|
PENDAHULUAN
Angkutan laut dewasa ini berkembang
sangat pesat. Kapal sebagai sarana angkutan laut memegang peranan penting dalam
memperlancar transportasi laut yang aman dan tepat guna, namun pada hakikatnya
didalam angkutan laut tiga aspek yang sangat berkaitan erat, yaitu kapal,
muatan, dan pelabuhan.
Untuk menjalankan kapal yang
mengangkut muatan hingga membongkar dan memuat lagi di pelabuhan tertentu,
diperlukan tenaga yang cukup terampil, bertanggung jawab dan berdedikasi
tinggi.
Seirama dengan dinamika pembangunan dan dalam
menghadapi tantangan hari depan, suatu pendidikan yang menuju sistem pendidikan
tinggi kepelautan diharapkan dapat menghasilkan pelaut yang berilmu disamping
cakap, trampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi.
Oleh karena itu, dalam sistim
pendidikan tinggi kepelaautan ini, calon pelaut khususnya calon perwira
dibekali ilmu yang setaraf dengan pendidikan tinggi, disamping pendidikan
mental dan moral. Dengan demikian diharapkan bahwa pelaut-pelaut Indonesia yang
cakap, terampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi itu berilmu dan
berakhlak untuk menjalankan tugas dan kewajibanya dengan baik.
|
Yang dibahas adalah mengenai
pengoperasian mesin penggerak utama, perawatan dan perbaikan, bidang mesin
bantu dan pesawat kapal, bidang listrik dan elektronika, bidang keselamatan
kerja, serta permasalahan.
Oleh karena itu sesuai dengan
kurikulum pendidikan yang berlaku, selain calon masinis atau perwira kapal,
taruna harus terlebih dahulu melaksanakan praktek berlayar sebelum mendalami
atau menjadi perwira diatas kapal. Dalam hal laporan ini, taruna susun setelah
menjalankan kerja praktek berlayar dikapal KM. ANUGRAH BAHARI pada perusahaan
PT. SARANA BAHARI PRIMA.
|

I.
GENERAL DATA
1. Vessel Name : K.M. ANUGRAH BAHARI
2. Owner : PT. SARANA BAHARI PRIMA
3. Call Sign : YBTM
4. Port Registry : JAKARTA
5. Builder : JAMBI
6. Flag : INDONESIA
7. Classification : BKI
8. L.O.A (Length Over All) : 65.70
Mts
9. L.B.P. (Length Between Particular) : 61.00
Mts
10. Breadth : 10.40 Mts
11. Deepth : 4.00 Mts
12. G.R.T (Gross Registered Tonage) : 895.00
Ts
13. N.R.T (Netto Registered Tonage) : 654.00
Ts
14. DWT (Dead Weight Tonage) : 1,500.00 Ts
II.
ENGINE DATA
A. Main Engine
CATERPILLAR – D3412 x 2 unit
Maker : Caterpillar Tractor, Co. Ltd.
Max RPM : 1,800 RPM
HP : 720 PS x 2
B. Auxiliarry Engine
1. Main Generator
PERKINS – MNC 234 B
HP : 300 PS
Max RPM : 1,500 RPM
Tegangan : 440 V
AC
Frekuensi : 60 Hz
2. Auxiliarry Generator
Genset : TIANLI DIESEL ENGINE WORK X3 UNITS
Type : Z S195 B2 DI
Power : 27 HP
Max RPM : 2,000 RPM
No. : 20588
III.
STRUCTURE
ORGANIZATION OF CREW LIST KM. ANUGERAH BAHARI


BAB
III

A.
PENGOPERASIAN MESIN PENGGERAK UTAMA
Maksud dan tujuan dari pengoperasian
mesin penggerak utama adalah untuk memperlancar olah gerak kapal (maneover)
sehingga mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan.
1.
Prosedur Pengoperasian Mesin Induk.
Menyiapkan
Mesin Induk
a. Hidupkan Generator untuk diparalel.
b. Sounding minyak lumas di sump tank M/E.
c. Jalankan main L.O pump dan Cross Head Bearing
L.O Pump.
d. Turning Gear M/E kurang lebih lima sampai dengan
sepuluh menit.
e. Hidupkan A/E Blower (posisi auto).
f.
Posisikan
On Elektrik Over Trip dan Safety Cut Out Unit.
g. Cocokan jam dengan anjungan.
h. Buka kran udara start untuk manouver.
i.
Buka kran
indikator
j.
Blow Up
M/E.
k. Tutup Kran Indikator.
l.
Hidupkan HSD
oil Booster Pump.
m. Gerakan Handle sesuai Telegraph dari anjungan
(maju atau mundur).
n. Hidupkan Fresh Water Pump dan Sea Water Pump.
o. Mesin Stand By, tunggu perintah anjungan untuk manouver
selanjutnya.
Olah
Gerak
a. Pengecekan temperatur gas buang, air pendingin,
minyak pelumas dan bahan bakar.
b. Pengecekan tekanan bahan bakar, minyak pelumas
dan air tawar pendingin.
c. Pastikan bejana udara dalam keadaan siap (30 kg
/ cm2).
d. Catat pemakaian bahan bakar.
e. Catat kegiatan kamar mesin.
Dalam
Pelayaran
- Periksa dan cek mesin penggerak utama dan motor bantu meliputi : tekanan, suhu, level bahan bakar.
- Periksa dan cek pesawat bantu.
- Cek level air got kamar mesin.
B.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Maksud dan tujuan dari perawatan
mesin penggerak utama, yaitu untuk merawat dan menjaga agar pengoperasian dari
mesin tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa ada kerusakan yang seharusnya
tidak terjadi sehingga pengoperasian kapal dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1.
Mencabut Silinder Head.
Maksud dan tujuan diadakannya
pencabutan silinder head yaitu untuk keperluan mencabut torak dan silinder
liner.
a. Tutup semua pendingin air tawar baik Inlet atau
Outlet pada M/E.
b. Lepas Pipa Pendingin air tawar pada Cylinder
Head.
c. Lepas pipa Bahan Bakar dan Pendingin Injector.
d. Lepas pipa Starting Air Valve.
e. Lepas baut pengikat Cylinder Head dengan
Hidrolic Jack Pump dengan tekanan 600 Psi.
f.
Pasang
dudukan untuk memasang Wire.
g. Pasang Wire pengangkat pada Cylinder Head.
h. Kaitkan Over Head Crane pada Wire dan angkat
secara perlahan.
i.
Tempatkan
Cylinder Head pada tempat yang aman dan nyaman.
j.
Bersihkan,
perbaiki dan ganti bila perlu komponen dari silinder head tersebut bila ada
kerusakan. Misal : exhaust valve, starting valve, injector dan lain-lain.
2.
Mencabut Piston Pada Mesin Induk.
Masksud dan tujuan diadakannya
pencabutan piston pada mesin induk yaitu untuk mengetahui kerusakan / keausan
yang terjadi pada piston maupun cyilinder liner.
Setelah Cylinder Head terangkat,
kemudian Torak atau Piston bisa diangkat
dengan cara :
a. Posisikan Torak pada TMB dengan memutar Turning
Gear.
b. Lepas baut pengikat Piston Rod dengan
menggunakan Hidrolic Jack Pump dengan tekanan 600 Psi.
c. Memutar Poros Engkol pada posisi TMA.
d. Pasang Piston Lifting Tool pada Torak.
e. Kaitkan Over Head Crane pada Lifting Tool dan
angkat secara perlahan.
f.
Tempatkan
Piston pada tempat yang aman dan nyaman.
g. Bersihkan piston dan lepas piston ringnya
h. Perikasa gap (clearance) piston ring tersebut.
i.
Apabila
setelah diukur gap dari piston ring tersebut sudah tidak sesuai standar, maka
piston ring harus diganti.
3.
Mengangkat Cylinder Liner.
Maksud
: melepas cylinder liner dari cylinder
block.
Tujuan
: mengganti
cylinder karena ada keausan yang berlebihan atau ada keretakan.
Setelah Torak terangkat,
maka Cylinder Liner dapat diangkat dengan prosedur sebagai berikut :
a. Lepas Niple Pipa Pelumas Cylinder.
b. Lepas saluran Pendingin Jacket.
c. Pasang penyokong pada bagian bawah liner yang
diameternya sama dengan diameter liner tersebut.
d. Pasang Traker pengangkat liner yang berupa
batang berulir samnpai menembus dasar bawah dan pasangkan pada penyokong atau
landasan bawah tersebut.
e. Pasang Mur Pengangkat pada batang berulir
tersebut lalu kencangkan baut pengangkat dengan kuat.
f.
Operasikan
Over Head Crane perlahan-lahan untuk mengangkat Cylinder Liner, pastikan
posisinya selalu tegak lurus supaya tidak terjadi kerusakan paada Liner.
g. Meletakan pada tempat yang telah disediakan.
h. Bersihkan dan periksa liner tersebut. Apabila
ada kerusakan atau keausan maka liner tersebut harus diganti
4.
Mengangkat Metal Jalan Atas dan Bawah.
Maksud : melepas
metal dari dudukannya.
Tujuan : untuk
mengukur celah antara metal dengan journal.
Mengangkat Metal Jalan dapat
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Buka Decksel samping kanan dan kiri.
b. Tempatkan Bantalan pada Crank Case.
c. Putar Crank Shaft menggunakan Turning Gear dan
Set Crank Pin mendatar pada posisi langkah buang 900.
d. Lepas Pipa Pelumas pada Metal bagian atas serta
Pennya.
e. Lepas Tie Bolt dengan Hydrolic Jack Pump.
f.
Pasang eye
bolt, pada piston rod dan eye bolt plate kiri dan kanan lalu set dengan shackle
/ takal yang terpasang.
g. Pasang Lifting device dan shackle pada bagian
metal atas.
h. Angkat metal bagian atas dan tempatkan pada
tempat yang tersedia.
i.
Keluarkan
metal bawah dengan cara memasnag eye bolt pada crank shaf.
j.
Kemudian
putar crank shaf menggunakan turning gear sampai metal bawah terlepas
k. Tempatkan metal pada tempat aman dan nyaman.
l.
Bersihkan
dan periksa metal atas dan bawah dari kerusakan / keausan. Apabila perlu
diganti.
C.
BIDANG MESIN BANTU DAN PESAWAT KAPAL
Maksud dan tujuan dari pengoperasian
pesawat-pesawat di kapal, yaitu untuk menunjukkan kinerja kerja dari mesin
bantu dan seluruh kegiatan di atas kapal.
1.
Cara Mengopersikan Mesin pendingin.
a. Cek air pendingin yang masuk dan keluar dari
Condensor.
b. Alirkan arus pendingin yang masuk dari panel
control dari posisi off ke posisi on pada swicth ke posisi “I”.
c. Buka katup isap dan tekan pada Compresor.
d. Katup yang keluar dari Condensor kita tutup
dahulu.
e. Hidupkan Compresor.
f.
Set suhu
dari ketiga Evaporator sesuai dengan ketentuan.
g. Cek juga pada gelas Condensor bagaimana keadaan
volume Freon pada saat itu.
h. Buka katup pada pemisah gas freon dan minyak.
i.
Pastikan
tekanan tinggi atau High Pressure pada Pressure Gauge antara 12-15 bar.
j.
Pastikan
katup Expansi pada ketiga Evaporator dalam keadaan berfungsi terbuka.
k. Cek suhu dari ketiga ruang pendingin apakah
sesuai dengan ketentuan.
l.
Perhatikan
apakah dalam sirkulasi terjadi kebocoran, apabila ada segera tanggulangi.
2.
Cara Menstranfer Minyak dari Tangki Dasar
Berganda ke Tangki Pemakaian.
a. Buka keran isap pompa dan keran tekan pompa.
b. Buka keran yang masuk pada Service Tank.
c. Hidupkan pompa transfer bahan bakar utama.
d. Jika Service Tank penuh,pompa akan mati secara
otomatis.
3.
Cara Mengoperasikan Oil Water Separator dan
Penggunaan dari Oil Discharge Monitoring.
Maksud dan tujuannya adalah untuk
mencegah terjadinya pencemaran air laut yang berasal dari kamar mesin.
a
Buka keran
Got dimana akan diisap atau Tanki Sludge dari pintu katup pada Oil Water
Separator.
b
Buka keran
pembilas atau Flushing yang dari tangki Hydrophore air laut.
c
Buka keran
air yang menuju ODM ( Oil Discharge Monitor).
d
Buka kran
udara service pada OWS.
e
Hidupkan
OWS dengan memutar Handle Switch “on”
f
Hidupkan
heater
g
Cek Vacum Gauge
pada tabung OWS.
h
Pastikan
keran air pembuangan Stand By dan keran minyak yang menuju ke Dirty Tank
terbuka.
i
Untuk
pengaturan pengeluaran air telah terancang secara otomatis, apabila melebihi 15
ppm (Part Per Million), maka alarm akan berbunyi.bila perlu air pada Handle
kran sample air buangan selalu dicek.
4.
Cara Pengoperasian Compresor
Maksud dan tujuan dari pengoperasian
kompresor adalah untuk mengisi kembali bejana udara serta menunjang kerja dari
mesin induk serta pekerjaan-pekerjaan lainnya di atas kapal.
a
Cek Oil
Carter dan Oil Aparat pada Compresor.
b
Buka kran
cerat High Pressure dan Low Presure.
c
Buka kran
masuk ke botol angin 1 dan 2.
d
Start
dengan menekan tombol Start, kemudian tutup kran cerat.
e
Setelah
botol angin penuh (25 Kg/Cm2), buka kran cerat.
f
Kemudian
tekan tombol Stop dan tutup kran pengisian.
5.
Perawatan
Air Tawar Pendingin dan Minyak Lumas.
Maksud dari pemeriksaan air tawar
yaitu untuki mengetahui kandungan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan tujuannya, yaitu untuk mendapatkan air tawar (air pendingin) yang
berkualitas dan sesuai dengan ketentuan.
Yang perlu dilakukan dalam
pemeriksaan terhadap air pendingin yaitu :
a
Pemeriksaan
nilai keasaman (pH), dengan menggunakan kertas Lakmus.
b
Pemeriksaan
Cloride dalam Part per Million (ppm).
c
Jika dari
hasil pengukuran diatas tidak sesuai dengan standar, maka dapat ditambah
chemikal.
Maksud dari pemeriksaan minyak
pelumas adalah untuk mengetahui :
a. Viskositas.adalah untuk mengetahui kekentalan
minyak pelumas apakah masih sesuai standar atau tidak, apabila tidak sesuai
standar maka minyak pelumas harus diganti.
b. Water Content adalah untuk mengetahui kandungan
air dalam minyak pelumas.
Tujuannya, yaitu untuk mendapatkan
minyak pelumas yang berkualitas sehingga pengoperasian mesin induk dapat berjalan
dengan lancar dan aman.
D.
BIDANG LISTRIK DAN ELEKTRONIKA.
Maksud pengoperasian permesinan
kapal untuk membangkitkan tenaga listrik. Sedangkan tujuannya untuk mensuplai
kebutuhan listrik di kapal.
1.
Cara Menghidupkan Diesel Generator
Maksud dan tujuan
dari menghidupkan diesel generator yang menggerakkan alternator yang akan
membangkitkan listrik yaitu :
a
Cek Oil
Sump tank dan Oil Rocker Arm.
b
Priming LO
secara outomatis dengan pompa.
c
Pastikan
kran indikator terbuka.
d
Buka kran
angin Shaft pada A/E.
e
Blow Up A/E
untuk membuang udara bekas.
f
Tutup kran
indikator.
g
Posisikan
Handle bahan bakar pada posisi start.
h
Start A/E
dengan menekan Handle.
i
Setelah hidup naikan Handle bahan bakar ke
posisi Run secara perlahan.
j
Perhatikan/periksa
tekanan serta temperatur.
2.
Cara Memparalel Dua Buah Generator Dan Membagi
Rata Beban Yang Ada.
a
Situasi
sebelum paralel, Generator No.1 sebagai
Leader dan Generator No.2 “siap diparalel”.
b
Samakan RPM
dari Generator 1 dan Generator 2 dengan menyamakan frekuensi (60 Hz).
c
Sinkronkan
fase dari kedua generator tersebut. Perhatikan jarum syncroncope, putaran harus
searah jarum jam dengan berputar secara perlahan. Jika sudah berada pada posisi
tengah-tengah berarti sudah sinkron. Masukan generator 2 yang diparalel.
d
Jika lampu
indikator pada panel generator 2 mati berarti generator telah terparalel.
e
Posisikan
Off syncronscope.
f Samakan beban yang diterima oleh tiap
generator tersebut.
3.
Pemeriksaan Saat Diesel Generator Beroperasi.
a
Alat
kontrol untuk tekanan bahan bakar masuk, sirkulasi bahan bakar serta
temperatur.
b
Alat
kontrol untuk tekanan dan temperatur pendingin.
c
Alat
kontrol tekanan minyak pelumas Cylinder dan Turbo Charger.
d
Alat
kontrol untuk tekanan udara pejalan / starting air.
e
Alat
kontrol untuk temperatur gas buang.
f
Alat kontrol untuk tegangan, frequensi dan
amperemeter serta adanya daya (output) ruang kontrol.
4.
Penghentian Generator Yang Sedang Diparalel.
a
Generator 1
dan 2 telah beroperasi normal. Generator 2 akan di matikan.
b
Turunkan
beban yang diterima generator 2 sampai mendekati 0.
c
Perhatikan
beban yang diterima generator 1, pastikan kondisinya stabil.
d
Posisikan
“off” handle untuk melepas hubungann paralel generator 2 dengan generator 1.
e
Jika lampu
indikator pada panel generator 2 menyala merah, maka generator 2 telah terputus
hubungan paralel.
f
Matikan
/stop generator 2 dengan cara menurunkan handle bahan bakar.
g
Setelah RPM
turun buka kran indikator.
h
Bila
generator telah mati, Priming LO selama 10 menit.
i
Tutup kran
pendingin LO cooler .
5.
Cara Penggunaan Alat Untuk Mengukur Kebocoran
Arus Listrik (Megger Tester)
a
Hubungkan
kedua kabelnya pada alat tersebut (kabel “+” dan “-“).
b
Tekan
tombol Switch atau membuka pintu switch untuk menormalkan pengoperasian (on).
c
Operasikan
atau tempelkan jarum pengukur ke media ukur sehingga pada saat tersebut dapat
dilihat jarum indikator akan bergerak bila terdapat kebocoran arus.
d
Cara lain
yaitu dengan melihat pada lampu acang, jika ada dari salah satu lampunya yang
redup.bisa juga dilihat pada jarum penunjuk, jika jarum penunjuknya tak
menunjukan tak terbatas telah terjadi kebocoran arus listrik.
E.
BIDANG KESELAMATAN KERJA
Maksud dan tujuan dari diadakannya
keselamatan kerja adalah agar kita selamat dan mencegah dari kecelakaan dalam
bekerja / hal-hal yang tidak diinginkan.
1.
Prosedur Pelaksanaan Kerja.
a.
Ketahui
pekerjaan apa yang akan dikerjakan.
b.
Ketahui
lokasi yang akan kita kerjakan.
c.
Ketahui
letak peralatan keselamatan dan penggunaannya.
d.
Gunakan
peralatan keselamatan yang diperlukan.:
-
Wear Pack/
Ketel Pack.
-
Safety
Helmet.
-
Safety
shoes.
-
Dan peralatan
keselamatan lainya.
2.
Pencegahan Kebakaran.
Maksud dan tujuannya
adalah untuk mengurangi kerugian bila mungkin terjadi kebakaran.
a. Menempatkan muatan yang mudah terbakar dan mudah
meledak dijauhkan dari temperatur tinggi (melaksanakan Stowage Plan dengan baik
dan benar).
b. Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang
sesuai dengan peraturan.
c. Instalasi pemadam tetap jenis busa percik
(springkler) dan gas CO2.
d. Pemadam jinjing /portable jenis busa., CO2,
dan serbuk kimia kering.
e. Hidrant/semburan air.
f.
Sambungan darat
internasional.
-
Ruangan-ruangan
yang dilengkapi dengan pintu, jendela kedap udara.
-
Alat-alat
yang berhubungan dengan temperatur tinggi agar dilapisi dengan bahan pelapis
yang tahan api.
3.
Dibentuknya Sijil Kebakaran
Membuat daftar tugas dan lokasi seluruh kru kapal dalam
menanggulangi bila terjadi bahaya kebakaran di atas kapal. untuk mendapat hasil
yang efisien, maka perlu di adakan latihan secara continue. Di KM. DHARMA
KENCANA II diadakan 2 kali dalam satu bulan.
4.
Dibentuknya Sijil Abandon Ship
Membuat daftar tugas dan lokasi seluruh kru kapal untuk
menanggulangi bila terjadi bahaya kapal tenggelam, menolong orang jatuh ke
laut.
5.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Dalam melaksanakan P3K, biasanya terdapat petugas khusus
yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama di atas kapal sebelum di
bawa ke dokter.
a. Cara
menghentikan perdarahan.
Dalam
menghentikan perdarahan harus memperhatikan posisi perdarahan:
§ Jika posisi perdarahan pada tangan atau kaki
dapat dilakukan dengan menggunakan ikatan diatas luka berada, sehingga aliran
darah terhenti.
§ Jika posisi luka berada di badan maka ikatan
berada di sekitar luka atau langsung menutupi luka perdarahan.
b. Tindakan untuk mengatasi luka bakar.
§ Segera berikan pertolongan pada korban dengan
memadamkan api bila ada api yang masih menyala, beri semangat korban untuk
tetap tenang.
§ Melepaskan sisa pakaian yang masih ada pada
korban.
§ Menolong korban dengan pengobatan darurat.
§ Bila kondisi darurat maka dengan segera di olesi
minyak kelapa untuk mengurangi terjadinya melepuh.
c. Tindakan untuk mengatasi Hypothermia.
§ Gejala yang di timbulkan Hypothermia.
-
penurunan
kesadaran / hilang kesadaran.
-
Penurunan
suhu tubuh.
-
Melambatnya/
berhentinya pernafasan.
§ Tindakan
-
memperhatikan
fungsi vital pernafasan.
-
Memindahkan
penderita ke tempat yang hangat dan kering
-
Kompres
tangan, tungkai dengan air hangat.
-
Bila
keadaan memungkinkan beri minum.
-
Menjaga
tubuh dan badan agar tetap kering.
-
Memberikan
infus bila di perlukan.
F.
PERMASALAHAN
1.
Dalam
pengoperasian mesin induk sering dilakukan tidak sesuai prosedur sehingga
sering terjadi kerusakan.
2.
Pesawat
bantu tidak pernah diperiksa sehingga sering terjadi kerusakan yang dapat
mengganggu operasional mesin induk.
3.
Para
perwira mesin dan juru minyak kurang cermat dalam menyesuaikan kebutuhan arus.
4.
Para
crew kapal jarang sekali melakukan pelatihan P3K sehingga mengakibatkan
ketidaksiapan dalam menghadapi keadaan darurat yang mungkin terjadi.
|
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Bidang Mesin Penggerak Utama, tidak hanya
mengandalkan teori tapi juga memerlukan keahlian, akal, situasi dan kondisi
yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Bidang Mesin Bantu dan Pesawat Kapal, sangat
membantu taruna dalam melaksanakan pekerjaan misalnya pengoperasian, over houle
dan lain-lain.
3. Bidang Listrik dan Elektronika merupakan
pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan
yang tidak hanya didapat dari bangku
kulian tetapi juga praktek yang sangat membantu taruna.
4. Bidang Keselamatan Kerja menyangkut keselamatan
kerja kru kapal dan proses pengoperasian kapal yang menuju SOLAS.
B.
SARAN.
1. Dalam pengoperasian mesin penggerak utama
disarankan dilakukan dengan prosedur dan petunjuk yang benar, hal ini dilakukan
agar mesin dapat berumur panjang dalam pengoperasiannya.
2. Dissarankan agar selalu memeriksa mesin bantu
dari hal-hal yang kecil hingga besar agar mesin penggerak utama dalam kondisi
baik.
3.
|
4. pelatihan P3K perlu dilakukan oleh crew kapal
minimal satu tahun dua kali, hal ini dilakukan dengan maksud agar para crew
kapal siap menghadapi keadaan darurat yang mungkin terjadi.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BERLAYAR
|
PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menempuh Program Diploma III
Program Studi : TEKNIKA

Disusun oleh :
AWANG ILA SOLIKHIN
NRP. 044220005
SEKOLAH
TINGGI MARITIM DAN TRANSPOR ”AMNI”
STIMART ”AMNI”
Semarang
2007
|
Laporan Kerja Praktek Berlayar ini telah
disyahkan pada tanggal :
Hari : ...................................
Tanggal : ...................................
Oleh :
Pembimbing I : YULIUS OSCAR, ATT-II ( ................................... )
Pembimbing II : SAAN HANDI SURADI, ATT-II ( ................................... )
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Maritim dan Transpor
”AMNI”
Semarang
SAJOGO, M.Eng
|
|
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Kerja Prola
dengan baik.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk
menempuh Program Diploma III Program Studi Teknika di Sekolah Tinggi Maritim
dan Transpor ”AMNI” (STIMART ”AMNI”) Semarang.
Dengan segala kerendahan hati penulis
menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Prola ini tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini, bukanlah hal yang berlebihan jika penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar - besarnya kepada :
1.
Bapak Sajogo, M.Eng. Ketua Sekolah Tinggi
Maritim dan Transpor ”AMNI” (STIMART ”AMNI”) Semarang beserta stafnya.
2.
Bapak Saan Handi. S, ATT-II, dan Bapak Julius
Oscar, ATT-II, selaku Dosen Pembimbing.
3.
Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan
dorongan spirituil maupun materiil.
4.
Nahkoda, KKM, Perwira - perwira dan seluruh
crew KM.ANUGRAH BAHARI.
5.
Rekan-rekan dan semua pihak yang ikut membantu
terselesaikannya Laporan Kerja ini.
Laporan Kerja Praktek Berlayar ini kiranya masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran dari dari Bapak Dosen Pembimbing sangat
kami harapkan.
Akhirnya semoga dengan tersusunnya Laporan Praktek Kerja ini akan
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, Februari
2008
Penulis
|
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................. 1
BAB II DATA
KAPAL .................................................................................. 3
BAB III PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA ............................................. 6
A. Pengoperasian Mesin Penggerak Utama...................................... 6
B. Perawatan dan Perbaikan .......................................................... 7
C. Bidang Mesin Bantu dan Pesawat Kapal .................................... 10
D. Bidang Listrik dan Elektronika.................................................... 14
E. Bidang Keselamatan................................................................... 17
F. Permasalahan ............................................................................ 20
BAB VI P
E N U T U P ................................................................................... 21
A. Kesimpulan................................................................................. 21
B. Saran ......................................................................................... 21
LAMPIRAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
LAUT (PRALA)
MATA KULIAH VIII
BAHASA INGGRIS
Diajukan Sebagai Salah
Satu Persyaratan
Untuk Menempuh Ujian Kepelautan Ijazah ATT – III

Disusun oleh :

NRP
: 044220012
SEKOLAH
TINGGI MARITIM DAN TRANSPOR “AMNI”
(STIMART
“AMNI”)
SEMARANG
2008
SIJIL SEKOCI
No
|
JABATAN
|
TUGAS
|
1
|
Nakhoda
|
Komandan seluruh peran sekoci
|
2
|
Mualim I
|
Komandan sekoci
|
3
|
Mualim II
|
Memberi aba-aba, membawa Sart I Crew List,
membawa obat-obatan.
|
4
|
Markonis
|
Stand by di anjungan dan membawa
radio portable sekoci, dokumen kapal dan EPIRB.
|
5
|
KKM
|
Check kelengkapan life jacket.
|
6
|
Electrician
|
Buka tali penyelamat, buka lashing
sekoci, kirim tali sea painter depan check tricing pendant, kirim bostwain
tackle, rapatkan sekoci.
|
7
|
Bostwain
|
Turunkan dan naikkan sekoci.
|
8
|
Juru Mudi I
|
Buka lashing sekoci, buka tali
penyelamat, kirim bostwain tackle, buka handle sekoci depan, bawa thermal
protective aid (kotak obat).
|
9
|
Juru Mudi II
|
Buka lashing sekoci, buka tali
penyelamat, kirim tali sea painter belakang, check/pasang tricing pendant,
kirim bostwaint tackle, rapatkan sekoci, buka handle belakang sekoci, pegang
kemudi.
|
10
|
Kadet Deck
|
Buka lashing sekoci, area tangga sekoci, bawa
perlengkapan makanan.
|
11
|
Masinis II
|
Hidupkan mesin sekoci, tutup prop sekoci.
|
12
|
Oiler I
|
Buka lashing sekoci, terima tali sea painter
depan, stand by di life raft kanan, bawa selimut.
|
13
|
Oiler II
|
Buka lashing sekoci belakang, terima tali sea
painter belakang, stand by di life raft kanan.
|
14
|
Kadet Mesin
|
Buka lashing sekoci, area tangga sekoci, bawa
perlengkapan makanan.
|
ROLL KEBAKARAN
No
|
JABATAN
|
TUGAS
|
1
|
Nakhoda
|
Pimpinan
umum kebakaran di kapal
|
2
|
Mualim I
|
Komandan kebakaran di deck,
memberi perintah pemadaman api di lokasi kebakaran.
|
3
|
Mualim II
|
Stand by di ruang CO2, tunggu
perintah pemadaman.
|
4
|
Mualim III
|
Stand by di anjungan, gantikan
mualim jaga.
|
5
|
Markonis
|
Stand by di kamar radio/anjungan,
siapkan dokumen kapal.
|
6
|
KKM
|
Selamatkan dokumen-dokumen penting
di kamar mesin, memberi perintah kepada masinis II.
|
7
|
Electrician
|
Matikan arus listrik di lokasi.
|
8
|
Bostwain
|
Memakai fireman outfit/baju tahan api,
menuju lokasi kebakaran.
|
9
|
Juru Mudi I
|
Stand by di anjungan menggantikan
juru mudi jaga.
|
10
|
Juru Mudi II
|
Memakai breathing apparatus/alat
bantu pernafasan menuju ke lokasi kebakaran.
|
11
|
Juru Mudi III
|
Menyiapkan selang pemadam
kebakaran yang terdekat dengan lokasi kebakaran.
|
12
|
Kadet Deck
|
Membawa pemadam api jinjing ke
lokasi, langsung melakukan pemadaman.
|
13
|
Masinis I
|
Komandan kebakaran di kamar mesin,
memberi perintah pemadaman api.
|
14
|
Masinis II
|
Stand by di M/E, A/E, tunggu perintah KKM.
|
15
|
Masinis III
|
Siapkan emergency pump untuk pemadaman api.
|
16
|
Oiler I
|
Menyiapkan selang pemadam kebakaran dan
membawa pemadam api jinjing di kamar mesin.
|
17
|
Oiler II
|
Membantu menyiapkan selang pemadam kebakaran
dan membawa pemadam api jinjing.
|
18
|
Oiler III
|
Membantu masinis II di M/E, A/E.
|
19
|
Kadet Mesin
|
Membawa pemadam api jinjing ke lokasi,
langsung melakukan pemadaman.
|
20
|
Chief Cook
|
Menutup ventilasi/jendela ruangan dan pintu
kedap air.
|
PENATAAN AIR TAWAR
PENDINGIN MAIN ENGINE

PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR
DARI SERVICE TANK KE PENGABUT

SISTEM PELUMASAN MAIN ENGINE

SISTEM PENDINGINAN AIR LAUT

SKEMA PEMADAM TETAP JENIS HYDRANT

INSTALASI PEMADAM TETAP
JENIS BUSA (FOAM)

INSTALASI PEMADAM TETAP JENIS CO2

PENAMPANG KOMPRESOR UDARA

OIL WATER SEPARATOR (OWS)

HALAMAN PEMERIKSAAN / PENGESAHAN
Pemeriksaan / pengesahan kertas
kerja prala
Judul / Mata kuliah
:
Nama Taruna /
NRP :
Telah
diselesaikan di atas kapal :
Dari tanggal
sampai dengan tanggal :
Pemeriksaan / pengesahan dari kapal :
Pada setiap kesempatan telah kami
periksa dan bimbing. Selanjutnya pada halaman terakhir kami tandatangani / cap
dan halaman lainnya kami paraf / cap
Perwiran pembimbing
|
Tanda tangan
|
Nama jelas
|
Tanggal
|
Cap kapal
|
Ket
|
|
|
|
|
|
|
Pemeriksaan / Pengesahan oleh Penyelenggara
Prala :
Kertas Kerja Prala ini telah di
periksa dengan catatan : dilengkapi / diperbaiki / ditulis kembali / layak uji.
Catatan pemeriksaan : 1. ...............................................
2. ...............................................
3. ...............................................
Kertas kerja prola tersebut telah
diperiksa kembali dan layak untuk di uji
Nama
|
Tanda tangan
|
keterangan
|
|
|
|
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan ridho dan rahmatnya kepada
taruna sehingga taruna mampu menyelesaikan penyusunan laporan praktek laut
sebagai syarat untuk melaksanakan studi tahap akhir.
Laporan ini
dibuat sesuai dengan yang disyaratakan oleh SCTW – 95 reg II/I
dan reg III/I dan merupakan kegiatan lanjutan taruna di
atas kapal dan aplikasi dari kegiatan teori di kampus yang semuanya dipraktekan
di atas kapal.
Dalam penulisan ini
disesuaikan dengan panduan praktek berlayar dengan mengikuti peraturan tata
tertib Prala. Taruna menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembauatan
laporan praktek laut ini masih jauh dari sempurna, maka dengan rasa rendah hati
taruna mohon kerelaan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan praktek laut ini. Taruna
mengucapkan terima kasih kepada :
5. Bapak Sajogo, M.Eng selaku ketua Sekolah Tinggi
Maritim dan Transpor “AMNI” (Stimart “AMNI” ) Semarang.
6. Kepala Subsie Prala beserta seluruh staf.
7. Bapak dosen penguji dan pembimbing
8. Perusahaan Pelayaran PT. Dharma Lautan Utama
9. Nahkoda, Officer, Chief Enginer dan seluruh Enginer
Crew KM. DHARMA KENCANA II.
10. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dan
membiayai seluruh pendidikan taruna selama ini dengan penuh kesabaran dan cinta
kasih
Laporan praktek laut
yang disusun secara sederhana ini semoga bisa memberkahi Taruna menuju lebih
baik, maka taruna mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat
membangun sehingga akan mendekatkan penulisan laporan praktek laut ini untuk
menuju kesempurnaan. Semoga laporan praktak laut ini dapat menjadikan wawasan
yang tepat untuk melangkah yang lebih baik dan maju.
Atas sarannya
akan taruna terima dengan sangat gembira juga tidak lupa taruna mengucapkan
terima kasih.
KM. DHARMA KENCANA II
Awang
Ila Solikhin
NRP :
044220005
PENDAHULUAN
Semakin
berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pesatnya laju pertumbuhan
penduduk menyebabkan adanya persaingan hidup di masyarakat. untuk menjawab
tantangan perkembangan jaman yang semakin modern dan meningkatkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi maka dibutuhkan manusia yang berkualitas dan terampil
serta sumber daya yang handal.
Perkembangan yang
terjadi tidak hanya perkembangan pada sektor darat tapi juga di sektor kelautan
/ maritim. Sehingga dibutuhkah tenaga – tenaga muda yang handal dan cekatan
untuk dapat menyikapi perkembangan yang terjadi didunia kemaritiman.
Juga tidak
ketinggalan pada kapal pada jaman sekarang yang sebagian besar sudah
menggunakan sistem kontrol untuk mengetahui adanya ketidakwajaran pada mesin
tersebut, maka dibutuhkan enginer yang mempu untuk menangani peringatan yang
diberikan sistem kontrol tersebut. Agar dapat berjalan dengan normal, tanpa ada
kendala/trouble yang disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk menangani tanda
bahaya tersebut.
HALAMAN PENGUJIAN
Judul / Mata Kuliah : .................................................................
Nama Taruna / NRP : Awang Ila Solikhin / 044220005
Tanggal Pengujian : ...........................
s.d ...............................
Penguji
|
Nama Dosen Penguji
|
Tanda
Tangan
|
Nilai
|
Ket.
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment