuous dan teratur sesuai mekanisme katup. Injector di dalam mekhanismenya di bantu oleh komponen – komponen penunjang agar memaksimalkan kinerja dari injector di dalam mengabutkan bahan bakar.
Gambar : System sirkulasi bahan bakar sampai ke injector

B.  Komponen - komponen Injector
Gambar : Komonen – komponen pada injector


Komponen-komponen injector :
1.         Nozzle holder berfungsi untuk saluran bahan bakar dan body komonen bagian atas.
Gambar : Gambar nozzle holder

2.         Over flow pipe berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar sisa pengabutan.
Description: E:\pipa.jpg
Gambar : Over flow pipe

3.         Adjusting washer berfungsi untuk sim penyetel tekanan pengabutan.
Gambar : Adjusting washer

4.         Pressure spring berfungsi untuk mengembalikan tekanan pengabutan.
Gambar : Pressure spring


5.         Pressuret pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.
Gambar : Pressure pin

6.         Distance piece berfungsi untuk saluran bahan bakar dan tempat tumpuan pressure spring.
Description: H:\12-250x250.gif
Gambar : Distance piece
7.            Nozzle needle berfungsi untuk jarum pengatur pengabutan bahan bakar.
Gambar : Nozzle needle

8.         Nozzle body berfungsi untuk saluran bahan bakar dan lubang pengabutan.
Gambar : Nozzle body
9.         Retaining nut berfungsi untuk body komponen bagian bawah

Description: E:\index.jpeg
Gambar : Retaining nut

Komponen – komponen yang menunjang kinerja injector :
1.         Nozzle
Nozzle adalah klep yang digunakan menyemprotkan bahan bakar ke dalam cylinder dalam bentuk kabut, sehingga bahan bakar dapat tercampur dengan udara secara merata ( homogen ) dan mudah terbakar. 
2.         Pelindung panas untuk injector
Pelindung panas pada nozzle berfungsi untuk melindungi nozzle dari temperatur yang tinggi, temperatur yang tinggi akan mempengaruhi kinerja dari nozzle karena dengan temperatur yang tinggi akan menyebabkan berubahnya bentuk dan fisik nozzle itu sendiri. Melihat dari kondisi di atas maka para insinyur mulai mengembangkan pendingin nozzle yang berfungsi untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat temperatur yang tinggi.Di bawah ini akan dijelaska jenis jenis pendingin pada nozzle yang banyak digunakan pada motor diesel.
1)    Pelindung panas nozzle jenis pintel dan trotle
Jenis pelindung nozzle pintel dan trothle dengan cara meletakkan / menyisipkan plat di antara mur penahan dan kepala nozzle. Tujuan diletakkannya plat ini adalah sebagai sirip pendingin yang gunanya  untuk membuang panas ke udara, dengan begitu permukaan nozzle yang menerima panas lebih sedikit.
2)    Pelindung panas nozzle jenis  lubang
Pelindung panas ini digunakan pada nozzle jenis lubang banyak langsung dipasang pada badan nozzle. Dengan pemasangan pelindung panas ini temperatur nozzle dapat berkurang hingga 40ºC pelindung panas ini dibuat dari bahan bebas karat yaitu tembaga dan kuningan.



Description: pelindung panas nozzle
Gambar : pelindung panas nozzle

                keterangan gambar :
1.     Nozzle
2.     Mur penahan nozzle
3.     Pelindung panas
4.     Kepala silinder


3.         Katup penyalur pada nozzle
Katup penyalur pada nozzle merupakan suatu bagian dari injector yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar yang akan dikabutkan .

Fungsi dari katup penyalur :
-            Memisahkan hubungan solar antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada pompa injeksi pada waktu alur pengontrol membuka lubang pemberi.
-            Menurunkan tekanan solar setelah torak pembebas menutup saluran solar sehingga dapat mencegah tetesan solar pada nozel (pada akhir penyemprotan).
-            Mempertahankan supaya didalam pipa tekanan tinggi selalu terisi solar.
Description: gbr+26
Gambar : Katup penyalur

4.         Spuyer pembalik aliran
Spuyer pembalik aliran merupakan fungsi dari bagian nozzle yang berfungsi untuk pembalik aliran ketika aliran / jumlah bahan bakar yang akan dikabutkan melebihi standard.

Fungsi dari spuyer pembalik aliran :
-            Menghindari terjadinya kelapukan/keausan pada sistem tekanan yang tinggi yang disebabkan oleh kecepatan aliran solar.
-            Kelapukan/keausan dapat terjadi pada elemen pompa dan nozel pada saat langkah efektif berakhir yang disebabkan oleh getaran solar yang masih mempunyai tekanan tinggi.
-            Tidak semua motor diesel mempunyai spuyer peredam aliran seperti ini (hanya dipakai pada motor diesel ukuran besar).
C.      Cara Kerja Injector
Proses cara kerja injector sebagai berikut :
1.     Sebelum Penginjeksian
Injection pump mendorong bahan bakar masuk kedalam nozzle. Plunger didorong keatas oleh camshaft dan kembali kebawah karena tekanan plunger spring. Sehingga mengatur banyakna injeksi bahan bakar.
2.     Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekanan pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan nozzle needle. Bila tekanan ini melebihi tegangan pegas, maka nozzle needle terdorong keatas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar.
3.     Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan pressure spring mengembalikan nozzle needle keposisi semula (menutup saluran bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozle body melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.

D.      Jenis – jenis Injector
Jenis – jenis injector dengan sifat pengabutan dan karateristik yang berbeda, maka untuk fungsi pemakaiaanya juga berbeda dimana bergantung pada proses pembakarannya. Proses pembakaran ini, ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya. Dari segi karateristik dan modelnya, injector terdiri atas :
1.     Injector berlubang
a.      Injector berlubang satu (single hole)
b.      Injector berlubang banyak (multi hole)
Injector berlubang satu  (single hole) proses pengabutanya sangat baik tetapi memerlukan tekanan injection pump yang tinggi. Demikian halnya dengan injector berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada injector langsung (direct injection).
2.     Injector model pin atau throttle
a.      Injector model throttle
b.      Injector model pintle
Injector model throttle dan model pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) .

Gambar : Jenis – jenis injector
Sedangkan dari segi pemakaian dan posisi injector terdiri dari injector tidak lansung (precombution chamber) dan injector langsung (direct injection). Kedua jenis injektor ini sering digunakan, karena keduanya memiliki kekurangan serta kelebihan masing masing. Adapun perbedaan antara injektor langsung dan tidak langsung adalah :


a.      Injeksi jenis tidak langsung ( precombution chamber )
Pada sistem ini bahan bakar tidak langsung  disemprotkan langsung ke dalam cylinder (ruang bakar utama), melainkan terlebih dahulu melalui suatu kamar muka atau precombution camber (PC), sehingga proses pembakaran terjadi secara menjalar ke ruang bakar utama.
Gambar :Injeksi tidak langsung (precombution camber)

b.      Injeksi langsung (direct injeksion)
Injeksi langsung pada motor diesel cara kerjanya adalah nozzle menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut ke dalam selinder (ruang bakar) sehingga proses pembakaran terjadi secara serempak.
Gambar : Injeksi langsung ( direct injeksion )

Di MT. PERMATA NIAGA 3 dengan mesin induk menggunakan jenis injector berlubang banyak dan model pintle.Sedangkan dari segi posisi injector menggunakan jenis injector langsung (direct injection) karena merupakan mesin diesel. Karena dengan dengan menggunakan system ini tenaga yang di hasilkan lebih kuat dan efisien untuk mesin kapal.
Kelebihan-kelebihan injeksi langsung (direct injeksion) dengan injeksi tidak langsung (precombution) :
1)     Untuk precombution pembakaran lebih sempurna,sedangkan direct injektion pemakaian bahan bakar lebih hemat.
2)     Precombution umur komponen utama lebih panjang, sedangkan pada direct injektion engine response (percepatan) lebih baik.
3)     Pada precombution nozzle tidak cepat kotor atau buntu, untuk direct injektion engine lebih mudah dihidupkan.
4)     Precombution lebih ramah lingkungan, karena tingkat polusi udara lebih rendah, pada direct injektion kapasitas alat pendingin lebih kecil.
5)     Pada precombution kemungkinan pemakaian bahan bakar yang lebih berat (energi lebih besar) sedangkan pada direct injetion horse power lebih besar.

E.      Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injector
Proses pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan agar terjadi proses pembakaran yang sempurna di dalam silinder, kendati pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya penambahan oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar yang sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan yaitu :

1.     Pengabutan Udara
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan 340 sampai 350 kg/cm² mengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 240 kg/cm² yang selalu berhubungan langsung dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar dari pompa mencapai 350 kg/cm² pada Volume tertentu akan tertampung pada cincin pembagi dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar dari pompa tadi juga akan mengangkat jarum pengabut dengan demikian, udara yang bertekanan tadi akan mengalir bersama bahan bakar melalui lubang-lubang halus pada cincin pembagi sehingga membentuk gas bahan bakar dan masuk kedalam silinder. Gas bahan bakar yang terbentuk karena proses persenyawaan antara udara dengan bahan bakar maka akan sangat mudah terbakar bila berhubungan dengan udara panas dan bertekanan tinggi. Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros yang berhubungan dan distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir kompresi.
2.     Pegabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan dalam rumah pengabut harus selalu terisi penuh oleh bahan bakar, dengan jarum pengabut yang tertekan oleh pegas sehingga saluran akan tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection pump yang bertekanan 350 kg/Cm² mengalir kebagian jarum pengabut, pengabut akan tertekan keatas sehingga saluran akan terbuka. Dengan demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah di antara jarum pengabut dalam bentuk gas. Untuk memperoleh proses pembakaran yang sempurna didalam silinder maka proses pemampatan udara di dalam silinder diusahakan menghasilkan turbulensi udara.
3.     Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikian rupa dengan komponen-komponen yang terdiri atas rumah pengabut, katup dan bak pengabut yang ditempatkan di bagian bawah dari pengabut dan berada di dalam ruang bakar. Dalam proses pengabutan ini bahan bakar telah berada dalam keadaan bertekanan tinggi dan katup injeksi sudah terbuka sejak langkah pengisapan oleh torak dan pada kondisi ini sebagian bahan bakar telah menetes ke bak pengabut yang di bagian sisinya terdapat lubang-lubang kecil. Keadaan ini akan mengakibatkan motor menjadi sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan berubah menjadi kabut. Pada akhir langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos masuk ke bak pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut tersebut dan mengakibatkan letusan. Namun hal ini tidak cukup membakar bahan bakar secara keseluruhan karena tidak cukup oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar masuk didalam ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini, oleh kerena itu pada sistem pengabutan ini akan terjadi dua kali proses pembakaran yaitu proses pembakaran mula dan prose pembakaran yang sebenarnya, kendati sistem ini jarang digunakan namun proses pengabutan ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang memenuhi syarat dalam kebutuhan proses pembakaran.

F.      Bentuk-bentuk Pengabutan  pada Injector
Di dalam menyemprotkan bahan bakar, nozzle memiliki bentuk- bentuk penyemprotan bahan bakar , bentuk penyemprotan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas campuran bahan bakar di dalam selinder. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bentuk penyemprotan nozzle serta pengaruhnya terhadap pembakaran.
                                (a)                (b)                 (c)
Gambar : Bentuk – bentuk penyemprotan pada injector.


Keterangan :
1.         Pada gambar  (a)  terlihat pengabutan yang sempurna dimana pengabutannya menyebar dan tidak berpusat  pada satu titik. Pengabutan yang baik membentuk sudut pengabutan dengan sudut 14º. Pengabutan yang sempurna akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan pembakaran yang sempurna akan meningkatkan efisiensi mesin. Diameter nozzle akan mempengaruhi tekanan pengabutan tekanan pengabutan yang baik tergantung dari spesifikasi motor diesel.
2.         Pada gambar (b) terlihat pengabutan yang tidak merata pada nozzle dan ini menandakan bahwa terjadi penyumbatan pada nozzle nedle. Keadaan ini apabila dibiarkan akan menimbulkan kerugian serta efek samping terhadap mesin. Nozzle yang tersumbat akan mengakibatkan penyemprotan bahan bakar tidak maksimal yanga disalurkan ke dalam selinder, ini akan mengakibatkan mesin akan pincang dan tenaga akan berkurang bila nozzle yang tersumbat hanya satu buah.
3.         Sedangkan pada gambar (c) terlihat bahan bakar hanya menetes karena kebuntuan atau kerusakan pada nozzle dan keadaan ini mengakibatkan pembakaran tidaklah sempurna karena bahan bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar alan boros dan asap pada kenalpot akan tebal dan berwarna  putih.



G.      PERAWATAN INJECTOR
Karena pentingnya peranan injector pada mesin, maka injector di masukan dalam system pemeliharaan dan perawatan di kapal sehingga di perlukan perawatan dengan cara overhaul, dibersihkan secara berkala dimana biasanya ini di lakukan setelah jam kerjanya mencapai batas yang telah di tentukan dalam manual pemakaianya.
Perawatan injector hingga dapat menghasilkan pengabutan bahan bakar yang baik :
1.     Bersihkan sekeliling bagian-bagian injector dengan diesel oil, lalu tiup dengan tekanan angin.
2.     Gunakan majun untuk melapisi injector khusus pada ujung nozzle.
3.     Tutup lubang injector dengan majun, agar debu atau kotoran tidak masuk ke dalam silinder.
4.     Pasang injector pada tester dengan baik.
5.     Tes dengan alat Tekanan Penyemprotan.
6.     Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.
7.     Sudut penyemprotan yang baik adalah : 14°
8.     Lakukan pengetesan sampai manometer menunjukkan tekanan = 240 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama ± 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nozzle.
9.     Bersihkan lubang-lubanag pengeabut injector
H.      Pemeriksaan injector
Penyetelan injector  sangat erat sekali hubungannya dengan sempurna atau tidaknya pembakaran karena menyangkut hubungan dengan homogenisasi campuran bahan bakar dan udara.
1.    Melakukan pemeriksan tes kebocoran pada injector Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injector dengan cara sebagai berikut :
a.      Letakkan / pasangkan injector pada dudukan yang telah di sediakan pada injector tester. Kemudian kuatkan dudukan injector pada posisinya agar pada saat pengetesan injector tidak terlepas.
b.      Tekan hendle injector tester sampai jarum manometer menunjukkan angka pada tekanan 240 sampai 250 kg/cm ².
c.      Biarkan injector selama 5 menit baru kemudian lakukan pengetesan dengan cara menempelkan nozzle ke tangan dan periksa kebocoran minyak. Apabila tangan basah karena solar berarti ada kebocoran pada injector dan sebaliknya.
2.    Melakukan tes tekanan penyemprotan injector
Melakukan tes tekanan penyemprotan bertujuan untuk memastikan berapa tekanan yang di hasilkan injector. Besarnya tekanan sangat berpengaruh terhadap kesempurnaan pembakaran serta bentuk penyemprotan. Dalam melakukan penyetelan injector harus memiliki tekanan yang sama untuk seluruh injector tersebut. Misal mesin 6 silinder artinya memiliki 6 injector. Dimana ke 6 injector tersebut harus sama tekanannya. Tekanan injector yang tidak sama membuat kerja mesin menjadi pincang atau bergetar saat hidup.
Melakukan tes pemeriksan tekanan pada injector dengan cara sebagai berikut :
a.      Letakkan injector pada posisi yang telah disediakan pada injector tester.
b.      Kemudian tekan handle tuas pada injector tester dengan durasi tiap tekanan 1 detik dengan banyak tekanan 15 kali tekanan.
c.      Setelah itu lihat besarnya tekanan pada manometer, kemudian bandingkan hasil tekanan dengan sepesifikasi tekanan dengan limit tekanan 240-250 kg/cm ² untuk engine MAKITA DIESEL .
d.      Apabila tekanan melebihi spesifikasi lakuan pengurangan shim pada nozzle karena shim dengan ketebalan 0.1 mm akan mengurangi tekanan 10kg/cm². Dan sebaliknya apabila tekanan penyemprotan kurang dari spesifikasi hal yang harus dilakukan adalah dengan cara penambahan shim pada injektor sesuai dengan ketentuan di atas.

Gambar : Melakukan tes tekanan penyemprotan.

Warning :  sewaktu bekerja dengan nozzle tester, jangan mengarahkan semprotan kebagian tubuh mekanik. Semprotan nozzle dapat masuk ke aliran darah sehingga dapat menimbulkan keracunan pada darah.
3.    Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan
Langkah-langkah melakukan tes bentuk penyemprotan :
a.      Pasang injector pada tester tidak perlu kuat- kuat / longgarkan saja.
b.      Kemudian lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester, dengan menggerakkan handle sampai solar ke luar pada sambungan pipa.
c.      Kemudian tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menekan handle selama 15 kali teknan dan durasi tekanan selama 1 detik dengan kuat dan cepat.
d.      Kemudian lakukan tes pemeriksaan bentuk penyemprotan.
e.      Bentuk penyemprotan sangat erat sekali hubungannya dengan proses pembakaran karena bentuk penyemprotan yang baik akan menghasilkan atomisasi pengabutan sempurna sedangkan bentuk pengabutan yang tidak baik akan mempengaruhi atomisasi pengabutan, oleh sebab itu bentuk penyemprotan juga wajib diperhatikan.
Langkah-langkah pemeriksaan hasil penyemprotan :
Pasang injektor pada injektor tester kemudian tekan handle tester secara penuh selama 15 kali tekanan, dan amati bentuk penyemprotan.
                  
Gambar :Injector tester
4.    Akibat bila pengabutan pada injector tidak dapat menghasilkan pengabutan dengan baik :
a.      Injector yang tersumbat akan mengakibatkan penyemprotan bahan bakar tidak maksimal yanga disalurkan ke dalam selinder, ini akan mengakibatkan menurunkan rpm mesin dan tenaga akan berkurang.
b.      Injector yang menetes karena kebuntuan atau kerusakan pada nozzle akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna karena bahan bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar alan boros dan asap pada cerobong akan tebal dan berwarna  putih.
c.      Pengabutan yang tidak sempurna juga akan membuat flek - flek atau kotoran pada nozzle dan hal tersebut mengakibat kan buntunya lubang - lubang pada nozzle. 

I.        Pembongkaran dan penyetelan injector
Karena pentingnya peranan injector pada mesin, maka injector di masukan dalam system pemeliharaan dan perawatan di kapal sehingga di perlukan perawatan dengan cara overhaul,dibersihkan secara berkala dimana biasanya ini di lakukan setelah jam kerjanya mencapai batas yang telah di tentukan dalam manual pemakaianya,seperti jam kerja pada bagian-bagian mesin di kapal.
Penggantian injector di MT. PERMATA NIAGA 3 di lakukan setiap jam kerjanya sudah mencapai 1000 jam kerja mesin. Itu di lakukan untuk perawatan, agar kondisi mesin induk tetap dalam kondisi baik.

1.     Tes yang dilakukan pada injector :
a.      Mengetes tekanan injector sampai mencai tekanan 240 sampai 250 kg/cm ².
b.      Injector harus bisa mengabut tidak boleh menetes.
c.      Injector di tes, apakah buntu atau tidak pada lubang – lubang nozzle.
2.     Cara membongkar dan penyetelan injector yaitu :
a.      Bila salah satu tes yang telah dilakukan hasilnya kurang memuaskan, lepas injector pada tester kemudian jepit injektor pada ragum dengan alas penjepit alumunium dan bongkar bagian-bagian injector. Kemudian bersihkan semua komponen menggunakan injector cleaner.
b.      Setelah melakukan pembersihan komponen menggunakan solar, kemudian lakukan tes luncur jarum pada nozzle pin dan bodynya. Jarum harus meluncur pelan – pelan dengan sendirinya.
c.      Kemudian lakukan penyetelan tekanan penyemprotan dengan cara mengatur baut pengatur tekanan.
d.      Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan selesai dan hasil tes menunjukkan tekanan penyemprotan sudah sama dengan standard, kemudian pasang injector pada mesin.
e.      Terakhir hidupkan  mesin dan lakukan pembuangan angin palsu pada injector saat mesin mati dan saat mesin hidup.
3.     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membongkar dan menyetel pada injector :
a.      Apakah lubang nozzle buntu atau tidak. Jika buntu perbaiki dengan cara digesek menggunakan kawat baja berukuran kecil.
b.      Apakah antara lubang pada nozzle ada yang rusak atau tidak. Bila itu terjadi segera ganti dengan yang baru.
c.      Apakah pada lubang-lubang nozzle ada berkarat. Apabila itu terjadi segera bersihkan agar lubang tidak buntu.




No comments:

Post a Comment