BAB
III
CARA KERJA DAN PERAWATAN
INJECTOR
A. Pengertian
Injector
Injector adalah salah satu komponen utama dalam
sistem bahan bakar diesel. Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar
diesel dari injection pump ke dalam
silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati
posisi TMA. Injector dirancang untuk menerima
tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk
membentuk kabut yang bertekanan, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu
pembakaran didalam silinder. Tekanan injector di MT. PERMATA NIAGA 3 untuk mesin utama antara 240 sampai 250 kg/cm².
Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu
kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga
setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan
yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk
menutup atau membuka saluran injectror ini, sehingga kelebihan bahan bakar yang
tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar
sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector, maka
injektor akan kita temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan
karakteristik yang berbeda antara lain terdiri atas berlubang satu (Single
hole) dan injector berlubang banyak (multi hole). Injector
model pin atau trotle, injektor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle. Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan
dan karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga
berbeda yang bergantung pada proses pembakarannya dan proses pembakaran ini
ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injector ini antara
lain adalah seperti berikut Injector berlubang satu (Single hole) proses
pengabutannya sangat baik akan tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang
tinggi.
Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak
(multi hole) pengabutannya sangat
baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung). Injektor dengan model pin, injektor
model pin ini model trotle maupun model pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang
memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.
Injector pada motor diesel berfungsi untuk mengabutkan
bahan bakar ke dalam selinder pada akhir langkah kompresi saat piston berada pada 10° sebelum TMA
sampai 12° setelah TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injector ) menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk
kabut sempurnya secara continuous dan
teratur sesuai mekanisme katup. Injector di dalam mekhanismenya di bantu oleh
komponen – komponen penunjang agar memaksimalkan kinerja dari injector di dalam mengabutkan bahan bakar.

Gambar : System sirkulasi bahan bakar sampai ke
injector
B.
Komponen - komponen Injector

Gambar
: Komonen – komponen pada injector
Komponen-komponen injector :
1.
Nozzle holder berfungsi
untuk saluran bahan bakar dan body komonen bagian atas.

Gambar : Gambar nozzle
holder
2.
Over flow pipe berfungsi
untuk mengembalikan bahan bakar sisa pengabutan.

Gambar : Over flow pipe
3.
Adjusting washer berfungsi
untuk sim penyetel tekanan pengabutan.

Gambar : Adjusting washer
4.
Pressure spring
berfungsi untuk mengembalikan tekanan pengabutan.

Gambar : Pressure spring
5.
Pressuret
pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.

Gambar : Pressure
pin
6.
Distance piece berfungsi
untuk saluran bahan bakar dan tempat tumpuan pressure spring.

Gambar : Distance piece
7.
Nozzle needle berfungsi
untuk jarum pengatur pengabutan bahan bakar.

Gambar : Nozzle needle
8.
Nozzle body berfungsi untuk
saluran bahan bakar dan lubang pengabutan.

Gambar : Nozzle body
9.
Retaining nut berfungsi
untuk body komponen bagian bawah

Gambar : Retaining nut
Komponen – komponen yang menunjang
kinerja injector :
1.
Nozzle
Nozzle adalah klep yang digunakan
menyemprotkan bahan bakar ke dalam cylinder dalam bentuk kabut, sehingga bahan
bakar dapat tercampur dengan udara secara merata ( homogen ) dan mudah
terbakar.
2.
Pelindung
panas untuk injector
Pelindung panas pada nozzle berfungsi untuk
melindungi nozzle dari temperatur yang tinggi, temperatur yang tinggi akan
mempengaruhi kinerja dari nozzle karena dengan temperatur yang tinggi akan
menyebabkan berubahnya bentuk dan fisik nozzle itu sendiri. Melihat dari
kondisi di atas maka para insinyur mulai mengembangkan pendingin nozzle yang
berfungsi untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat temperatur yang
tinggi.Di bawah ini akan dijelaska jenis jenis pendingin pada nozzle yang
banyak digunakan pada motor diesel.
1) Pelindung panas nozzle jenis pintel dan trotle
Jenis pelindung
nozzle pintel dan trothle dengan cara meletakkan / menyisipkan plat di antara
mur penahan dan kepala nozzle. Tujuan diletakkannya plat ini adalah sebagai
sirip pendingin yang gunanya untuk membuang panas ke udara, dengan begitu
permukaan nozzle yang menerima panas lebih sedikit.
2) Pelindung panas nozzle jenis lubang
Pelindung panas ini
digunakan pada nozzle jenis lubang banyak langsung dipasang pada badan nozzle.
Dengan pemasangan pelindung panas ini temperatur nozzle dapat berkurang hingga
40ºC pelindung panas ini dibuat dari bahan bebas karat yaitu tembaga dan
kuningan.

Gambar : pelindung panas nozzle
keterangan gambar :
1. Nozzle
2. Mur
penahan nozzle
3. Pelindung
panas
4. Kepala
silinder
3.
Katup
penyalur pada nozzle
Katup penyalur pada nozzle
merupakan suatu bagian dari injector yang berfungsi untuk menyalurkan bahan
bakar yang akan dikabutkan .
Fungsi dari katup penyalur :
-
Memisahkan hubungan solar
antara pipa tekanan tinggi dengan ruang tekan pada pompa injeksi pada waktu
alur pengontrol membuka lubang pemberi.
-
Menurunkan tekanan solar
setelah torak pembebas menutup saluran solar sehingga dapat mencegah tetesan
solar pada nozel (pada akhir penyemprotan).
-
Mempertahankan supaya
didalam pipa tekanan tinggi selalu terisi solar.

Gambar
: Katup penyalur
4.
Spuyer
pembalik aliran
Spuyer pembalik aliran
merupakan fungsi dari bagian nozzle yang berfungsi untuk pembalik aliran ketika
aliran / jumlah bahan bakar yang akan dikabutkan melebihi standard.
Fungsi dari spuyer pembalik aliran :
-
Menghindari terjadinya
kelapukan/keausan pada sistem tekanan yang tinggi yang disebabkan oleh
kecepatan aliran solar.
-
Kelapukan/keausan dapat
terjadi pada elemen pompa dan nozel pada saat langkah efektif berakhir yang
disebabkan oleh getaran solar yang masih mempunyai tekanan tinggi.
-
Tidak semua motor diesel
mempunyai spuyer peredam aliran seperti ini (hanya dipakai pada motor diesel
ukuran besar).
C. Cara
Kerja Injector
Proses cara kerja injector sebagai berikut :
1. Sebelum Penginjeksian
Injection pump
mendorong bahan bakar masuk kedalam nozzle. Plunger didorong keatas oleh
camshaft dan kembali kebawah karena tekanan plunger spring. Sehingga mengatur
banyakna injeksi bahan bakar.
2. Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekanan
pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan nozzle needle. Bila tekanan ini
melebihi tegangan pegas, maka nozzle needle terdorong keatas dan menyebabkan
nozzle menyemprotkan bahan bakar.
3. Akhir Penginjeksian
Bila pompa
injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan
pressure spring mengembalikan nozzle needle keposisi semula (menutup saluran
bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozle
body melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.
D. Jenis
– jenis Injector
Jenis
– jenis injector dengan sifat pengabutan dan karateristik yang berbeda, maka
untuk fungsi pemakaiaanya juga berbeda dimana bergantung pada proses
pembakarannya. Proses pembakaran ini, ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya. Dari
segi karateristik dan modelnya, injector terdiri atas :
1. Injector berlubang
a. Injector berlubang satu (single hole)
b. Injector berlubang banyak (multi hole)
Injector berlubang
satu (single hole) proses pengabutanya
sangat baik tetapi memerlukan tekanan injection pump yang tinggi. Demikian
halnya dengan injector berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik.
Injector ini sangat tepat digunakan pada injector langsung (direct injection).
2. Injector model pin atau throttle
a. Injector model throttle
b. Injector model pintle
Injector model
throttle dan model pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang
bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen)
.

Gambar : Jenis – jenis injector
Sedangkan dari
segi pemakaian dan posisi injector terdiri dari injector tidak lansung (precombution
chamber) dan injector langsung (direct injection).
Kedua jenis injektor ini sering digunakan, karena keduanya memiliki kekurangan
serta kelebihan masing masing. Adapun perbedaan antara injektor langsung dan
tidak langsung adalah :
a. Injeksi
jenis tidak langsung ( precombution chamber
)
Pada sistem ini
bahan bakar tidak langsung disemprotkan langsung ke dalam cylinder (ruang
bakar utama), melainkan terlebih dahulu melalui suatu kamar muka atau
precombution camber (PC), sehingga proses pembakaran terjadi secara menjalar ke
ruang bakar utama.

Gambar :Injeksi tidak langsung (precombution
camber)
b. Injeksi langsung (direct injeksion)
Injeksi
langsung pada motor diesel cara kerjanya adalah nozzle menyemprotkan bahan
bakar dalam bentuk kabut ke dalam selinder (ruang bakar) sehingga proses
pembakaran terjadi secara serempak.

Gambar : Injeksi langsung ( direct injeksion )
Di MT. PERMATA
NIAGA 3 dengan mesin induk menggunakan jenis injector
berlubang banyak dan model pintle.Sedangkan dari segi posisi injector menggunakan
jenis injector langsung (direct injection) karena merupakan mesin diesel.
Karena dengan dengan menggunakan system ini tenaga yang di hasilkan lebih kuat
dan efisien untuk mesin kapal.
Kelebihan-kelebihan
injeksi langsung (direct injeksion) dengan injeksi tidak langsung (precombution)
:
1) Untuk precombution pembakaran lebih
sempurna,sedangkan direct injektion pemakaian bahan bakar lebih hemat.
2) Precombution umur komponen utama lebih panjang,
sedangkan pada direct injektion engine response (percepatan) lebih baik.
3) Pada precombution nozzle tidak cepat kotor atau
buntu, untuk direct injektion engine lebih mudah dihidupkan.
4) Precombution lebih ramah lingkungan, karena
tingkat polusi udara lebih rendah, pada direct injektion kapasitas alat
pendingin lebih kecil.
5) Pada precombution kemungkinan pemakaian bahan
bakar yang lebih berat (energi lebih besar) sedangkan pada direct injetion
horse power lebih besar.
E. Proses
Pengabutan Bahan Bakar pada Injector
Proses
pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan agar terjadi proses
pembakaran yang sempurna di dalam silinder, kendati pada motor diesel ini
pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan oleh pemampatan udara luar
namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya penambahan oksigen. Oleh karena
itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur bahan bakar
dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar
yang sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan yaitu
:
1. Pengabutan Udara
Proses
pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan 340 sampai 350
kg/cm² mengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 240 kg/cm² yang selalu
berhubungan langsung dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar dari pompa
mencapai 350 kg/cm² pada Volume tertentu akan tertampung pada cincin pembagi
dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar dari pompa tadi juga akan
mengangkat jarum pengabut dengan demikian, udara yang bertekanan tadi akan
mengalir bersama bahan bakar melalui lubang-lubang halus pada cincin pembagi
sehingga membentuk gas bahan bakar dan masuk kedalam silinder. Gas bahan bakar
yang terbentuk karena proses persenyawaan antara udara dengan bahan bakar maka
akan sangat mudah terbakar bila berhubungan dengan udara panas dan bertekanan
tinggi. Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros yang berhubungan
dan distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir kompresi.
2. Pegabutan Tekan
Pada proses
pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan dalam rumah pengabut harus
selalu terisi penuh oleh bahan bakar, dengan jarum pengabut yang tertekan oleh
pegas sehingga saluran akan tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection
pump yang bertekanan 350 kg/Cm²
mengalir kebagian jarum pengabut, pengabut akan tertekan keatas sehingga
saluran akan terbuka. Dengan demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah
di antara jarum pengabut dalam bentuk gas. Untuk memperoleh proses pembakaran
yang sempurna didalam silinder maka proses pemampatan udara di dalam silinder
diusahakan menghasilkan turbulensi udara.
3. Pengabutan Gas
Pengabut ini
dikonstruksi sedemikian rupa dengan
komponen-komponen yang terdiri atas rumah pengabut, katup dan bak pengabut yang
ditempatkan di bagian bawah dari pengabut dan berada di dalam ruang bakar.
Dalam proses pengabutan ini bahan bakar telah berada dalam keadaan bertekanan
tinggi dan katup injeksi sudah terbuka sejak langkah pengisapan oleh torak dan
pada kondisi ini sebagian
bahan bakar telah menetes ke bak pengabut
yang di bagian sisinya terdapat lubang-lubang kecil. Keadaan ini akan
mengakibatkan motor menjadi sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan berubah
menjadi kabut. Pada akhir langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos
masuk ke bak pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut
tersebut dan mengakibatkan letusan. Namun hal ini tidak cukup membakar bahan bakar
secara keseluruhan karena tidak cukup oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar masuk
didalam ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini, oleh kerena itu pada sistem
pengabutan ini akan terjadi dua kali proses pembakaran yaitu proses pembakaran
mula dan prose pembakaran yang sebenarnya, kendati sistem ini jarang digunakan
namun proses pengabutan ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang memenuhi
syarat dalam kebutuhan proses pembakaran.
F. Bentuk-bentuk
Pengabutan pada Injector
Di dalam
menyemprotkan bahan bakar, nozzle memiliki bentuk-
bentuk penyemprotan bahan bakar , bentuk penyemprotan ini sangat berpengaruh
terhadap kualitas campuran bahan bakar di dalam selinder. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai bentuk penyemprotan nozzle serta pengaruhnya terhadap
pembakaran.

(a) (b) (c)
Gambar : Bentuk – bentuk penyemprotan pada
injector.
Keterangan :
1.
Pada
gambar (a) terlihat pengabutan yang sempurna dimana
pengabutannya menyebar dan tidak berpusat pada satu titik. Pengabutan
yang baik membentuk sudut pengabutan dengan sudut 14º. Pengabutan yang sempurna akan menghasilkan
pembakaran yang sempurna dan pembakaran yang sempurna akan meningkatkan
efisiensi mesin. Diameter nozzle akan mempengaruhi tekanan pengabutan tekanan
pengabutan yang baik tergantung dari spesifikasi motor diesel.
2.
Pada
gambar (b) terlihat pengabutan yang tidak merata pada nozzle dan ini menandakan
bahwa terjadi penyumbatan pada nozzle nedle. Keadaan ini apabila dibiarkan akan
menimbulkan kerugian serta efek samping terhadap mesin. Nozzle yang tersumbat
akan mengakibatkan penyemprotan bahan bakar tidak maksimal yanga disalurkan ke
dalam selinder, ini akan mengakibatkan mesin akan pincang dan tenaga akan
berkurang bila nozzle yang tersumbat hanya satu buah.
3.
Sedangkan
pada gambar (c) terlihat bahan bakar hanya menetes karena kebuntuan atau kerusakan
pada nozzle dan keadaan ini mengakibatkan pembakaran tidaklah sempurna karena
bahan bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan
bakar alan boros dan asap pada kenalpot akan tebal dan berwarna putih.
G. PERAWATAN
INJECTOR
Karena
pentingnya peranan injector pada mesin, maka injector di masukan dalam system
pemeliharaan dan perawatan di kapal sehingga di perlukan perawatan dengan cara
overhaul, dibersihkan secara berkala dimana biasanya ini di lakukan setelah jam
kerjanya mencapai batas yang telah di tentukan dalam manual pemakaianya.
Perawatan
injector hingga dapat menghasilkan pengabutan bahan bakar yang baik :
1. Bersihkan sekeliling bagian-bagian injector
dengan diesel oil, lalu tiup dengan tekanan angin.
2. Gunakan majun untuk melapisi injector khusus
pada ujung nozzle.
3. Tutup lubang injector
dengan majun, agar debu atau kotoran tidak masuk ke dalam
silinder.
4. Pasang injector
pada tester dengan baik.
5. Tes dengan alat Tekanan Penyemprotan.
6. Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan
kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.
7. Sudut penyemprotan yang baik adalah : 14°
8. Lakukan pengetesan sampai manometer menunjukkan
tekanan = 240 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama ± 20 detik, lihat dan
amati kebocoran pada ujung nozzle.
9. Bersihkan lubang-lubanag pengeabut injector
H. Pemeriksaan injector
Penyetelan injector sangat erat sekali hubungannya dengan
sempurna atau tidaknya pembakaran karena menyangkut hubungan dengan
homogenisasi campuran bahan bakar dan udara.
1. Melakukan pemeriksan tes kebocoran pada injector Melakukan tes pemeriksan kebocoran pada injector dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan / pasangkan injector pada dudukan yang telah di sediakan pada
injector tester. Kemudian kuatkan dudukan injector pada posisinya agar pada saat pengetesan injector tidak terlepas.
b. Tekan hendle injector
tester sampai jarum manometer menunjukkan angka pada tekanan 240 sampai 250
kg/cm ².
c. Biarkan injector
selama 5 menit baru kemudian lakukan pengetesan dengan cara menempelkan nozzle
ke tangan dan periksa kebocoran minyak.
Apabila tangan basah karena solar berarti ada kebocoran pada injector
dan sebaliknya.
2. Melakukan tes tekanan penyemprotan injector
Melakukan tes
tekanan penyemprotan bertujuan untuk memastikan berapa tekanan yang di hasilkan
injector. Besarnya
tekanan sangat berpengaruh terhadap kesempurnaan pembakaran serta bentuk
penyemprotan. Dalam melakukan
penyetelan injector harus memiliki tekanan yang sama untuk
seluruh injector tersebut. Misal mesin 6 silinder artinya memiliki 6 injector.
Dimana ke 6 injector tersebut harus sama tekanannya. Tekanan injector yang
tidak sama membuat kerja mesin menjadi pincang atau bergetar saat hidup.
Melakukan tes
pemeriksan tekanan pada injector dengan cara
sebagai berikut :
a. Letakkan injector
pada posisi yang telah disediakan pada injector
tester.
b. Kemudian tekan handle tuas pada injector tester dengan durasi tiap tekanan 1 detik
dengan banyak tekanan 15 kali tekanan.
c. Setelah itu lihat besarnya tekanan pada
manometer, kemudian bandingkan hasil tekanan dengan sepesifikasi tekanan dengan
limit tekanan 240-250 kg/cm ² untuk engine MAKITA DIESEL .
d. Apabila tekanan melebihi spesifikasi lakuan
pengurangan shim pada nozzle karena shim dengan ketebalan 0.1 mm akan mengurangi tekanan 10kg/cm². Dan sebaliknya apabila tekanan penyemprotan
kurang dari spesifikasi hal
yang harus dilakukan adalah dengan cara penambahan shim pada injektor sesuai
dengan ketentuan di atas.

Gambar : Melakukan tes tekanan penyemprotan.
Warning :
sewaktu bekerja dengan nozzle tester, jangan
mengarahkan semprotan kebagian tubuh mekanik. Semprotan nozzle dapat masuk ke
aliran darah sehingga dapat menimbulkan keracunan pada darah.
3. Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan
Langkah-langkah melakukan tes bentuk
penyemprotan :
a. Pasang injector
pada tester tidak perlu kuat- kuat / longgarkan saja.
b. Kemudian lakukan pembuangan udara yang ada pada
saluran tester, dengan menggerakkan handle sampai solar ke luar pada sambungan
pipa.
c. Kemudian tutup kran saluran tekan ke manometer,
lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menekan handle selama 15 kali
teknan dan durasi tekanan selama 1 detik dengan kuat dan cepat.
d. Kemudian lakukan tes pemeriksaan bentuk
penyemprotan.
e. Bentuk penyemprotan sangat erat sekali
hubungannya dengan proses pembakaran karena bentuk penyemprotan yang baik akan
menghasilkan atomisasi pengabutan sempurna sedangkan bentuk pengabutan yang
tidak baik akan mempengaruhi atomisasi pengabutan, oleh sebab itu bentuk
penyemprotan juga wajib diperhatikan.
Langkah-langkah
pemeriksaan hasil penyemprotan :
Pasang injektor pada injektor tester kemudian
tekan handle tester secara penuh selama 15 kali tekanan, dan amati bentuk
penyemprotan.

Gambar
:Injector tester
4.
Akibat bila pengabutan pada injector
tidak dapat menghasilkan pengabutan dengan baik :
a. Injector yang tersumbat akan mengakibatkan
penyemprotan bahan bakar tidak maksimal yanga disalurkan ke dalam selinder, ini
akan mengakibatkan menurunkan rpm mesin dan tenaga akan berkurang.
b. Injector yang menetes karena kebuntuan atau
kerusakan pada nozzle akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna karena bahan
bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar
alan boros dan asap pada cerobong akan tebal dan berwarna putih.
c. Pengabutan yang tidak sempurna juga akan membuat
flek - flek atau kotoran pada nozzle dan hal tersebut mengakibat kan buntunya
lubang - lubang pada nozzle.
I. Pembongkaran dan penyetelan injector
Karena pentingnya
peranan injector pada mesin, maka injector di masukan dalam system pemeliharaan
dan perawatan di kapal sehingga di perlukan perawatan dengan cara
overhaul,dibersihkan secara berkala dimana biasanya ini di lakukan setelah jam
kerjanya mencapai batas yang telah di tentukan dalam manual pemakaianya,seperti
jam kerja pada bagian-bagian mesin di kapal.
Penggantian injector
di MT. PERMATA NIAGA 3 di lakukan setiap jam kerjanya sudah mencapai 1000 jam
kerja mesin. Itu di lakukan
untuk perawatan, agar kondisi
mesin induk tetap dalam kondisi baik.
1. Tes yang dilakukan pada injector :
a. Mengetes tekanan injector sampai mencai tekanan
240 sampai 250 kg/cm ².
b. Injector harus bisa mengabut tidak boleh
menetes.
c. Injector di tes, apakah buntu atau tidak pada
lubang – lubang nozzle.
2. Cara membongkar dan penyetelan injector yaitu :
a. Bila salah satu tes yang telah dilakukan hasilnya kurang memuaskan, lepas injector pada tester
kemudian jepit injektor pada ragum dengan alas penjepit alumunium dan bongkar
bagian-bagian injector. Kemudian bersihkan semua komponen menggunakan
injector cleaner.
b. Setelah melakukan pembersihan komponen
menggunakan solar, kemudian lakukan tes luncur jarum pada nozzle pin dan
bodynya. Jarum harus meluncur pelan – pelan dengan sendirinya.
c. Kemudian lakukan penyetelan tekanan penyemprotan dengan cara mengatur baut pengatur tekanan.
d. Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan
selesai dan hasil tes menunjukkan tekanan penyemprotan sudah sama dengan
standard, kemudian pasang injector pada mesin.
e. Terakhir hidupkan mesin dan lakukan pembuangan
angin palsu pada injector saat mesin
mati dan saat mesin hidup.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membongkar dan menyetel pada injector :
a. Apakah lubang nozzle buntu atau tidak. Jika buntu
perbaiki dengan cara digesek menggunakan kawat baja berukuran kecil.
b. Apakah antara lubang pada nozzle ada yang rusak
atau tidak. Bila itu terjadi segera ganti dengan yang baru.
c. Apakah pada lubang-lubang nozzle ada berkarat.
Apabila itu terjadi segera bersihkan agar lubang tidak buntu.
No comments:
Post a Comment